EX

530 77 76
                                    

Mata Rheya perlahan terbuka, dilihatnya jam kecil yang berada di nakas menunjukan waktu 05:45 KST, ternyata baru beberapa jam ia tertidur karena semalam baru sekitar pukul dua pagi suara shower di kamar mandi berhenti, dan setelahnya dia baru bisa tertidur.

Rheya beranjak dari tempat tidur, dan berjalan perlahan mendekati pintu wardrop, dibukanya perlahan pintu itu dan dengan langkah yang berjingkat dia memasuki ruangan, sampai dia melihat Yoongi yang terbaring di satu sofa yang berada disudut ruangan.

Badrobe nya terlihat sangat berantakan hampir tak menutupi bagian tubuh bagian atasnya, namun tubuh bagian bawahnya tertutup dengan selimut yang dia bawa masuk semalam.

Rheya mendekat dan berjongkok di depan Yoongi. "Ada apa dengan mu?" Lirih Rheya, tiba-tiba saja dia merasa iba dengan wajah Yoongi yang terlihat sangat kelelahan itu. Hingga tanpa sadar tangannya mengulur ke wajah Yoongi.

Namun seketika mata Yoongi terbuka dan memandang Rheya yang juga sedang memandangnya, dengan cepat di genggamnya pergelangan tangan Rheya sudah hampir menyentuh rambutnya.

Yoongi menarik tubuh Rheya dan menjatuhkannya ke sisi lain sofa yang dia tiduri, dengan cepat tubuhnya menindih tubuh rheya.

"Apa yang kau lakukan" Rheya sangat terkejut, matanya terbelalak memandang Yoongi. Kedua tangannya sudah di tahan Yoongi di samping kepalanya, dengan kuat Yoongi menekan tangan Rheya dan kemudian menysupkan wajahnya di ceruk leher Rheya.

"Yaakkk Yoongi apa yang kau lakukan, kau mabuk?" Rheya berusaha memberontak namun sia-sia, berontakannya tak ada artinya untuk Yoongi yang tubuhnya jauh lebih besar.

Rheya menangkup bibirnya erat saat terasa deru nafas Yoongi di lehernya, sesapan kuatnya terasa perih dia rasakan, tangan yang tadinya meronta kuat semakin melemah dan akhirnya terdiam. Tubuh Yoongi yang berada di atasnya semakin membuatnya lemas dan merasakan sesuatu yang aneh di tubuhnya. Telapak kakinya melengkung, tanpa sadar wajahnya menengadah, dan sebuah desahan kecil lolos dari mulutnya.

Mendengar erangan kecil Rheya, Yoongi tersadar segera dia menegakkan badannya, dan menyandar lemas di sofa dengan nafasnya yang menderu.

"Maafkan aku, aku harus melakukannya" Ucap Yoongi sambil mengatur nafas dan menarik pelan tangan Rheya agar terduduk kembali.

Rheya terdiam, dan terlihat sangat shock dengan apa yang dilakukan Yoongi padanya, "Apa kau gila, kau melanggar poin pertama perjanjian nikah kontrak kita."

"Aku transfer dua ratus juta nanti sesuai dengan aturan jika aku melanggar." Ucap Yoongi enteng.

"Hais, enteng sekali ucapanmu" Rutuk Rheya sambil mencoba berdiri. namu karena tubuhnya yang masih lemas dan limbung, Rheya kembali jatuh terduduk di pangkuan Yoongi.

"Kau tenangkan diri dulu, jangan buru-buru bangun, tadi kau merasa tubuh mu seperti melayangkan" Tutur yoongi sambil memegang pinggang Rheya yang baru saja jatuh terduduk di pangkuannya.

Greekk

Pintu kamar Yoongi terbuka, terlihat Eomma berdiri diambang pintu karena posisi sofa dan pintu wardrop serta pintu kamar Yoongi yang lurus.

"Eomma" Ucap Rheya langsung berdiri dari pangkuan Yoongi.

"lanjutkan" Ucap Eomma santai sambil menutup kembali pintu.

'Eomma ini bukan seperti apa yang kau pikirkan Eomma." Rheya berlari mengikuti Eomma keluar kamar.

Nafas Rheya tersengal setelah berlari cepat mengejar Eomma Yoongi. "Eomma, ini bukan seperti itu, tadi aku agak pusing jadi aku jatuh terduduk di pangkuan yoongi." Cerita Rheya polos.

"Sudah tidak apa-apa, Eomma juga pernah muda" Ucap Eomma tersenyum sambil merapikan kerah piyama Rheya.

Rheya jadi salah tingkah karenanya, memang bukan hal yang aneh suami istri bercumbu, tapi tidak begitu antara dirinya dan Yoongi, akhirnya Rheya hanya terdiam tak bisa menjelaskan, dia berjalan ke kulkas karena tenggorokan nya terasa sangat kering. Dan baru saja dia berdiri tegak di depan kulkas sambil memegang gagang pintunya, mata Rheya mendelik dilihatnya dari pantulan pintu kulkas lehernya yang di penuhi beberapa tanda merah.

SNOW ANGELS ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang