kilas balik dan novel

647 36 0
                                    


Vote dulu tukhon👀🙏🏻

Shei menatap Aurel serius, kemudian matanya tak sengaja melihat seseorang yang tengah berdiri dibelakang sebuah pohon mangga didepannya. Seringainya muncul, Aurel yang penasaran ikut menoleh kebelakang.

"Resha?" Lirih keduanya bersamaan.

"Nguping, heh?"

Shei mengedipkan matanya kearah Aurel, "Lo tau gak sih beb, beberapa hari yang lalu gue lagi ikut acara perusahaan punya temen papanya Geo, gue dateng bareng dia. Pas sampe sana, gue sama dia mau naik ke lantai atas karena emang acaranya ada dilantai delapan belas, waktu lagi ngantri lift, gue liat ada salah satu siswi sini yang dateng sama om-om gitu. Kayaknya dia lagi mau check-in deh, soalnya diliat dari pakaiannya dia masih pake seragam SMA sini. Dan sialnya gue tanya ke salah satu resepsionis yang ada disana, cewek itu hampir tiap malem dateng sama om-om yang berbeda."

"Waduhh, ternyata ada ani-ani disekolah kita!" Sahut Aurel segera mengeraskan suaranya.

"Lo sempet liat wajahnya, Shei?!" Tanya Aurel lagi menambah suasana tegang.

"Nggak. Tapi cctv disana gak bisa bohong, kan?" Tepat setelah mengatakan hal itu, dapat Shei lihat jika Resha meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru.

"Ani-ani yang kita omongin kabur, gaisss." Ujar shei membuat Aurel kembali menoleh dan melihat Resha yang perlahan menghilang dari tembok kelas. Mereka berdua sontak tertawa puas.

"Jadi gimana tadi, Shei?" Tanya Aurel kembali mengungkit masalah Geo.

Shei menghembuskan nafas kasar, "Kayaknya karma ngikutin gue waktu itu, waktu gue lagi berusaha jalanin dare, orang tuanya Geo ngeh dan bantuin gue. Sialnya, semuanya berjalan melebihi batas. Perusahaan keluarga Geo tiba-tiba turun drastis nyaris bangkrut, gue yang masih berusaha dapetin perhatian Geo dengan sok ngide nawarin bantuan dan minta bantuin daddy. Awalnya orang tuanya Geo nolak, tapi makin hari keadaannya makin gak kekontrol. Akhirnya mereka nerima bantuan dari daddy."

"Waktu itu gue pikir setelah bantuan itu selesai, urusan gue sama orang tuanya Geo juga selesai, tapi ternyata nggak. Mereka malah berniat jodohin Geo sama gue, dan part tersial dalam hidup gue adalah ketika mom and dad menyetujui niatan orang tuanya Geo. Awalnya gue nolak, karena gue nggak suka sama dia, tapi daddy yakinin gue dan bujuk supaya jalanin aja dulu. Mommy cuma diem karena dia gak mau maksa, setelah hampir seminggu berpikir dan berdebat sama Geo, mamanya Geo tiba-tiba ngajak ketemu dan nentuin tanggal pertunangan. Siapa yang nggak jantungan denger itu, satt? Gue kaya orang yang kakinya udah gak bisa napak, melayang anjir!"

Mata Aurel membola mendengar itu, "Jadi lo bener-bener gak punya perasaan apapun buat Geo?" Tanya-nya kembali memastikan.

Dengan yakin Shei mengangguk, "Selama ini gue cuma menjalankan apa yang jadi permainan utama kita, dan ternyata nggak semembosankan itu. Geo itu tolol, dia terlalu percaya diri sama apa yang dia punya dan lakuin. Dia berpikir kalo gue itu bodoh dan bisa dimanfaatin sesuka hati dia, tapi dia nggak sadar, dia adalah boneka paling menyenangkan yang gue punya." Ujar Shei lalu tertawa pelan.

"Nggak ada perempuan yang bener-bener rela diperlakukan nggak adil sama orang yang dia cintai, Rel, termasuk gue. Gue selalu bales apapun yang orang lakuin ke gue, baik ataupun buruk. Mereka memperlakukan gue dengan baik, gue juga akan memperlakukan mereka dengan baik. Mereka memperlakukan gue dengan buruk, jangan salahin gue kalau gue bales dengan hal yang lebih dari apa yang mereka lakuin ke gue."

Aurel mengangguk menyetujui ucapan sahabatnya, memang selama ini Shei terlihat diam dan tenang, itu membuatnya berpikir jika Shei terlalu bucin hingga mau dibodoh-bodohi oleh Geo. Tapi ternyata tidak, Shei memiliki pemikirannya sendiri.

Kayara TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang