Hari sudah berganti kembali, paginya kami berenam pergi ke Dojo Dareth kembali, sudah lama aku tidak melatih Lloyd bersama dengan yang lain.
Kami ingin tahu sudah berapa jauh Lloyd berkembang, tapi rasanya aneh... rasanya itu seperti semua orang yang ada disini termasuk Misako lebih mementingkan Lloyd daripada aku.
Maksudku, aku juga memiliki takdir yang sama seperti Lloyd- Mira apa yang kau pikirkan!? Ini bukanlah dirimu, ingatlah dari awal kau emeng tidak pernah ingin menjadi seorang Ninja, begitu pula dengan Lloyd bukan?
Waktu cepat berlalu, aku merasa Lloyd semakin dekat dengan mereka.Aku rindu masa-masa disaat hanya kami berdua, menjumpai tempat baru bersama...
"Mira?"Lamunanku langsung buyar, karena ada yang menepuk bahuku.
"Apa? Apa ada masalah?"Ucapku.
"Wow, wow, Mira santai saja.Apa kau baik-baik saja? Kau telihat tidak sehat"
Lloyd duduk disebelahku."Ya, semua baik-hoooaaammmm" Aku baru saja menguap sambil mengucek mata bagian kiri.
"Apa kau sakit? Mau pergi ke kamarmu? Mukamu terlihat sedikit pucat"Tawar Lloyd.
"Tidak, perlu, lagian mereka tidak akan percaya jika aku sakit"Aku pun melipat kedua kakiku.
"Mira kita sudah bersama selama beberapa tahun, aku tahu kau sedang risih"Aku melihat ke atas.
"Aku terkadang ingin tahu apa rasanya menjadi orang yang paling tinggi..."
"Tapi Mira tinggi badanmu sudah melampaui para Ninja, Paman dan ibuku" Mendengar itu aku terkekeh kecil.
"Terimakasih, ini bukan soal tinggi badan"Aku menoleh kedepan kembali dengan wajah yang masih lesu, kemudian Lloyd meletakkan punggung tangannya kepada dahiku.
"Mira, kenapa kau terasa agak panas?" Lloyd mengatakan itu sambil membesarkan volume suaranya.
"Kau sebaiknya pergi ke Bounty untuk beristirahat, aku akan memberitahu yang lain" Lloyd berdiri, dan ia megang tanganku berusaha membuatku untuk berdiri juga.
"Lloyd apa yang sedang kau lakukan-"
"Kau sebaiknya pergi ke kamarmu, dan aku akan memberitahu yang lain" Tidak sempat megang lengan bajunya, Lloyd langsung berlari menjauhiku.
"Aku ke bounty saja" Aku mulai terbang keluar melalui pintu yang baru saja aku rusak, menunju bounty.
"Siapa yang merusak dinding ku!" Terdengar jelas teriakan Dareth mengetahui tempatnya sudah memiliki lubang yang cukup besar di dinding dojonya.
"P, masuk" Aku masuk dengan santainya berjalan menuju kamarku, kini aku sudah di dalam memikirkan apa ada yang salah dengan diriku.
"Tidak Mira, gak ada yang salah dengan dirimukan? Kau memiliki 2 elemental yang sangat berguna, aku bisa berpikir kritis dan dapat menyelesaikan masalah yang dibuat oleh Ninja bodoh itu.Aku merawat anak dari Raja kegelapan dan bisa mencukupi semua kebutuhannya, tapi...aku tidak bisa mengendalikan emosiku sendiri"Aku berjalan ke arah cermin.
"Tidak mungkin mereka memperlakukan aku dengan buruk hanya karena aku tidak bisa mengendalikan emosiku bukan?"
"Monster"
Aku memalingkan badanku ke belakang tapi tidak ada apapun atau siapapun disana.
"Aku yakin mendengar suara" Aku kembali menghadap ke depan, sudah terlihat jelas sebuah sosok hitam sedang berdiri di belakangmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
| * Little Prince.LegoNinjago *|
FantasyMemiliki 2 elemental mungkin terdengar keren di oleh telinga banyak orang, ya aku juga setuju dengan itu. Memiliki Elemental angin dapat membuat kita terbang kesana kemari tanpa perlu berjalan kaki atau mengeluarkan uang untuk membayar transportasi...