Sepertinya aku cemburu

718 70 19
                                    

==💮==

Jangan Lupa untuk Follow,Vote, dan komen sebagai dukungan kalian yah...😉😉😉.

***

"Iya begitulah, itu obat untuk semi, cucu dari Haelmoni yang rumahnya aku tempati" Cerita Rheya di pagi itu.

Entah sudah berapa kali akhirnya mereka jadi sering sarapan bersama, karna Yoongi yang sering begadang di Studio sampai pagi dan Rheya yang sering mengerjakan tugas tugasnya di kantor.

"Mmmm aku juga sudah menyangka untuk orang seperti mu yang sanggup lari sekencang itu, dan naik pohon dalam waktu singkat tak mungkin kau orang yang sakit" ucap Yoongi sambil melahap bagian terakhir sebuah sandwich ke mulutnya dan tertawa terbahak setelahnya.

"Yakk... aku sangat malu saat itu, tunggu tunggu mana sandwichku..?"

Yoongi terpaku, dia menunjuk ke mulutnya yang sangat penuh itu kemudian menelannya. "aku lupa ini punya mu" terlihat raut wajah menyesalnya.

 "aku lupa ini punya mu" terlihat raut wajah menyesalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah... kau " Rheya melebarkan matanya.

Teeerrr... Teeerr...

Handphon Yoongi bergetar, dia kemudian merogoh saku celananya, dan memandang layar handphonnya.

"Sebentar" katanya sambil berjalan menjauh dari Rheya.

"Kau sudah di korea? kapan kau sampai? iya aku di studio sekarang, aku segera menjemputmu" Yoongi menaruh kembali handphonenya di saku celana jeans birunya. Seketika wajahnya terlihat sumringah.

"aku harus pergi, akan aku ganti Sandwich mu nanti, maafkan aku, aku benar-benar lupa itu milikmu" ucap Yoongi masih dengan posisi berdiri, sepertinya dia sedang buru-buru.

"ah.. gwencana, tak apa itu tak masalah hanya sebuah sandwich" jawab Rheya sambil menyunggingkan senyumnya.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa" ucap Yoongi sambil keluar dari ruang pantri, dengan cepat.

"hati hati" gumam Rheya lirih

Ruangan pantry menjadi sangat sepi hanya Rheya sendiri disana, dia memandng layar laptopnya, memainkan tombol tombolya dan kemudian terdiam, pikirannya seakan kosong. ada perasaan aneh didadanya, sempat sekilas terdengar suara wanita yang menelfon Yoongi yang membuat seperti ada desiran panas di dadanya.

"Ada apa denganku" ucap Rheya sambil mengusap usap wajahnya.

Lama Rheya duduk terpaku di ruang pantri sendiri, tanpa ada yang dia lakukan. Lamunannya masuk semakin dalam setelah kepergian Yoongi, dia tak tau kenapa kehampaan itu tiba-tiba muncul di hatinya, bukan karena kepergian Yoongi, tapi karena suara wanita di telfon yang sampai membuat seketika Yoongi tersenyum sumringah.

"Rheya anyong..." Suara Jie Eun menyadarkan Rheya dari lamunannya.

Jie Eun yang baru masuk kemudian langsung menuju mesin pembuat kopi, kemudian membuat secangkir kopi, setelahnya dia duduk di depan Rheya. Jie Eun Melihat isi meja yang berantakan dengan dua Cup tempat ramyeon kosong, beberapa potong kimbab di piring plastik , dan beberapa sampah plastik Sandwich.

"Kau habis makan dengan seseorang Rheya?" Tanya Jie Eun kemudian setelah dia melihat kondisi meja pantri.

Rheya kaget dia memang belum merapikan bekas makannya dengan Yoongi, biasanya sebelum kantor ramai mereka sudah selesai sarapan dan akan membereskan semua bersama - sama.

"Apa kau sedang dekat dengan seseorang di kantor ini..? dengan petugas keamanan disini kah, staf, atau jangan-jangan dengan anak kantor, atau dengan siapa..? ayo cerita lah kepadaku" cecar Jie Eun, sambil menggoyang-goyang pundak Rheya.

