Diluar Rencana!

1.1K 70 0
                                    

Seperti yang sudah mereka rencanakan, kini Aurel, Sheirna, dan Naresh bergegas pergi ke lapangan basket. Dipastikan sudah ada gengnya Geo disana, tapi itulah tujuan awal mereka. Sesampainya disana, Sheirna mendekat kearah lapangan lalu berteriak memanggil salah satu anggota klub basket.

"Adrian, latihannya bisa ditunda sebentar, gak? Gue mau minta ajarin Naresh main basket, dua hari lagi kelas gue ada penilaian!"

Adrian yang namanya dipanggil kini menatap Geovano selaku ketua basket dengan tatapan tanya. "Gimana paketu?"

"Gak, latihan kita lebih penting dari latihan dia!" Tolak Geovano mentah-mentah.

Sheirna berpura-pura memasang wajah sedih, "Sebentar doang kok, Ge."

"Gak!"

Naresh maju mendekati Sheirna, "Kita latihan dirumah aku aja gimana? Halaman belakang rumah aku kan ada lapangan basketnya, aku anter kamu balik dulu minta izin ke om Adhi sama tante Luna." Ujar Naresh dengan nada lembut.

Sheirna mendongakkan wajahnya menatap Naresh, "Boleh?" matanya berkedip lucu.

Naresh tersenyum lalu mengacak rambut Shei gemas, "Yakali gak boleh, kan kamu pacar kesayangan aku. Lagipula, pasti bunda udah kangen sama calon mantunya yang udah lama gak main kerumah. Yuk!"

Shei menatap Aurel yang berada disampingnya, lalu bergumam lirih tepat disamping gadis itu. "Rasanya gue mau muntah sekarang, Rel."

Aurel tertawa kecil, "Tahan sebentar lagi, Shei, nanti gue siapin kresek."

Naresh menggandeng lengan Shei lembut, "Ayo sayang."

Saat ketiganya hendak meninggalkan lapangan, tiba-tiba saja tangan Shei yang satunya ditarik kasar oleh seseorang. "Awssshh..."

"Geo! Lo apa-apaan sih?!"

Geo menatap Shei tajam, "Punya nyawa berapa lo sampe berani selingkuh terang-terangan didepan muka gue?"

"Ngaca, goblok!"

Geo menggeram kesal, ia tak tahu kenapa harus marah pada Shei, tapi hatinya menyuruhnya untuk marah sekarang. "Lo itu tunangan gue, Shei!"

"Tunangan paksa, Geo. Lo punya pacar, gue juga punya pacar, impas kan? Lagian nih ya, lo harus inget satu hal ini, jangan ikut campur urusan gue!" Sentak Shei kasar tapi tak juga membuat cekalan tangan Geo mengendur.

"Lepas, Ge!"

"Gak akan, sekarang lo putusin nih bajingan! Lo itu punya tunangan, dan orang itu gue! Jadi lo gak bisa deket atau bahkan pacaran sama orang lain!"

Shei menatap Geo tajam, "Jangan bersikap seolah-olah lo pihak paling tersakiti, karena dari awal, lo adalah penyebab utama berubahnya gue. Jujur, awalnya gue mau mencoba berdamai sama keadaan dan nerima perjodohan ini, tapi ngeliat lo yang jauh dibawah Naresh, gue jadi mikir seratus kali. Dan setelah gue mikir seratus kali, gue semakin yakin kalo lo emang gak ada apa-apanya dibanding Naresh!"

"Sialan lo, Shei!" Geo menarik tangan Shei hingga gadis itu mengisyaratkan Naresh untuk melepaskan cekalannya, tepat dihadapan mereka berdiri Resha yang baru saja datang. Gadis sialan itu pasti tak mendengar apa yang tadi ia bicarakan, tapi melihat Geo yang menggenggam tangan Sheirna, tangan Resha terkepal kuat.

"Geo, kamu mau kemana? Kenapa pegang-pegangan sama Sheirna?!" teriak Resha yang tak dihiraukan Geo. Sedangkan Sheirna, gadis itu memberikan tatapan mengejek pada Resha.

Shei menatap punggung Geo yang semakin jauh membawanya ke area parkiran mobil, dengan cepat Geo membuka mobilnya dan memasukkan Shei kedalam sana. "Lo mau bawa gue kemana?" tanya Shei saat Geo sudah memasuki mobil dan mulai melesat meninggalkan sekolah.

Kayara TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang