✰ 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟒

257 38 22
                                    

Menjelang sore, Sohyun nekat pergi ke supermarket sendiri tanpa dikawal siapapun. Karena menurutnya tak akan terjadi masalah besar, lagipula hanya pergi ke supermarket bukan pergi ke luar negri.

Sohyun turun dari taksi setelah kendaraan roda empat itu sampai di tujuan. Wanita berambut sebahu itu masuk kedalam bangunan yang penuh dengan makanan, minuman dan bahan memasak lainnya pula. Setelah didalam wanita itu memilih apa yang harus dibeli kemudian setelah selesai dia membayar nya.

Dalam perjalanan pulang, Sohyun memilih untuk menumpangi taksi yang sama. Awalnya semua masih normal-normal saja, namun awan mendadak berubah mendung, awan penuh dengan kegelapan. Perlahan suara hujan pun terdengar, air deras mengguyur bumi diiringi angin yang cukup kuat.

Sohyun meminta izin pada sang supir untuk berhenti sejenak saat dirinya tak sengaja melihat Taehyung di salah satu taman. Namun pria itu tak sendirian, Taehyung sedang bersama wanita lain dan Sohyun tidak mungkin salah lihat.

Yang membuat Sohyun terkejut hanyalah dengan satu alasan, wanita itu adalah masa lalu Taehyung. Sohyun ingat betul bagaimana wajahnya. "Kenapa mereka hanya berdua?" Gumam Sohyun.

Ketika Sohyun akan membuka pintu mobil, niat nya ia kubur dalam-dalam karena wanita itu secara tiba-tiba memeluk tubuh Taehyung begitu saja. Bahkan Taehyung tak menolaknya sama sekali hingga hal itu sungguh membuat Sohyun kecewa.

Betapa remuk perasaan Sohyun. Seolah-olah ini terasa mimpi baginya, terasa menjadi sebuah kejutan yang pahit dan menyakitkan. Tadi pagi mereka masih berbincang bersama, senang, tertawa bahkan bercanda gurau bersama. Tapi kenapa semua berubah dalam waktu singkat? tolong jangan membuatku terus merasa ragu. Batin Sohyun berbicara.

Sohyun menyeka air matanya dengan semena-mena mengikis bedak tipisnya. Perlahan, ia paksa udara memenuhi paru-parunya dengan tarikan napas panjang. Tetapi Sohyun tetaplah Sohyun, wanita itu turun dan melangkahkan kakinya perlahan mendekati kedua orang itu.

Air mata nya membasahi pipi namun air hujan mampu membasahi seluruh tubuh Sohyun hingga basah kuyup. Hatinya semakin hancur manakala dengan lancang wanita yang notabenenya merupakan masa lalu dari Taehyung mencium bibir Taehyung tanpa rasa malu.

Terus menatap kedua manusia itu dalam beberapa detik hingga akhirnya Taehyung mendapati Sohyun ada didekatnya. Sungguh pahit rasanya. Sohyun tak kuasa lagi menahan ini semua, ia berbalik dan tanpa diduga Jungkook tengah memegang payung untuk melindungi nya dari hujan, sembari menatap dirinya dari arah belakang.

"Sohyun tunggu!" Taehyung melepas pelukan Sujin dan berlari mendekati Sohyun. Namun wanita itu segera masuk kedalam taksi dan mobil itu pun melaju atas permintaan Sohyun sendiri.

Jungkook menatap tajam Taehyung sejenak. Walaupun sebenarnya tak ingin Jungkook memperdulikan Taehyung sedikitpun. Pria muda itu bergegas mengikuti taksi yang ditumpangi Sohyun dengan motor besarnya. Taehyung semakin merasa bersalah, takut, khawatir, menyesal secara bersamaan.

Sampai akhirnya Taehyung pun ikut serta mengejar taksi itu dengan mobil nya. Dan meninggalkan Sujin diam membeku dibangun kecil sembari terdiam melihat kejadian beberapa menit lalu.

Sungguh, ada rasa penyesalan dalam diri Sujin. Tetapi semua itu percuma, semua telah terjadi karena perbuatan nekat nya sendiri terhadap Taehyung.

•••

Didalam kamar, Sohyun diam menatap lemari besar. Haruskah pergi dari sini? pikirannya terus mengatakan hal itu. Namun hatinya berkata untuk diam sejenak dan mendengar penjelasan Taehyung lebih dulu.

Akan tetapi, Sohyun terlanjur kecewa dan lebih memilih pergi dari rumah ini. Ia memasukan seluruh pakaian-pakaian nya kedalam koper. Ketika baju terakhir akan diambil dari lemari, tiba-tiba saja tangan kekar Taehyung menahan Sohyun agar wanita itu berhenti.

"Tolong jangan seperti ini Sohyun, dengar penjelasanku lebih dulu" sontak Sohyun terkesiap, kemudian menghela nafas panjang. Berusaha bersikap dingin juga pada Taehyung.

"Semua nya sudah jelas dan kau tak perlu susah payah untuk memberikan penjelasanmu." Jawab Sohyun dingin, pun ia menepis tangan Taehyung agar dengan leluasa dapat memasukkan satu pakaian yang tersisa.

Taehyung tak menyerah, ia tetap berusaha menahan Sohyun untuk berhenti. Kini mereka saling berhadapan, dapat Taehyung lihat mata Sohyun sembab dan tubuhnya basah kuyup karna hujan.

Rasanya Taehyung tak kuasa apabila menahan keinginan hatinya. Seperti tak rela tetesan demi tetesan air mata menodai wajah Sohyun. Taehyung mendapat keberanian untuk mendekat, hendak menyeka air mata Sohyun yang sudah mengalir dipipi nya. Belum sempat tangan nya menyentuh hangatnya air mata, Sohyun menolak dan menjauhi Taehyung.

Remuk perasaan Taehyung kala itu juga. Tepisan lembut tangan Sohyun bagaikan tamparan bagi Taehyung.

"Aku sungguh kecewa. Kupikir alasan kau tak menceritakan mantan kekasihmu karena tak ingin aku sakit hati. Tapi karena alasan lain ya? kau bahkan masih dengan wanita itu Taehyung...kenapa kau melakukan hal ini padaku..?"

Sohyun menarik nafas dalam-dalam. Sohyun berbalik badan, begitu penuh dada nya. Begitu perih sudut-sudut hatinya. "Sudah cukup Taehyung, biarkan aku pergi dan memenangkan diriku. Jangan menggangguku dan biarkan aku sendiri untuk saat ini."

Sohyun menutup koper kemudian menariknya keluar dari kamar yang menjadi saksi bisu kebersamaan Sohyun dengan Taehyung sejak awal mereka berada dalam satu ruangan yang sama.

Taehyung membuntuti Sohyun dari belakang. Tetapi saat melihat Sohyun berbicara serius dengan Jungkook membuat Taehyung bingung. Tangan Jungkook mengambil alih koper Sohyun dan menarik nya keluar, Sohyun pun berada disamping pria itu dengan keadaan masih menangis walau air mata nya tak sederas tadi.

Sohyun sadar Taehyung tengah membuntuti mereka, ia pun memberhentikan langkahnya sejenak. Kemudian berbalik badan untuk saling berhadapan dengan Taehyung. "Cukup Taehyung. Jangan mengikutiku lagi." Sohyun berbicara dengan dingin pun mata yang terlihat lelah karna menangis.

"Tapi kenapa Jungkook justru bersamamu?" Taehyung bertanya dengan lirih dan dengan nada lembut, tak ingin semakin merusak suasana hati Sohyun lebih dalam.

"Itu bukan urusanmu." Bukan Sohyun yang menjawab, melainkan Jungkook sendiri.

"Tidak ada yang bertanya padamu, aku bertanya pada Sohyun." Taehyung membalas tatapan tajam Jungkook jauh lebih tajam seolah dirinya akan menghabisi seseorang.

"Sohyun kumohon.. dengarkan perjelasanku padamu. Kau salah paham, kumohon dengarkan aku lebih dulu.."

Taehyung masih tetap setia dengan usahanya memberikan penjelasan dengan nada semakin lirih, nyari tak terdengar suaranya yang semakin menjadi pelan ketika melihat Sohyun kembali menangis.

"Sudahlah hyung. Biarkan dia sendiri dan memenangkan pikirannya. Kau sudah membuatnya kecewa hyung, bahkan aku ikut kecewa karena apa yang telah kau lakukan."



To be continued...

BETROTHED TO HIM [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang