Disclaimer : BoBoiBoy belongs Animonsta Studio. Saya selaku author hanya izin meminjam para watak. Disini saya tidak mengambil keuntungan apapun.
Fanfic ini dibuat dalam rangka 30 day writing and artist by Komunitas Edufiction BoBoiBoy.
Day 2 : Payung
Lagi-lagi hari ini cuaca cerah. Langit biru dengan sinar matahari terik. Kemarin juga cerah. Kemarin lagi dan selama belakangan ini langit selalu cerah. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan.
"Kamu selalu bawa payung."
"Rajin sekali bawa payung. Sekarang gak turun hujan."
Ya, setiap hari aku memang selalu membawa bekal payung yang bisa dimasukkan ke dalam tas, tidak pernah absen. Payung kecil itu selalu ikut setiap aku berangkat kerja. Tidak peduli bukan musim hujan sekalipun.
Kenapa aku rajin sekali membawa payung, padahal sudah lama sekali tidak turun hujan?Ya jawabannya adalah trauma tidak ada yang mau meminjamkan payung saat hujan dulu. Padahal orang itu memiliki payung di rumahnya namun tampaknya ia berbohong takut payungnya rusak atau tidak dikembalikan. Terserahlah mau menolong orang atau tidak. Tapi bukan berarti aku tidak pernah rugi membawa payung setiap saat.
Hari ini hujan turun dan sialnya aku tidak membawa payung! Gantian payung itu tidak bersamaku, hujan pun datang. Rasanya aku sedang dipermainkan.
"Ying."
Aku menoleh saat ada seseorang memanggil namaku. Di belakangku ada seorang gadis berambut panjang yang dikuncir ekor kuda. Dia rekan kerjaku disini. Oya, aku kerja di toko sembako yang berada di dalam pasar. Saat ini suasana sore di pasar juga lumayan sepi. Di sekitar masih ada beberapa yang berjualan.
"Tumben gak bawa payung? Biasanya kamu rajin banget bawa payung walau gak lagi hujan."
Nada ucapannya terdengar santai tapi kesannya menyindir. Serba diomongin memang. Aku memutar bola mata malas dan kembali menatap air hujan di depanku. Pipa pancuran yang terpasang di atap toko menyalurkan air hujan bak air terjun.
"Ying, aku duluan ya. Maaf gak bisa anterin kau pulang. Kita gak searah. Rumahmu juga dekat kan dari sini?"
Aku mengiyakan dan menganggukkan kepala. Ia pun lekas menghidupkan motornya setelah memakai jas hujan dan helm.
Hujan tampaknya akan lama dan malah semakin deras. Langit sore juga gelap karena tertutup oleh awan hitam. Udara disini lumayan dingin. Setiap pagi udara suka dingin. Akunya sokan tidak mau memakai jaket. Jadi aku berjalan kaki dengan menahan dingin. Ok, aku mulai melantur.
Kalau terobos besok tidak bisa kerja karena sakit. Kerja disini tidak dapat BPJS. Apalagi kalau sakit malah kena pinalti alias bayar 30.000. Soalnya besok juga bukan jadwal liburku.
"Ying!"
Untuk ketiga kalinya namaku dipanggil. Kali ini orang lain yang memanggilku. Aku mencari asal suara dan tak jauh di depanku ada seorang anak dua tahun lebih tua dariku. Dia berbadan gempal. Ia memakai payung dan tangan satunya memegang kantong belanja.
"Gopal?"
Anak itu melangkah mendekatiku hingga berhenti di bawah atap toko. Payungnya ia turunkan.
"Kenapa kau gak pulang?"
"Gak bawa payung."
Memangnya kau pikir aku mau nginep disini? Bosnya saja kayak singa. Melebihi singa lagi. Kalian pasti bingung kenapa aku masih betah kerja disini.
"Kau sendiri abis belanja? Tumben seorang Gopal mau keluar saat hujan-hujan begini?" ledekku.
Gopal hanya menghela napas malas seraya membuang pandangan ke bawah.
"Aku beli bahan kari ayam untuk di rumah."
"Anak berbakti."
Gopal kembali memandang dengan ekspresi malas.
"Serba salah aku disini. Malas dikatai. Udah rajin diomongin."
Aku hanya cengengesan.
"Mau kuantar pulang?" tawar Gopal tiba-tiba.
"Eh?!"
"Gak apa. Ayah pasti mengerti."
Aku masih ragu dan menimbang-nimbang dengan tawaran bantuan darinya.
"Sebagai anak lelaki sejati, gak baik meninggalkan seorang perempuan sendirian. Apalagi di saat hujan dan hari udah gelap."
"Baiklah," jawabku dengan nada masih ragu.
"Takut dengan pandangan orang lain? Mereka mau ngatain kita pacaran atau apa terserah mereka. Sebagai kawan apa gak boleh saling membantu?"
Ucapan Gopal langsung pada intinya. Ya, lagipula toh, aku sendiri tidak memiliki perasaan special terhadap dirinya. Terserah kalian yang membaca ini mau menilai kami berdua apa. Ditambah lagi Tuhan sudah mengirim bantuan melalui kedatangan Gopal.
'jangan sokan deh jadi orang,' batinku menegur diri sendiri seraya mendekati Gopal untuk ikut berteduh di bawah payung dan kami berdua pun berjalan pulang.
Sampai jumpa di Day 3 ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Autumn Tales
FanfictionDisinilah 30 kisah di musim gugur dimulai. Ayo, ikuti terus kisah para watak setiap hari selama 30 hari di bulan Oktober ini. Buku ini berisikan kumpulan fanfic dengan watak BoBoiBoy dan watak lainnya milik Monsta. Fanfic ini dibuat dalam rangka 30...