"Kau jangan berpikir macam - macam sunbei, itu semua sarapan pagiku" jawab Rheya sambil menarik cup ramyeon di depan Ji Eun, merapikan meja dan membuang sampah - sampahnya ke tempat sampah di pojok ruangan.

"Tapi aku ingin bertanya.." ucap Rheya yang masih berdiri di pojok ruangan tepat di depan kotak sampah.

"apa..?" Jawab Jie Eun dengan penasaran matanya tertuju ke Rheya menanti pertanyaan apa yang akan gadis itu tanyakan.

"Apa kalo orang baik dan ramah dengan kita apa mungkin dia menyukai kita..?" Rheya memalingkan wajahnya pada sunbeinya itu.

Seketika gelak tawa Ji Eun terdengar keras mendengarkan pertanyaan Jie Eun. "Belum tentu seperti itu sayang, kau pikir klo ada laki-laki yang ramah dan baik itu selalu akan suka pada kita, iya mungkin untuk beberapa kasus ada yang seperti itu, tapi ngga semua seperti itu.. kau liat para member idol grup itu, mereka semua baik kepada kita para stafnya, baik pada semua Coordi Noona, sering membelikan kita kopi dan cemilan, apa iya mereka suka dengan kita, ngga kan..?"

Rheya memandang Jie Eun, dan dengan gerakan lucu seperti menembak dan mengerlingkan matanya dia menjawab. "Kau benar.."

"Apa kau sedang merasa ada seseorang yang suka padamu..? Tanya Jie Eun merasa penasaran.

"Apa aniya" jawab Rheya gugup

"Baguslah.." kata Ji Eun sambil menggebrak meja, sampai Rheya tersentak.

"Aku berencana ingin mengenalkanmu dengan temanku, bagaimana..? dia sudah mapan, memang usianya agak matang, tapi tak mengapa, dia lumayan tampan, bagaimana..?" kata Jie Eun sambil menunjukan foto pria di Hpnya.

Rheya mendekat ke Jie Eun dan kembali duduk dan menerima handphone yang di sodorkan oleh Jie Eun.

Terlihat foto pria, yang bisa dibilang sudah terlalu tua menurut Rheya. Rheya mengernyitkan keningnya.

"Oww tidak, aku pasti bukan tipenya, pria seperti dia pasti menginginkan seorang wanita yang anggun dan cantik" jawab Rheya sambil tersenyum, dan kembali menyerahkan handphone Jie Eun.

"Siapa bilang kau tidak cantik, kau tidak kalah cantik dengan IU,matamu yang besar dan hidungmu yang mancung itu sempurna dan kau tau, kau lebih cantik dari si Yoora itu." Tutur Jie Eun. Seraya menerima handphonenya kembali.

"Yoora siapa?" Tanya Rheya pada sunbeinya itu.

"Han Yoora artis baru yang banyak gaya itu.. heemm aku jadi sangat sebal ketika mengingat saat dia ada program kolaborasi dengan Min Yoongi, dia seperti mengerjai seluruh kru disini, aku sangat gemas waktu itu." Jie Eun bercerita dengan penuh emosi. Sesekali tangannya mengepal dan di hentakan ke meja.

"Owww.... tapi aku fangirlnya, aku suka lagu-lagunya,aku belum pernah bertemu langsung dengannya, tapi kalau kru keberatan jika dia kesini lagi aku mau menjadi salah satu kru pembantunya" ucap Rheya

"heh.. aku pegang ucapanmu itu ya, hidupmu akan terasa seperti di neraka meladeninya" Jie Eun mengacungkan jari kelingkingnya.

"Kol.." jawab Rheya yang kemudian mengaitkan jarinya ke Jie Eun tanda setuju dengan perjanjian itu.

Rheya bediri dari tempat duduknya dan beranjak keluar dari pantri

"Yaaaa.. mau kemana kau Rheya..?" seru Ji Eun

"mulai kerja" jawabnya sambil mengeluyur keluar pantri meninggalkan Jie Eun sendiri.

"Aku belum selesai membahas masalah kencan buta ini" triak Jie Eun.

Bersambung... 😉😉

SNOW ANGELS ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang