✰ 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟑

297 42 45
                                    

Sohyun sudah siap dengan pakaian rapih nya. Namun hujan deras mendadak turun ke bumi, pun membasahi jalan yang awal mulanya kering kini. Dan Sujin pun sempat menghubungi Sohyun bahwa sepertinya pertemuan hari ini gagal, Sujin juga mengatakan bahwa ia akan menjemput kakak kandung nya ke bandara.

Hingga pada akhirnya Sohyun pun memutuskan untuk kembali kedalam kamarnya. Wanita muda berpakaian rapih itu duduk di sofa berukuran panjang dan tentunya nyaman, melihati sekeliling ruangan yang cukup megah dan tertata rapih tak ada berserakan apapun di bawah lantai.

Tangan lentiknya mengusap-usap lembut perut buncitnya sembari merogoh isi tas selendangnya untuk mengambil handphone genggam nya. Mencari nomor telepon seseorang untuk dihubungi dan akhirnya dapat ia temukan.

Sudah 3 kali panggilan tak dijawab oleh seseorang yang tak lain adalah Taehyung. Hujan deras ini entah mengapa menciptakan kekhawatiran dalam diri Sohyun pada suami nya.

'"Astaga Kim Taehyung, aku hanya ingin menghubungimu saja. Bisakah kau angkat?"

Sohyun merasa khawatir, pun diiringi dengan rasa kesalnya pada Taehyung. Wanita berambut sebahu itu lebih dulu mengganti pakaian. Usai mengganti pakaiannya, Sohyun duduk di ranjang sambil menyender pada headboard.

"Baby kim rindu appa ya? Kenapa sedari tadi seakan baby kim mengatakan pada eomma untuk segera menghubungi appa, hm?" Sohyun perlahan mulai mengajak baby kim berbicara walaupun tak akan didengar apalagi untuk dijawab.

Manik indah itu berpindah pada pintu kaca dimana pintu itu adalah jalan untuk menuju balkon kamar nya dengan Taehyung. Hujan semakin deras dan Sohyun sadar akan hal itu. "Taehyung kemana? biasanya pukul empat sore sudah pulang tapi sekarang dia kemana ya.."

Sebenarnya akhir-akhir ini Sohyun sering mudah kelelahan bahkan mudah mengantuk. Maka dari itu, sore ini Sohyun tidur di ranjang nyaman nya.

Saking pulas Sohyun terdiri sampai tak sadar bahwa kini hari sepenuhnya sudah berganti malam yang gelap. Dengan posisi Sohyun yang berbaring telentang, dapat ia rasakan ada tangan yang memeluk tubuh nya dari samping. Sudah dapat diduga bahwa itu Taehyung dan itu memang benar.

Sohyun mengelus pipi Taehyung dengan tangan lembut nya. Dan dengan elusan itu, membuat Taehyung terbangun dari tidurnya. Wajah mereka saling berhadapan, mata mereka pun bertemu satu sama lain hingga menciptakan degupan jantung Sohyun seakan tak karuan hanya karena hal itu.

"Aku minta maaf" Suara serak Taehyung menjadi dominan dalam ruangan ini. Tak ada suara apapun selain suara nya begitu juga dengan suara air hujan yang kini mulai mereda.

"Maaf untuk apa?" jantung yang awalnya berdegup kencang seolah menghilang usai mendengar apa yang pria dihadapan nya ini katakan.

"Aku tidak mendengar saat kau mengubungiku. Kau sudah menghubungi sebanyak tiga kali kan? ada apa, hm?"

"Aku hanya merasa khawatir"

"Khawatir?"

"Ya, aku mengkhawatirkanmu. Biasanya pukul empat sore kau sudah pulang dari kantor tapi hari ini berbeda bahkan bukan hanya itu, akibat hujan deras ini aku sampai berpikir aneh-aneh keselamatanmu.

"--Aku takut terjadi hal yang tidak diinginkan-- ah sudahlah aku tidak ingin melanjutkan nya. Aku benar-benar takut."

"Astaga Sohyun... jangan terlalu jauh-jauh berpikiran seperti itu. Aku baik baik saja, jangan khawatir." Taehyung terkekeh kecil mendengar alasan istri nya khawatir. Tangan kekarnya mulai mengusap-usap rambut sehat dan wangi yang Sohyun miliki.

"Aku bersyukur kau baik-baik saja. Tapi aku tetap ingin tahu, kenapa kau pulang terlambat hari ini? Dan pukul berapa kau pulang? Aku kan tidak tahu, aku sedang tidur pulas tadi."

BETROTHED TO HIM [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang