Day 22 : Jeruk (Kenangan)

20 5 0
                                    

Disclaimer : BoBoiBoy belongs Animonsta Studio. Saya selaku author hanya izin meminjam para watak. Disini saya tidak mengambil keuntungan apapun.

Fanfic ini dibuat dalam rangka 30 day writing and artist by Komunitas Edufiction BoBoiBoy.


Day 22 : Jeruk

Buah jeruk itu tengah dikupas oleh tangan kekar. Ada sepasang mata yang tengah memandang jeruk itu dengan berbinar-binar. Mulutnya juga sampai menganga. Anak kecil itu tengah menanti suapan sebiji jeruk sampai kedua tangan mungilnya diletakkan di atas paha orang dewasa itu.

"Nah, jeruk buat Oboi."

"Yeay jeruk!" pekik Oboi senang seraya mengangkat kedua tangan mungilnya dan mulutnya lekas melahap sebiji jeruk.

"Enak?"

"Enak! Jeruknya manis Yah."

"Mau lagi?"

"Ya, Oboi mau jeruk lagi Yah!"

Sang ayah hanya tertawa dan mulai menyuapkan jeruk itu ke mulut anaknya satu demi satu. Sesekali ia juga ikut mencoba makan satu, dua jeruk.

"Oboi, tau gak? Jeruk itu mengandung vitamin C dan gak semua jeruk itu rasanya manis banget seperti jeruk yang Oboi makan ini. Ada yang masam. Tapi, baik untuk kesehatan. Oboi mesti rajin makan buah agar sehat dan kuat. Sayur juga ya."

"Sayur Oboi gak suka."

"Sayur itu bagus untuk kesehatan, Oboi."

"Pokoknya Oboi gak suka makan sayur!"

"Iyaya." Sang ayah menyerah dan hanya tersenyum seraya tangannya mengelus pucuk kepala anaknya yang tertutupi topi jingga.

Mereka pun melanjutkan sesi makan jeruk.

                                   °°°

"Ayah!"

Amato menoleh melihat Oboi baru keluar dari gedung sekolah. Saat ini sudah jam pulang untuk anak-anak TK. Amato yang awalnya berdiri dengan bersandar di tembok gerbang seraya bermain handphone.

"Oboi, anak Ayah! Bagaimana sekolahmu Nak?" Amato menyambut Oboi seraya mengangkat tubuh kecil anak itu ke atas.

"Seru sekali Yah! Oya, Yah. Bu Guru dapat suruh Oboi sama teman-teman buat drama. Oboi jadi jeruk!"

"Wah! Peran Oboi manis sekali. Baiklah, nanti sampai rumah Ayah buatkan kostum jeruk untuk Oboi ya."

"Yeay!"

                                    °°°

Hari ini hari H pentas drama anak-anak TK Pulau Rintis. Semua anak-anak tengah bersiap di belakang panggung. Sementara para orang tua murid tengah duduk di kursi penonton menanti dengan antusias seraya saling mengobrol satu sama lain. Tiba-tiba lampu dimatikan dan terdengar suara sambutan singkat dan tirai panggung mulai terbuka lebar. Para penonton bertepuk tangan.

"Suatu hari ada sekumpulan buah-buahan yang berteman baik. Mereka terdiri dari apel yang memiliki sifat kebaikan hati, pisang dengan sifat yang rendah hati. Lalu, ada  jeruk yang ceria dan hiperaktif."

Setelah narasi dibacakan, satu persatu anak-anak yang berkostum buah-buahan yang telah disebutkan tadi muncul dari pinggir panggung.

"Wah, Oboi sudah keluar!"

Amato yang telah siap dengan handycam-nya langsung mengarahkan bidikan ke anak semata wayangnya itu. Pentas drama itu berlangsung lancar. Ya sedikit lancar sih. Tapi, berakhir dengan sukses. Semua memberikan tepuk tangan yang meriah.

Amato tersenyum senang bersama Oboi yang masih menggunakan kostum jeruknya. Mereka pun mengambil foto berdua dengan latar belakang panggung.

                                    °°°

Kembali ke masa sekarang dimana Boboiboy tengah termenung memandang tumpukan jeruk. Wajahnya tampak murung.

"Boboiboy?"

Boboiboy terkejut dan memandang seseorang wanita dewasa di depannya yang tengah memandangnya juga dengan ekspresi khawatir.

"Kamu baik-baik saja?"

"Eh, saya baik Bi." balas Boboiboy kembali memasang ekspresi ceria dengan sedikit cengengesan. Tak lupa kebiasaannya yang menggaruk belakang kepala.

Pemilik toko buah itu hanya menghela napas lelah. Ia paham betul sifat anak remaja di depannya ini. Cucu dari pemilik kedai Kokotiam Tok Aba. Ditambah superhero bumi dan galaxy. Boboiboy dikenal dengan sifat yang ceria dan suka menolong. Sekarang sifat itu rasanya terlihat berbeda.

"Bi, saya beli jeruknya satu kilo ya."

"Baik, mau nambah buah lain?"

"Gak Bi. Itu aja."

"Ok. Tunggu sebentar ya. Bibi timbang dulu."

Boboiboy hanya mengiyakan dan kembali termenung dengan ekspresi murung.

"Bagaimana dengan kabar Tok Aba?"

"Eh? Tok Aba untuk saat ini masih kurang enak badan. Tapi, udah mendingan kok."

"Semoga Atok kamu lekas sembuh dan sehat kembali ya."

"Makasih atas doanya Bi."

"Sama-sama."

Saat ini Boboiboy memang tengah membawa sekantong obat-obatan untuk atoknya. Ia sempat melewati toko buah ini dan malah terdiam saat melihat pajangan jeruk. Kenangan itu kembali terulang di kepalanya.

Beberapa saat kemudian, Boboiboy kembali ke rumah. Tak lupa ia mengucapkan salam saat masuk ke dalam. Diletakannya kantong berisi jeruk di atas meja makan. Kedua kakinya dilangkahkan menuju sebuah pintu. Lalu, dengan perlahan dibukalah pintu itu.

"Atok?" bisiknya.

Tok Aba masih tengah tertidur pulas di atas tempat tidur. Boboiboy melangkah mendekati atoknya dan matanya melihat wajah yang sudah sangat tua itu. Matanya menjadi berkaca-kaca.

"Boboiboy sudah pulang?"

Boboiboy lagi-lagi terkesiap. Ia melihat atoknya sudah membuka mata dan mencoba untuk bangun. Boboiboy membantunya supaya bisa duduk dan bersandar. Boboiboy mengecup tangan Tok Aba dan mengucap salam.

"Ini Boboiboy sudah beli obat Tok. Nanti diminum ya. Ah, Boboiboy siapkan makanannya dulu ya."

Boboiboy berjalan keluar kamar. Saat sudah di ambang pintu, ia menoleh seraya tersenyum tipis. Pandangannya tampak sayu.

"Oya, Boboiboy beli jeruk juga tadi. Kita makan sama-sama ya, Tok."

Tok Aba sendiri hanya tersenyum dan mengangguk. Boboiboy pun keluar kamar menuju dapur.

"Jeruk ya?" gumamnya seraya tersenyum tipis.

Kini Tok Aba dan Boboiboy menikmati waktu berdua. Boboiboy menyuapi atoknya sup ayam ditambah dengan nasi. Setelah itu, penutup makanan yaitu jeruk. Boboiboy kembali menyuapi Tok Aba.

"Enak jeruknya Tok?"

"Ya, manis."

Bersamaan dengan itu, ingatan masa lalu kembali teringang. Dimana Oboi kecil dengan disuapi jeruk oleh sang ayah. Jeruk yang sudah dikupas itu telah menjadi saksi dua kenangan masa lalu dan masa sekarang. Dengan dua senyuman yang sama.

Sampai jumpa di day 23

EdufictionBoBoiBoy

30 Autumn TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang