Ayo Menikah.

482 60 41
                                    

==💮==

Rheya termangu duduk di ranjang. Sudah dua puluh menit sejak mengantar dokter Yoongi belum juga kembali.

Kemana dia?. Batin Rheya sambil kemudian menuruni ranjang dan mendekat ke arah pintu dan mengintip keluar dari celah pintu yang menggunakan Kaca.

Dia kemudian kembali keranjangnya. dan baru teringat sesuatu. " Yakk aku belum mengabari orang kantor dan juga Haelmoni, bisa-bisa mereka nanti mencariku. Handphone dan  tasku juga masih di ruang wardrop." Gumam Rheya sambil menyambar Telfon Nirkabel yang berada di nakas di samping ranjangnya.

Sebentar dia memandang gagang telfon itu. " Berapa yah nomer Jie Eun Sunbeimin, hah... mari kita lihat apa daya ingatku masih bekerja dengan baik" Gumam Rheya sambil menekan deretan nomer di gagang telfon itu.

Sesaat terdengar bunyi nada sabung. dengan was-was Rheya menanti jawaban 

Yobseo. Terdengar jawaban ragu di sebrang telfon.

Aaa... ternyata benar... batin Rheya. "Yobseo Sunbei, ini aku Rheya" Jawab Rheya sumringah karena ternyata dia ingat dengan nomer sunbeinya itu

Yak, kau kemana saja sampai sesiang ini belum kelihatan batang hidung mu, nomer telfon siapa ini, sepertinya bukan nomer handphone. Rutuk Jie Eun sedikit khawatir.

"Aku tak bisa menahan sakit perutku sunbei jadi semalem akhirnya aku ke rumah sakit, ini nomer rumah sakit." ucap Rheya menjelaskan.

Kau di rumah sakit mana, biar aku kesana.

"Tidak, tidak perlu, aku bersama dengan teman kuliahku disini. Paling besok sore aku pulang. Aku minta tolong beritahu staf personalia kalau aku ijin sakit. Dan juga sunbei, tas dan handphone ku masih di ruang wardrop, semalam aku benar-benar terburu-buru sampai aku tak membawa tas dan handphone ku, aku juga minta tolong untuk sunbei menyimpannya untukku." Ucap Rheya dengan nada memohon.

Ya baiklah setelah ini aku ke ruang wardrop, mengamankan tas dan handphone mu. Jawab Jie Eun.

"Gumawo Sunbei kau memang yang terbaik" ucap Rheya

Kau merayu. Celetuk Jie Eun pura-pura marah.

"Mmm sedikit" ucap Rheya.

Kemudian keduanya tertawa.

"Baiklah sunbei aku tutup dulu telfonnya" sambung Rheya yang kemudian menjauh kan gagang telfon dari telinganya bermaksud mengakhiri panggilan itu.

Tunggu...!! Tunggu...!! Terdengar triakan keras dari Jie Eun di ujung telfon.

"Wae... apa lagi..?" Rheya kembali mendekatkan gagang telepon itu kembali ketelinganya karena suara dari Jie Eun yang cukup keras memanggilnya. Walau berada diujung telfon, tetap saja terasa menggelegar.

Sayang kau sakit, kondisi kantor agak tegang dari pagi tadi. Ucap Jie Eun, dengan serius.

"Ada apa?" Tanya Rheya yang penasaran, ada kejadian heboh apa di agensi.

Yoongi dari semalam menghilang

Deg...

Rheya tertegun dengan ucapan Jie Eun.

"Ke. Kenapa seperti itu" Rheya sedikit tergagap menjawab.

Masih belum jelas, semalam setelah konser selesai dia pergi dan sampai sekarang belum kembali. Jin Oppa yang terakhir di pamitinya. Semua sedang mencarinya sekarang. Ucap Jie Eun.

"Mungkin dia sedang lelah akan suatu hal" ucap Rheya yang kemudian seketika terdiam, ia terlihat bimbang, haruskah dia memberitahu keberadaan Yoongi dan dia di rumah sakit. Pikirannya berkecamuk. "Aa tidak-tidak jangan." gumamnya kemudian lirih.

SNOW ANGELS ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang