✰ 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟎𝟑

277 42 15
                                    

Ditemani dingin nya angin di malam hari, manik Sohyun terpejam tatkala angin berhembus cukup kencang hingga menerpa kulit wajahnya.

Berada di sungai han adalah keinginan wanita muda itu semenjak ia sudah tak dapat melihat lagi, sebab sejak kala itu Sohyun tak dapat datang ke sungai han dengan alasan jauh dari tempat tersebut.

Sambil duduk di bangku kayu yang telah disediakan, Sohyun menunggu kedatangan Taehyung. Karena pria itu perlu kembali ke dalam mobil untuk mengambil syal Sohyun yang tertinggal. Taehyung mengatakan apabila malam ini terlalu dingin dan tidak cukup hanya menggunakan mantel saja.

Ya jika boleh jujur secara langsung, Sohyun ingin mengatakan apabila ia telah berhasil dibuat nyaman dengan sikap suaminya yang seperti itu.

Sohyun bersyukur kepada tuhan, sudah mempertemukan nya dengan pria yang kini telah menjadi suaminya.

"Ini syal nya" Suara rendah Taehyung tiba-tiba terdengar itu sudah membuyarkan lamunan Sohyun.

"Taehyung, bisakah pakaikan syal ini di leherku?" wanita bersurai sebahu itu memberikan kembali syal nya kepada Taehyung, pun tak lupa melemparkan senyumnya yang manis--manis sekali.

Tak ingin berdebat ataupun tak perlu banyak bicara lagi, dengan segera pria itu mengambilnya kemudian ia pakaikan dengan telaten di leher Sohyun.

"Terima kasih" Lagi dan lagi Sohyun memberikan senyuman indah nya pada pria yang kini berdiri di sampingnya. Walaupun arah mata Sohyun selalu mengarah kedepan, kendati senyumannya memang betul ia berikan pada Taehyung.

Beberapa menit berlalu, tak ada yang mau membuka suara terlebih dahulu. Entah itu dari Sohyun maupun Taehyung sendiri. 

Hanya terdengar suara orang-orang yang berada di sekitar mereka berdua. Tetapi suara orang-orang itu tidak terlalu bising, sehingga suasananya terasa menenangkan.

"Taehyung, jangan diam terus seperti patung. Katakan sesuatu atau hal lain padaku, atau setidaknya kita berbincang santai sambil menikmati sejuknya di malam hari?"

"Aku tidak tau harus mengatakan apa"

Sohyun pun hanya bisa diam, mungkin karena sudah terlanjur bad mood akan jawaban yang menurutnya membosankan. Semenjak Sohyun mengandung, ia memang jadi sensitif sekali terhadap apapun.

Taehyung pun menoleh ke samping hanya karena merasa Sohyun tidak bersuara lagi setelah percakapan singkat tadi.

"Maaf, aku memang tidak tau harus mengatakan apa." Ujar Taehyung akhirnya.

Bukannya menjawab pernyataan yang Taehyung katakan, Sohyun justru mengalihkan topik pembicaraan nya.

"Taehyung kau lapar tidak?"

"Aku belum lapar. kenapa? ingin makan sesuatu?"

"Iya aku ingin makan kue beras tapi aku ingin yang pedas.. sangat pedas" seakan gembira dengan pembicaraan kali ini membuat Sohyun tersenyum senang.

"Kau boleh makan kue beras, tapi jangan yang terlalu pedas."

"Tapi aku ingin yang sangat pedas. ayolah, boleh ya?"

"Tidak. jika kau masih bersikeras memakannya, jangan harap kau bisa pulang bersamaku."

"Hei kau jahat sekali, akan ku beritahu pada eomma nanti"

"Beritahu saja, toh yang salah kau juga. eomma jelas akan sependapat denganku."

"Yasudah iya iya.. aku tidak jadi makan kue beras, kau kan melarangku makan itu."

"Aku tidak melarangmu, hanya saja jangan terlalu pedas, tapi jika tidak mau ya terserah."

Jika saja Taehyung tidak punya hati, mungkin ia sudah mengajukan pengakuan dengan jujur apabila dirinya bahkan sama sekali tidak peduli akan Sohyun.

BETROTHED TO HIM [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang