Bagian 16

22 8 35
                                    

16. Liburan


⏮️⏸️⏭️

Seperti yang sudah dijanjikan kemarin, dengan mobil putih milik Salwa yang sudah dipanaskan sejak lima menit yang lalu, mereka akan pergi ke Tahura hari ini.  Jessika dibantu Nino memasukkan tikar ke dalam bagasi mobil, sedangkan Salwa memasukkan keranjang berisi makanan.

Hari ini Gery menawarkan diri untuk menyetir, awalnya Salwa tidak setuju namun dengan segala bujukan Gery dan yang lain, akhirnya Salwa menyerahkan kunci mobil pada Gery. Dan dengan segala keributan memilih tempat duduk, akhirnya mereka sepakat Nino duduk di samping kemudi, sedangkan para perempuan berada di kursi kedua.

"Mau denger musik?"

"Gak."

"Boleh."

Dua jawaban berbeda yang dijawab secara serentak, Gery menoleh ke belakang dari spion depan.

"Jadi?"

"Deket ini kan?" tanya Jessika, "kalo deket mah gak usahlah."

"Iya, gak usah aja kalo gitu," sahut Salwa menimpali.

Gery memutar radio dengan volume kecil.

"Ih, kan gak usah, Ge!" protes Jessika.

"Satu jam, nanti gue ngantuk," jawab Gery pelan.

Perjalanan pagi itu lebih hening dari yang di bayangkan. Berada di satu mobil untuk mengadakan piknik dengan orang yang baru beberapa minggu ini bertemu tentu sedikit canggung. Sebenarnya agenda piknik ini memang untuk mengakrabkan diri, entah bagaimana cara mereka agar terlihat lebih akrab.

Gery yang fokus menyetir, Nino yang menulis beberapa agenda di tempat piknik nanti, Jessika yang sibuk bermain ponsel dan Salwa yang memandangi jalanan bermotor dengan headset menyumpal di telinganya. Mereka bertahan dengan aktivitas ini selama satu jam lamanya.

Pepohonan hijau rindang, udara yang segar dan kicauan burung yang bertebangan menyambut mereka. Parkiran cukup ramai hari Minggu ini, hari weekend tempat ini memang tidak pernah sepi pengunjung.

Mereka mengeluarkan barang bawaan mereka, jangan ditanya milik siapa tikar dan keranjang makanan, tentu saja milik Salwa. Salwa berjalan terlebih dahulu, sebelumnya dia sudah memesan tiket secara online. Setelah menunjukkan bukti tiket, mereka diizinkan masuk.

"Mau dimana?" tanya Salwa memelankan langkahnya.

Jessika melihat sekitar, di tempat ini sangat ramai. "Agak dalem aja, di sini rame banget."

Mereka mengangguk setuju dengan usulan itu.

Di bawah pohon tua, Nino menggelar tikar yang ia bawa.

"Jadi apa schedule kita hari ini bapak Nino?" tanya Jessika menggoda.

Nino tersenyum singkat, mengeluarkan catatan yang dia tulis di mobil tadi.

"Mau makan sekarang atau nanti?"

"Nanti ajalah, baru nyampe masa langsung makan."

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang