Prolog

2.2K 199 9
                                    

"Mari kita akhiri.."

Detak jantungnya seakan berhenti saat itu juga. Gadis itu terpaku saat mendengar kalimat yang sangat ia benci dilontarkan oleh seseorang yang telah menemaninya selama tiga tahun ini. Apa yang salah dengannya sampai orang yang begitu ia cintai memilih untuk mengakhiri semuanya?

"Tapi kita bisa jalani saja dulu," elaknya. Ia masih berusaha untuk mengubah keputusannya. Namun sayang, justru pria itu menggelengkan kepalanya dengan tegas. Seakan tak ada pilihan lain selain mengakhiri hubungannya.

"Aku tidak bisa memastikannya. Peraturan mereka sangat ketat. Kita akan sangat sulit untuk bertemu bahkan sekedar berkomunikasi pun. Mereka akan tetap mengawasi dan membatasi kami."

"Tapi.."

Pria itu meraih kedua tangannya. Pandangan keduanya bertemu. Buliran air mata telah menghiasi wajah cantiknya. Pria itu mencium lembut kedua tangannya. Hal itu tentu membuat isak tangisnya semakin terdengar keras hingga membuat pria itu tak kuasa mendengarnya. Perlahan tubuhnya tertarik ke dalam dekapan seseorang. Ia menenggelamkan wajahnya pada dada bidang pria itu. Menumpahkan kesedihannya yang tertahan dalam ulu hatinya.

Pria itu mengecup pucuk kepala si gadis seraya mengusap punggung bergetar itu. Sungguh ia tidak tega melihatnya, namun ia tidak bisa bertindak apa-apa. Ia sudah bertekad untuk mengejar impiannya yang ia idamkan sedari kecil. Ia tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

"Jangan menangis..." lirihnya.

"Bagaimana tidak menangis disaat kamu meminta untuk mengakhiri semuanya," racau sang gadis dengan isakannya.

Pria itu melepas pelukannya lalu menangkup kedua pipi cabi sang gadis. Tatapan teduhnya membuat membuat dirinya tak bisa menghentikan tangisnya. Jika ia ingin egois, ia tidak akan merelakannya untuk mengejar impiannya. Namun ia sadar, ia tidak berhak untuk mengaturnya. Lagi pula masa depan mereka masih panjang. Tak seharusnya lebih mementingkan perasaan.

"Hey dengar aku. Bukankah kamu pernah bilang sama aku untuk terus mengejar mimpi sampai aku bisa membuktikan pada mereka yang meremehkan aku. Nah sekarang ini adalah kesempatan aku untuk bisa meraihnya."

"Tapi.. apakah harus sampai mengorbankan hubungan kita?"

"Aku tidak punya pilihan lain. Tapi aku janji sama kamu. Jika suatu hari nanti aku berhasil meraih impianku. Aku janji akan kembali sama kamu. Kita bertemu dengan keadaan yang berbeda. Kamu dengan mimpimu dan aku dengan impianku."

Hallo guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo guys..
Ini cerita aku yang baru. Sesuai janji aku yang akan bikin cerita cast utamanya Seungcheol dan Lisa.

Sebelum lanjut ke chapter pertama, di sini aku mau ngejelasin kalau cerita ini hanya fiksi dan murni karangan author. Untuk karakternya juga tidak akan sama persis dengan aslinya. Mohon maaf bila ada tokoh yang tidak sesuai dengan harapan kalian. Kalau tidak suka kalian bisa skip aja ya..

Jangan lupa kasih vote dan komen yang banyak supaya aku lebih semangat lagi buat updatenya😁

See you next chapter👋

My Lovely SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang