✰ 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟖

277 34 19
                                    

Dengan penuh keyakinan, Sohyun turun dari kendaraan beroda empat yang tak lain adalah sebuah taksi. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling halaman mansion. Kini dirinya kembali, namun dengan tangan kosong. Ia hanya ingin menemui Taehyung saja, pikirannya terus mengatakan bahwa ia harus datang. Perkataan Sujin nyatanya mampu membuat Sohyun memikirkan nya selalu.

Tatkala para maid mendapati presensi Sohyun di sekitaran mansion. Semuanya begitu gembira, nyonya mereka kini kembali. Walaupun begitu, mereka juga sadar jika Sohyun hanya akan sebentar. Tangan nya saja tidak menggeret koper.

"Nyonya? akhirnya nyonya kembali.. tuan muda sangat merindukan nyonya. Kami khawatir akan kesehatan tuan, sudah satu minggu ini tuan muda jatuh sakit." Ucap salah satu maid yang telah lama bekerja di mansion ini.

Spontan kedua manik Sohyun terarah kan untuk melihat pintu kamar dirinya dengan Taehyung. "Mau saya antar sampai atas nyonya?" Maid yang lain berbicara. Berantusias mengantar Sohyun sampai atas, hanya cemas saja karna posisi nya Sohyun sedang mengandung.

"Tak perlu repot-repot bi. Lagi pula biasanya pun aku selalu sendiri kan? Aku bisa sendiri bi, terima kasih sebelumnya." Di sela-sela berbicara, Sohyun sempat tertawa kecil.

Para maid pun percaya bahwa Sohyun akan berhati-hati. Mereka semua pun kompak melihat punggung Sohyun yang berjalan membelakangi mereka. Tungkainya berjalan menaiki anak tangga dengan perlahan namun pasti sampai tujuannya di atas sana.

Hingga saat ini. Ia berhadapan dengan kamar yang dulu nya ia tempati, berdua dengan Taehyung. Tertawa, berbincang bersama, bercanda gurau, bercerita sebelum tidur dan banyak lagi yang telah terjadi di ruangan itu. Pun sebenarnya Sohyun masih dilanda keraguan untuk membuka pintu kamar ini.

Tapi tidak lagi, ia tak bisa terus menerus seperti ini. Tangan nya pun membuka gagang pintu hingga terbuka sebagian. Sohyun memasuki kamarnya, cukup berantakan saat dilihat. Ada beberapa pakaian Taehyung berserakan di atas meja dan juga kursi. Bukan hanya itu. Masih ada laptop, berkas-berkas, jas kerja nya yang berserakan di sekitaran kamar.

Gorden kamar saja tertutup. Ruangan ini minim akan cahaya, Sohyun pun membuka gorden itu. Merapihkan pakaian Taehyung yang berserakan. Dan ketika semua selesai, Sohyun pun mendekati ranjang kemudian duduk di tepi nya. Kedua obsidian kembar nya menangkap Taehyung tertidur lelap sembari memeluk foto nya.

"Apa sekarang kau memang sehancur itu Taehyung?" Monolognya.

Tangan lentik nya mengusap pipi kanan Taehyung dan membelai rambut nya juga. Ternyata benar, Taehyung memang sedang sakit. Dahi nya saja terasa panas saat Sohyun menyentuh nya.

Kemudian Sohyun pun menghubungi salah satu maid lewat telepon genggam nya untuk mengantarkan air hangat dan juga tak lupa dengan handuk kecil nya. Sohyun rasa Taehyung memang sudah seharusnya dikompres di suhu tubuh nya yang tinggi.

Tak lama kemudian seseorang datang mengetuk pintu. Sohyun pun membukanya dan membawa air hangat dengan handuk kecil nya. Namun Taehyung tak terusik sedikitpun, seolah-olah dirinya memang sangat lelah dan butuh tidur untuk waktu yang terbilang cukup lama.

"Kau harus sembuh. Bukankah kau mengatakan jika kau akan membuktikan sesuatu padaku? jangan sakit seperti ini lagi Taehyung. Aku khawatir meskipun ada rasa benci ku untukmu."

Seakan tak pernah terjadi masalah, Sohyun hampir menitikkan air mata nya melihat kondisi Taehyung sekarang. Walaupun ia berkata demikian, hati nya tetap sakit. Berbeda dengan dulu, pria ini selalu segar dan tak pernah lemah. Tapi sekarang benar-benar berbeda, Sohyun merasa begitu cemas akan kondisi nya.

Ketika hendak mengambil foto itu dari pelukan nya. Taehyung langsung tersadar, ia mengerjap-ngerjap kan mata nya. Manakala matanya menatap wajah Sohyun, Taehyung rasa itu hanya halusinasi semata. Namun kali ini bukanlah halusinasi lagi melainkan suatu hal yang nyata di dihadapan nya.

BETROTHED TO HIM [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang