lucas x hendery

164 18 4
                                    

Asli seneng bgt si ucas balik😭

..... Maaf kalau ceritaku banyak yg cringe ya teman-teman🙏🏻...

Hendery sedang berjalan menyusuri jalan setapak depan ruko. Ia baru saja selesai kerja kelompok dengan Dejun untuk tugas mata kuliah Farmakologi. Seakan tersadar, dirinya menoleh ke sekitarnya. Mengamati seluruh bangunan yang baru saja dilewati, beberapa masih pada tempatnya, beberapa mengganti cat toko mereka dan ada yang berganti fungsi. Jalan setapak ini sudah berubah dari 3 tahun terakhir ia ke sini.

Satu toko yang menjadi favoritnya masih ada disana. Sebuah toko ayam goreng dengan berbagai rasa. Tempat yang sering dikunjungi dulu, tapi tidak sekarang. Tidak untuk 3 tahun lalu.

Berpisah karena rumor tidak berdasar membuat dirinya dan sang kekasih berpisah. Banyak orang termakan bualan itu, hingga kekasihnya merasa tak cukup pantas untuk bersanding dengannya. Hari itu, seakan langitnya runtuh. Hari berikutnya tak kalah suram.

Badan Hendery terdorong ke depan, seseorang menabraknya. Salah Hendery pula yang berdiam pada area trotoar. Lengannya tertahan, pelaku penabrakan tadi membantunya tidak terjungkal. Pupil matanya melebar tanda kaget. Niat hati mengucap terima kasih malah diam seribu bahasa.

Pelaku penabrakan itu Lucas. Orang yang masih tersimpan apik dalam hatinya. Tidak berkurang tidak pula berlebih. Masih sama, hanya rindunya yang membesar. Mereka masih tertahan pada posisi yang sama. Mengamati satu sama lain, perbedaan keduanya tidak begitu drastis.

"Oh hi, bagaimana kabarmu?"
Lucas mencoba memecah keheningan. Ya walaupun masih ada rasa canggung diantara mereka. Hendery pun menjawab dengan sebisa mungkin tidak menampakkan rasa bahagianya.

Lucas yang menyadari letak tangannya segera menjauh, merasa tidak sopan kalau-kalau Hendery merasa "mantannya" menyentuhnya.

"Mm, apa kamu akan pulang lewat sini, kudengar halte di depan sana sedang diperbaiki. Jadi tidak bisa dilewati bus."

"Aku,"

Lucas tidak meneruskan jawabannya. Memutus kontak mata dengan Hendery. Pandangannya terarah pada toko ayam favoritnya (juga Hendery), mengajak Hendery mampir. Kesanggupan Hendery menjadi kabar bahagia untuk Lucas. Tidak menyangka Hendery masih baik padanya.

Mereka memesan ayam asam manis dan teh lemon. Hendery masih memesan es krim untuk makanan penutupnya.

"Untuk pertanyaanmu tadi, aku hanya sedikit merindukanmu. Kita, terutama saat kita bersama dulu masih sering lewat sini. Itu alasanku masih sering berada di sekitar sini."

Hendery tertegun, ia kira Lucas telah menghapus semua tentang mereka. Masih ada pertanyaan untuk Lucas yang ingin diajukannya.

"Aku menghindari tempat ini, karena aku takut bertemu denganmu. Aku takut hanya aku yang merindu."

Lucas menggeleng, tidak pernah terlintas dipikirannya untuk menghaphs Hendery. Tidak akan bisa, tidak akan sanggup. Karena rasa itu masih ada.

Keduanya mulai nyaman, mereka sekarang sudah bercanda dan makan ayam. Sesekali membahas gosip terbaru hingga hal viral akhir ini. Tak lagi canggung untuk tertawa lebar atau melempar guyonan satu sama lain.

"Lucas, mengapa rambutmu sekarang lebih panjang? Kamu terlihat seperti hidup di tahun 90-an."

"Hmm itu ya, aku memutuskan untuk memotong rambutku jika aku sudah bisa melupakanku. Tapi ternyata tidak bisa, jadi kubiarkan rambutku panjang."

"Tapi Lualcas, kamu terlihat lebih tampan walaupun sedikit suramm."

Hendery dan Lucas menyelesaikan sesi makan malam dengan penuh canda dan berbagi pilu. Sampai rasanya lupa berapa potong ayam yang masuk  pencernaan mereka. Hendery yang kenyang tapi juga lelah tak sadar malah tertidur. Masih dengan memegang sendok kayu untuk es krim stoberinya.

Lucas masih mengamati Hendery, masih cantik seperti dulu, masih manis seperti dulu, masih Hendery-nya. Tak ingin berlama ia putuskan menggendong Hendery. Tidak seperti menggendong putri disnaaay, hendery digendong belakang. Bersandar nyaman pada punggung Lucas.

Tas ransel Hendery, barang Lucas dan sepatu Hendery pun masih ditenteng Lucas. Sedikit repot tapi daripada harus membangungkan Hendery itu akan menjadi hal buruk.

Dejun berlari dari kamarnya, menerima telfon Lucas yang menyatakan ia mengantar Hendery pulang.

"Ah, maafkan aku membuatmu kerepotan. Akan kumarahi Hendery nanti saat dia bangun. Tolong letakkan di sini."

"Tidak apa, aku tidak begitu kerepotan, tolong jangan marahi Hendery, dia mungkin menjalani hari yang panjang. Oh iya, aku Lucas."

"Hmm, aku tau itu. Hendery pernah menangis karenamu. Dia sangat menyayangimu. Tolong kalau memang kamu kembali untuk bersamanya, lakukan dengan pasti. Aku tidak suka temanku harus menangis semalam penuh."

End

Hendery Uke -!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang