Tetiba aja gitu kepikiran abis liat postingan hendery yg itu tuh....
Semoga kalian suka ya...
.
.Menjadi seorang guru memang melelahkan. Tidak, bukan maksudku untuk membandingkan dan merendah. Akan tetapi memang benar melelahkan, terutama menjadi seorang guru sekolah dasar. Perkenalkan aku Hendery, seorang guru sekolah dasar di sekolah internasional.
"Pak Hendery, lihat gambarku bagus kan."
"Tidak gambarmu sangat jelek, bagaimana bisa sebuah pohon memiliki daun warna unggu."
"Hei, diamlah sebelum aku mencoret mukamu yang jelek itu."
Setiap hari selalu saja ada yang bertengkar, terjatuh, kehilangan barang dan paling parah adalah tantrum. Kedua bocah yang meributkan daun unggu tidak terkecuali. Keduanya sudah menangis dengan gambar sobek dan coretan spidol di muka.
Okey, mari menghela nafas sejenak sebelum kembali menjadi guru idaman murid. Tentunya butuh ketenangan pikiran dan kesabaran ekstra menghadapi murid kelas 1 yang kerap diluar kendali.
"Nah, sebentar lagi kita akan pulang. Bagaimana kalau kita berkemas dan bernyanyi terlebih dahulu?"
Semua muridku setuju, mereka mengemas barang dan memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal. Kami bernyanyi lagu bintang kecil hingga lagu nasional. Tentunya tidak melupakan perjuangan pahlawan kita.
Semua bergegas menuju gerbang depan. Selagi kami memastikan tidak ada murid tertinggal dalam kelas atau diculik. Tinggal satu murid yang belum dijemput.
"Scott, apakah mau menunggu di dalam?"
"Tidak, Paman Ian akan kembali setelah ini."
Sebagai wali kelas tentunya aku tidak membiarkan Scott sendirian. Tidak lama seseorang berlari ke arah kami. Badannya kekar, bertato dan sedikit mencurigakan. Tentunya aku segera memasang badan di hadapan muridku.
"Ah, maaf. Saya adalah paman dari Scott."
Mana mungkin aku percaya begitu saja. Tak lama tentunya aku harus memastikan dengan benar. Tentunya Scott juga membantu mengkonfirmasi hal tersebut.
"Maaf karena tidak percaya dengan anda, hanya untuk berjaga-jaga. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami."
"Tidak apa-apa, lagi pula niat anda baik dan tentunya antisipasi dari penculik. Terima kasih karena sudah menjaga Scott."
Tak ambil pusing aku pamit undur diri. Menuju ruang kantor yang penuh AC serta bercengkrama gosip dengan Dejun dan Kak Kun bukanlah hal yang buruk. Memang sih agak menyebalkan karena mereka akan berdebat tapi aku suka drama.
End of Hendery POV"Scott, apa itu guru baru?"
"Pak Hendery guru yang mengajar untuk menggantikan Bu Jessica selama dua bulan untuk melahirkan adik bayi, begitu kata Bu Jessica."
Sial, hanya dua bulan.
Oh, hi. Aku adalah paman dari Scott. Perkenalkan namaku adalah Ian. Seorang musisi dan seorang sutradara untuk video musik.
Hari ini adalah hari dimana Scott dititipkan kepadaku lantaran kedua orang tuanya harus pergi sementara waktu untuk seminar. Sebagai paman yang baik tentu aku sedikit menolak dititipkan karena tidak yakin Scott akan terpenuhi gizi dan jam tidurnya.
Sementara hari ini cukup panjang dan melelahkan. Rapat dan pergi melakukan survei untuk video selanjutnya. Aku bahkan hampir terlupa untuk menjemput Scott di sekolahnya. Diperjalanan amat banyak kemacetan, pikiranku amat kacau takut apabila Scott diculik. Beruntung guru muda itu menjaga Scott.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hendery Uke -!!
Fanfictionini hampir sama kayak book lainnya. kumpulan cerita yang pastinya UKE/BOTTOM/SUB HENDERY jangan salah lapak ya