A lit bit spicy🤏
..... Cuman sedikit sih kak, udah lupa cara nulis itunya.
Seperti remaja muda lainnya, tentulah Hendery juga gemar bersenang-senang dan menikmati seluruh atensi dari penonton. Tampil keren penuh pujian siapa pula yang tidak berbunga. Memang terkadang anak band mendapat stigma serta sikap dekriminasi.
Hendery bergegas merapihkan seluruh barangnya. Drummer itu sudah berjanji akan pergi kencan dengan si tambatan hati. Rekan yang lain juga sudah hafal tabiat si kecil. Namun kali ini sedikit berbeda. Tiada disangka ada tamu yang merupakan salah satu teman produser mereka.
"Si Hendery lewatin aja bang, dia ga ngerokok. Sana pulang, ditungguin kan!"
Jeno menghentikan Johny untuk menawarkan Hendery rokok. Diantara mereka hanya Hendery yang masih sedikit polos. Semua menjaga Hendery layaknya anak kecil, kecuali untuk urusan ranjang mereka tidak akan saling mencampuri.
Hendery bergegas setelah berpamitan dan memberi voucher ramen miliknya. Menuju lobi tempat kekasihnya berada. Ponselnya menunjukkan dering cukup lama, memang kekasihnya itu usilnya tiada tara.
"Kakaak!"
Hendery meremat pegangan pada tasnya. Menjaga seluruh barangnya tidak terjatuh akibat langkahnya yang terburu. Seseorang disana menunggui dengan rentangan tangan. Siapa yang akan menolak dipeluk kekasihnya yang menggemaskan.
"Kenapa telfonku tidak dijawab?"
"Sengaja sih."
Kan, Hendery benar. Kekasihnya akan sangat menjengkelkan salah selalu menjengkelkan.
"Sekarang jawablah, ingin sesuatu sebelum pulang?"
"Tidak ada, tapi shampo milikku habis. Tolong antar ke swalayan dulu."
Jawaban yang diterima hanya anggukan serta usakan gemas pada surai hitamnya. Hendery sangat sopan dan manis. Siapapun bisa dibuat gila sekali lihat.
Mereka berjalan menuju lantai dasar. Kekasihnya membawa mobil. Dalihnya ingin mencoba night drive seperti anak muda jaman sekarang. Tentunya Hendery tertawa, ia berpendapat kekasihnya pun bisa saja masih dikira umur belasan tahun karena parasnya yang awet muda.
Ten menunggu Hendery di dalam mobil. Karena kalah berdebat dengan kekasih kecilnya itu. Lagipula hanya membeli shampoo dan kembali, kenapa pula aku harus diantar. Yah begitulah akhir perdebatan mereka, jangan lupakan Hendery yang mencium pipinya agar tidak terlalu murung. Kalau tidak ingat waktu dan tempat mungkin Hendery sudah dimakan saat ini juga.
Ponsel Ten kembali menyala, menampilkan pesan dari si tersayang. Buru-buru dibukanya, takut hal buruk terjadi mengingat seberapa cerobohnya Hendery.
Bby!
Kak
KakakHei, perlu dijemput?
Tidak bukan itu
Boleh minta sesuatu?Tentu, sebutkan saja
Kak, Hendery ingin coba rokok🥺
Diam disana.
S
elesai. Ten tidak bisa diam. Pasti ada sesuatu yang membuat Hendery ingin mencicip tembakau tersebut. Apapun alasannya ia akan coba sebisa mungkin mencegahnya.
"Ayo, pulang. Kita bicara di rumah."
Ten menarik Hendery ke tempat parkir. Yang ditarik diam tak bersuara. Ten yang biasanya jahil menjadi Ten yang serius sangat menyeramkan tapi bertambah tampan dan sedikit seksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hendery Uke -!!
Fanfictionini hampir sama kayak book lainnya. kumpulan cerita yang pastinya UKE/BOTTOM/SUB HENDERY jangan salah lapak ya