Disclaimer : BoBoiBoy belongs Animonsta Studio. Saya selaku author hanya izin meminjam para watak. Disini saya tidak mengambil keuntungan apapun.
Fanfic ini dibuat dalam rangka 30 day writing and artist by Komunitas Edufiction BoBoiBoy.
Day 27 : Rumah
Rumah.
Tempat dimana kamu kembali ke pelukan hangat keluarga.
Rumah.
Tempat dimana kamu tinggal setelah terlahir di dunia. Dimana ibu dan ayah akan menyambut kehadiranmu di rumah itu. Dengan senyuman hangat dan panggilan sayang yang selalu diucapkan.
Sebagus-bagusnya tempat yang kamu kunjungi. Hati kecilmu akan selalu merindukan rumah. Bagimu rumah adalah tempat yang paling keren di matamu.
Di dalam rumah itu ada berbagai kenangan indah bersama keluarga. Canda tawa dan Kesedihan kalian bagi bersama. Makan, mengerjakan pekerjaan rumah, bersantai dan tidur kalian lakukan bersama.
Suasana rumah akan lebih ceria bila semuanya berkumpul dan berbagi cerita.
°°°
Wajah dari orang dewasa itu terpantul di kaca jendela pesawat luar angkasa. Ekspresi yang tercetak disana tampak murung. Tangan kanannya memegang kaca jendela.
"Bila kau kangen. Pulanglah. Apa susahnya?" saran sebuah robot merah yang terbang di belakangnya.
Orang yang diajak bicara hanya memejamkan kedua mata dan menggeleng.
"Aku ingin kalau memang bisa, Mechabot. Tapi bukan untuk saat ini."
Mechabot sendiri hanya menghela napas kasar seraya memasang pose berkacak pinggang. Tak lupa ekspresi kesal tercetak disana.
Orang ini.
"Anak kau pasti sangat menanti kepulanganmu. Apa kau tak merasa bersalah karena sudah melantarkannya bersama Ayah kau? Lagipun Aba kan dah tua."
Dalam lubuk hati kecilnya ada rasa sangat bersalah. Ayahnya sudah tua menginjak kepala tujuh lebih. Anaknya sendiri pula sudah jadi superhero sejak berumur 10 tahun. Mentalnya pastilah naik turun.
"Maafkan Ayah, Boboiboy. Maafkan Amato, Aba," lirihnya.
Dirinya sudah lama sekali tidak pulang ke rumah. Sejak ia mengirim Boboiboy ke Pulau Rintis untuk membantu Tok Aba. Setiap kali ada kesempatan pasti ia akan mengirim surat. Dirinya tidak berani untuk sekedar menelpon atau video call. Takut perasaan itu akan semakin membesar.
°°°
"Amato, kau tak mau balik sebentar? Beberapa hari lagi akan ada namanya Hari Bumi. Sekolah Boboiboy sedang adakan festival. Ia sangat menantikan bisa bersenang-senang bersama kalian berdua loh."
"Maaf Aba. Tapi, Amato gak bisa pulang dulu."
"Lagi-lagi jawaban itu. Kau tau tak. Dah berapa tahun kau lewatkan hari ulang tahun Boboiboy? Hari raya juga."
Amato semakin murung mendengar penuturan tersebut.
Tok Aba memang selalu mendapat jawaban 'gak apa' dari cucunya. Boboiboy akan selalu menjawab dengan tegar dan tersenyum. Tapi, suatu malam saat ia hendak memasuki kamar cucunya itu. Telinganya mendengar suara tangisan dan panggilan 'Ibu' dan 'ayah'. Seketika hati Tok Aba langsung remuk.
"Haish, baiklah. Kalau itu memang keputusanmu. Aba tak tau apa misi kau sebenarnya. Tapi, kau harus selalu ingat dengan keluargamu di bumi dan tau resiko atas keputusanmu."
Tok Aba menjeda sebentar.
"Lalu, kapan pun kau ingin pulang ke rumah. Aba dan Boboiboy akan selalu menyambut kehadiran kalian nanti. Pintu rumah akan selalu terbuka lebar."
Amato tersenyum sedih. Hari itu pasti akan tiba. Hari dimana mereka semua akan kembali berkumpul di rumah.
"Ya, suatu saat nanti. Kita semua akan kembali bersama. Di rumah. Tunggulah Ayah, Boboiboy. Tunggulah Amato, Aba."
Sampai jumpa di day 28
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Autumn Tales
FanfictionDisinilah 30 kisah di musim gugur dimulai. Ayo, ikuti terus kisah para watak setiap hari selama 30 hari di bulan Oktober ini. Buku ini berisikan kumpulan fanfic dengan watak BoBoiBoy dan watak lainnya milik Monsta. Fanfic ini dibuat dalam rangka 30...