Disclaimer : BoBoiBoy belongs Animonsta Studio. Saya selaku author hanya izin meminjam para watak. Disini saya tidak mengambil keuntungan apapun.
Fanfic ini dibuat dalam rangka 30 day writing and artist by Komunitas Edufiction BoBoiBoy.
Day 1 : Sekolah
"Ayo, cepat!"
Suara bising mengisi keheningan di pagi hari yang cerah. Dua orang siswa tampak tengah gelisah seraya berlari ke arah gerbang sekolah. Tangan mereka memegang tas dan tak lupa dengan penampilan yang berantakan. Baju yang dikeluarkan dan tanpa dasi.
"Aman kan bro?" tanya salah satu dari mereka seraya menoleh kesana-kemari.
Sementara temannya tengah sibuk melihat situasi dengan menggunakan teropong kecil. Setelah dirasa sudah aman, ia pun mengacungkan jempol tanpa menoleh. Mereka lekas keluar dari balik pohon dan berjalan santai menuju gerbang.
"Ayo kita lakukan. Aku duluan."
Temannya menggangguk seraya meluruskan kedua tangan ke depan dengan posisi telapak tangan dikepalkan. Satunya lagi tengah mengambil ancang-ancang. Ia pun berlari dan melompat saudara-saudara. Lompatan yang indah dan slow motion. Akhirnya ia pun berhasil mencapai bagian gerbang atas. Mari berikan tepuk tangan.
"Jangan tinggalkan aku bro!"
Siswa yang berada di atas berusaha meraih dan menarik temannya yang di bawah. Anak yang ditarik juga ikut berusaha untuk naik dengan kaki yang mencoba berjalan di dinding gerbang.
"Ekhem!"
Keduanya otomatis terperanjat dan perlahan menoleh ke sumber suara. Tak jauh dari mereka berdirilah sosok orang dewasa berseragam. Ekspresinya tampak datar dengan kedua tangan bersedekap dada.
"Selamat pagi Taufan dan Blaze," sapa pak guru mereka dengan nada tenang.
"Se-selamat pagi cikgu Kaizo ..." balas mereka berdua dengan gagap ditambah keringat dingin. Mampus! Guru killer guys. Jago bela diri pula.
"Kalian berdua mau kemana?" tanya Cikgu Kaizo dengan masih bersikap santai tapi nadanya terdengar penuh penekanan.
Masa masih nanya lagi? Ya mau bolos lah. Kenapa guru ini masih saja bersikap santai?
"Mau bolos cikgu!" jawab Taufan dengan nada ikut santai.
"Oh. Oke, silakan."
Hah? Seriusan ini. Kok dibiarin?
Kedua siswa itu hanya melongo bingung dengan kelakuan guru mereka itu.
"Ya, sudah ya cikgu. Kalau begitu kamu izin pergi dulu," sahut Blaze tanpa dosa seraya menyuruh Taufan bergegas.
"Ya, hati-hati di jalan. Jangan lupa oleh-olehnya buat besok ya."
Pada akhirnya keduanya pun menghilang di balik gerbang. Sementara si guru tetap berdiri dengan gaya yang sama. Tak butuh waktu semenit, terdengar suara ribut dari balik gerbang. Dua kepala menyembul dari atas gerbang dengan ekspresi ketakutan. Blaze dan Taufan terburu-buru turun dan langsung terduduk lemas. Tidak lupa untuk mengambil napas.
"Lah, kok balik?" tanya Cikgu Kaizo dengan mimik yang sama.
Blaze yang masih tersengal segera berdiri dan menjawab pertanyaan aneh dari gurunya.
"Kami berdua dikejar anjing, cikgu!"
"Oh, apakah kalian masih ingin melanjutkan? Saya bisa antarkan kalian dengan mobil saya. Mari silakan ikuti saya." ajak Cikgu Kaizo seraya berbalik badan.
"Eh! Gak usah, cikgu!" tolak Taufan gelagapan seraya melambaikan kedua tahan di depan wajah.
"Iya, gak perlu repot-repot. Kami akan segera kembali ke kelas. Cikgu Kaizo juga mesti ke kelas juga kan untuk mengajar kan?" Blaze mengucapkan itu seraya menyuruh Taufan untuk cepat kabur dari ini.
Taufan dan Blaze pun lari tunggang-langgang menuju kelas. Sementara itu Cikgu Kaizo hanya menatap punggung mereka dan menggelengkan kepala. Ia pun berjalan santai memasuki gedung sekolah seraya menurunkan kedua tangannya.
Sampai bertemu lagi di Day 2 ^0^/
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Autumn Tales
FanfictionDisinilah 30 kisah di musim gugur dimulai. Ayo, ikuti terus kisah para watak setiap hari selama 30 hari di bulan Oktober ini. Buku ini berisikan kumpulan fanfic dengan watak BoBoiBoy dan watak lainnya milik Monsta. Fanfic ini dibuat dalam rangka 30...