Day 29 : Warna (Dinding yang Indah)

23 1 0
                                    

Disclaimer : BoBoiBoy belongs Animonsta Studio. Saya selaku author hanya izin meminjam para watak. Disini saya tidak mengambil keuntungan apapun.

Fanfic ini dibuat dalam rangka 30 day writing and artist by Komunitas Edufiction BoBoiBoy.

Fanfic ini dibuat dalam rangka 30 day writing and artist by Komunitas Edufiction BoBoiBoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Day 29 : Warna


Di dalam ruangan tepatnya kamar tidur yang kini telah kosong. Tidak ada perabotan disana. Hanya ada beberapa kertas koran yang tersebar di seluruh lantai dan beberapa kaleng cat. Papa Zola tengah sibuk mengecat langit-langit ruangan seraya berdiri di atas tangga. Setelah selesai ia pun turun dan mengambil beberapa langkah ke belakang. Senyuman puas terukir di wajahnya.

"Akhirnya langit-langit telah siap. Sekarang dindingnya."

Papa Zola bersenandung ria. Ruangan itu akan dicat dengan warna biru muda. Saat kakinya melangkah, dirinya tidak sengaja menginjak kuas yang tergeletak. Papa Zola terpekik dan memegang kakinya yang sakit itu. Ia melompat-lompat kesana-kemari.

"Aduh, sakit woi kaki kebenaran!"

Keadaan menjadi semakin kacau. Papa Zola menyenggol meja. Saat meja itu hendak terbalik, empat buah kaleng cat terlempar ke arah dinding. Parahnya kaleng itu sudah terbuka semua.

"Ah tidak!" pekik Papa Zola panik.

Kini dinding itu memiliki noda cat berwarna merah, putih, kuning dan biru.

"Bagaimana ini? Dinda pasti marah besar."

Saat dilanda kepanikan, Papa Zola langsung mendiamkan diri. Ia memerhatikan dinding itu lamat. Tiba-tiba ia mendapat sebuah ide.

Dua jam berlalu, saatnya waktu makan siang. Mama Zila masuk ke dalam kamar hendak menyuruh sang suami untuk makan bersama. Saat dirinya sudah berada di dalam ruangan, mata birunya terbelalak. Mulutnya menganga dan mulai membentuk senyum lebar.

"Apa dah terjadi nih Kanda?"

Papa Zola yang kini berlumuran cat hanya terkekeh. Ia melangkah mendekati istri tercintanya.

"Maaf karena Kakanda dah buat semuanya jadi kacau."

"Gak kok. Ini malah di luar dugaan. Ini. Indah sekali! Kakanda kreatif banget!"

Ya, kini dinding kamar itu terdapat berbagai pola dan garis. Bermacam warna lagi.

"Oh, jadi Dinda suka? Dinda kan mau warna biru."

"Dinda suka banget! Makasih banyak Kakanda."

Papa Zola yang awalnya takut-takut sekaligus bengong mulai tersenyum lebar. Ia tertawa ala khasnya. Matanya memandang dinding tersebut.

"Untung Dinda senang. Syukurlah."

Sampai jumpa di day 30

EdufictionBoBoiBoy


30 Autumn TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang