Chapter 9

22.4K 1.3K 38
                                    

♡Selamat Membaca♡

"saya sudah menyuruh beberapa pelayan untuk mengantarkan makanan buat anda, jadi jangan lupa untuk dimakan!" ujar kaisar Alexander lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"saya sudah menyuruh beberapa pelayan untuk mengantarkan makanan buat anda, jadi jangan lupa untuk dimakan!" ujar kaisar Alexander lembut.

"Terimakasih atas kebaikan anda Yang Mulia!" sahut Queen sopan.

"Yasudah saya pergi dulu, karena masih ada beberapa hal yang harus ku urus" pamit kaisar Alexander, sedangkan Queen hanya mengangguk sembari tersenyum manis.

"Sistem aku bosan dikamar terus" ucap Queen setelah kaisar Alexander pergi

Ting : "jika tuan bosan, tuan bisa pergi saja ke taman istana ini" sahut sistem memberi saran.

"Ah, ide yang bagus, tapi nanti saja setelah makanannya datang, aku laper sekali soalnya" jawab Queen.

Ting : "iya tuan, terserah anda."

__________________

Seorang pemuda tampan berjalan dilorong istana dengan langkah lebarnya, tujuanya adalah tempat kerja dimana sang kakak berada. setiap dirinya melewati beberapa pelayan atau pengawal pasti semuanya menghindari dirinya dengan takut-takut, karena memang dirinya dikenal dengan sebutan pangeran tiran.

Yang kekejamannya terkenal melebihi sang kakak yang merupakan seorang kaisar, pemuda tersebut adalah pangeran Arvendo, memang setelah kepergian kedua orang tuanya, Arvendo menjadi sosok yang sangat kejam melebihi kaisar Alexander sang kakaknya sendiri. Dan itu membuat semua rakyat kekaisaran barat takut kepadanya, bahkan para gadis yang mendambakan wajah rupawan Arvendo berpikir dua kali jika ingin mendekatinya, karena ia takut jika langsung ditebas kepalanya, pernah ada salah satu gadis bangsawan yang meminta ayahnya untuk menjodohkannya dengan pangeran Arvendo, tapi yang ada malah gadis berserta ayahnya itu langsung dibunuh Arvendo.

Brakk

Suara pintu terbuka dengan keras mengalihkan atensi kaisar Alexander yang sedang membaca beberapa berkas kerajaan.

Pria tersebut menoleh pada pelaku yang membuka pintu kerjanya dengan kasar, "Bisakah kau lebih sopan terhadap kakakmu ini" ucap kaisar Alexander yang melihat adiknya kemari dengan tangan bersedekap dada dan sorot matanya yang tajam menatap dirinya.

"Tidak perlu basa-basi, mengapa kau ingin mengadakan pesta ulang tahunku yang begitu meriah" ucap pangeran Arvendo, sedangkan kaisar Alexander yang mendengarnya pun menghela nafas kasar, memang adiknya ini tidak suka dengan adanya pesta.

"Kau cukup datang dan ini perintah, jangan seperti tahun kemarin!" memang tahun kemarin Arvendo tidak datang di perayaan ulang tahunya sendiri, bukankah aneh? Tapi memang kenyataannya begitu, dihari pesta ulang tahunnya dirinya malah lebih memilih pergi ke hutan untuk berburu.

"Itu salahmu sendiri, karena aku tidak memintamu untuk merayakan ulang tahunku, dan aku tidak akan datang ke acara besok!"

"Jika kau tidak datang, aku akan mengirimkanmu ke daerah perbatasan selama 3 tahun, disana kau tidak bisa bebas seperti ini" ancam kaisar Alexander menatap tajam sang adik, sedangkan Arvendo yang mendengarnya seketika rahangnya mengeras. Tanpa menjawab ucapan kaisar Alexander, ia langsung pergi dari ruangan tersebut.

Transmigration QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang