"Kenapa kau terus melamun? dari tadi aku perhatikan terus saja seperti itu"
Jungkook yang awalnya baru pulang dari luar dan saat masuk ke dalam mansion ia melihat Sohyun yang tengah duduk santai di bangku taman sembari melamun.
Kurang lebih sekitar lima menit Jungkook memperhatikan Sohyun sebelum ia menghampiri wanita itu.
"Jung?"
"Iya ini aku, kau kenapa melamun? Kalo nanti tiba-tiba kesambet setan gimana coba?" Goda Jungkook sesekali ingin bercanda.
"Jangan bawa-bawa setan dong! Aku melamun juga pikiranku tidak sampai kosong kok"
"Haha baiklah baiklah aku mengerti Sohyun. Ngomong-ngomong kenapa disini sendirian? Memangnya Taehyung hyung belum pulang?"
"Belum mungkin sebentar lagi. Entahlah aku tidak tau, lagipula ini masih pukul empat sore kan? biasanya Taehyung pulang jika saat malam akan tiba."
"Tidak setiap hari seperti itu kan? mungkin jika hyung pulang saat malam akan tiba karena di kantor banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan."
"Yasudah terserah kau saja lah! Tadi saja bertanya, giliran aku jawab malah salah"
Jungkook sempat tertawa pelan sebelum ia menjawab ucapan Sohyun. "Ya kau memang salah, bagaimana bisa dibenarkan." Jungkook kembali bercanda dan mulai mengajak Sohyun agar ia tertawa tidak terus menerus selalu berdiam.
"Hei jung, lebih baik kau diam saja dari pada aku emosi dan akhirnya memukul kepalamu dengan sangat kuat." Ini bukanlah perkataan yang serius, Sohyun hanya menimpali candaan yang Jungkook berikan saja.
"Jika kau yang pukul sih aku tidak masalah ya" Jawab Jungkook santai seolah ia sudah mengerti ini hanyalah sebuah candaan di antara keduanya.
Keadaan sempat hening setelahnya selama beberapa menit. Namun tatkala terdengar suara klakson mobil, akhirnya manik Jungkook terfokus pada arah asal nya.
Itu mobil Taehyung.
"Jung, itu mobil Taehyung atau orang lain ya?"
"Iya, mobil suami mu."
"Benarkah? oh baiklah" Sohyun mulai berdiri dari duduknya dan tak lupa ia menggunakan tongkat untuk maju beberapa langkah dari bangku taman.
Sesudah turun dari mobil, Taehyung melihat presensi Sohyun yang mencoba berjalan ke arah nya. Ia pun berinisiatif untuk mendekat lebih dulu agar Sohyun tidak perlu susah payah berjalan ke arahnya, apalagi jaraknya juga cukup jauh dari taman ke garasi.
"Kenapa ada diluar?" Tanya Taehyung lebih dulu.
"Aku hanya butuh angin sejuk saja jadi aku keluar dari kamar. Ngomong-ngomong kau ingin makan apa nanti malam? supaya nanti aku dan bibi jung menyiapkannya"
"Kau tidak perlu memasak."
"Maksudnya..bagaimana ya? memangnya kenapa, apa karena aku buta atau karena hal lain? katakan saja"
"Bukan seperti itu maksudku tapi malam ini bibi jung saja yang menyiapkan makanan."
"--Karena malam ini, aku akan bertemu dengan kolega bisnis ku di restoran dan kau harus ikut juga nanti." Imbuh Taehyung.
"Kolega bisnis? tapi memangnya tidak apa ya jika aku ikut denganmu?"
Sohyun bertanya dengan perasaan ragu-ragu juga kepalanya ia tundukan karena entah mengapa Sohyun merasa tidak percaya diri saja manakala ia mendengar akan bertemu dengan orang lain sebagai istri Taehyung diluar sana.
"Tentu saja tidak masalah, apa yang kau takutkan? Kau tidak perlu merasa takut akan hal apapun, aku hanya akan bertemu dengan kolega bisnis ku saja nanti. Dia juga akan membawa istrinya, jadi kenapa aku tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BETROTHED TO HIM [ ✓ ]
RomanceKisah seorang wanita muda bernama Kim Sohyun dengan kekurangan nya yang tidak dapat melihat. Sampai akhirnya hadirlah seorang pria yang menjadi suami nya karena sebuah pernikahan yang didasarkan atas nama perjodohan. Kim sohyun, wanita muda itu akan...