07. Aneh

30 3 0
                                    

19.40

Setelah melaksanakan sholat, Ayah Haura baru saja pulang

Ia bukannya di kasihani malah di cermahi

"Kamu tuh jangan terlalu cape lain kali, tinggal beberapa hari lagi loh pernikahan kamu itu" Ucap Ayahnya

"Iya tuh dengerin" Sambung Abangnya

"Dih apa an sih bang" Kesal Haura pada abangnya

"Sabar ya kak, aku sama mawar aja kesel tuh sama bang Hari apalagi kakak" Balas Bunga

"Heh bocil gak usah ikut-ikutan deh" Ucap Hari

"Ih apa sih bang" Kesal Mawar

"Dah sana ah, yah mandi dulu, abang, mawar bunga kalian ke kamar ya udah malem biar  bunda yang jagain Haura" Ucap Ibunda nya

"Sekalian gak usah dijaga aja bun" Ucap Hari sambil keluar kamar yang dibalas kejaran dari adik-adiknya

"Dasar tuh abang sama adik-adik kamu itu, nih makan dulu buburnya" Ucap Ranti sambil pergi ke luar

Sebenarnya Haura tidak suka bubur tapi daripada dimarahi ia paksa makan bubur itu

Tiba-tiba ada notifikasi dari seseorang yang ternyata itu dari fawaz

______________________________________
Fawazzzz
——————————————————
Ra

Iya?

Lo sekarang gimana?

Gimana apanya?, perasaan?

Dih, kegeeran banget lu, gua nanya lu sekarang kondisi nya gimana, bukan perasaan

Ouh, baik kok, dah gak terlalu pusing

Yaudah lu istirahat aja besok jangan dulu sekolah

Dih nggak ya nanti gimana pelajaran, udah gak terlalu pusing juga

Terserah lu aja lah ngeyel banget

Gak enak banget tau

Kenapa emangnya?

Gue gak suka bubur, tapi dipaksa makan

Y

a makan aja lah

Besok lu harus piket awas aja kalo nggak

Emang nggak

Heh kenapa

Gue mau latihan futsal

Minimal piket dulu lah

Cih
______________________________________

Haura chattan sambil tersenyum kecil
Bunda nya yang melihat itu, sangat bahagia ia langsung berbicara dengan Herwan

"Yah, kek nya pernikahan Haura sama Fawaz harus dipercepat deh, gimana kalau minggu ini aja, jadi besok kita omongin, rabu kita siap-siap, kamis fitting baju, jum'at kasih tau saudara² kita, minggu kita laksanakan"saran Ranti

" Boleh aja sih, besok di omongin"jawab Herwan

Tuesday

Saat perjalanan mau ke kelas, tiba-tiba ada yang berteriak
"Hauraaa" Teriak seorang laki-laki itu yang bukan lain adalah Fawaz
"Ya, kenapa waz? " Tanya Haura
"Lo ngapain sih sekolah? " Tanya balik Fawaz
"Dih ya suka-suka gue lah" Jawab Haura

Alhasil mereka pergi ke kelas bersamaan. Ternyata di sana ada Tifani yang baru saja mau ke kelasnya

Tifani tidak menyia-nyiakan hal itu, ia langsung mempotret dan akan memberitahu Ankara

Treng, saat nya jam pelajaran dimulai

Pelajaran pertama adalah matematika wajib oleh bu Sartika atau lebih dikenal bu Tika, Haura sangat antusias untuk hari ini

Di sisi lain, keluarga Haura dan keluarga Fawaz sedang membicarakan tentang pernikahan mereka

Setelah berbincang-bincang mereka pun setuju, bahwa pernikahan anak mereka akan jatuh pada hari minggu sekarang

Back to Haura in school

Treng saat nya istirahat

Saat istirahat
Tiba-tiba Ankara datang dan menanya
"Hai ra" Ucap Ankara dengan lembut sambil menyisihkan rambut Haura

Saking lembutnya Haura malah risih dan takut akan Ankara

"Hai, ka eum aku mau kesini dulu nanti ketemu lagi ya, bye"gelisah Haura yang langsung pergi

"Awas aja ra" batin Ankara

Trengg,
Tiba-tiba bel pulang berbunyi dikarenakan ada rapat maka semua murid di pulangkan pada pukul 11.45

Haura piket sebentar, karena hari ini adalah jadwal piketnya, ia sejadwal dengan Ailee

Bukannya membersihkan Haura dan Fawaz malah ribut karena Fawaz tidak mau beres-beres

"Lebih baik dipisah gak sih nay? " Tanya Ailee yang kesal kepada teman satu jadwalnya itu

Akhirnya Haura pun mengalah

Piket pun selesai

Syaila seperti biasa melihat sebentar Fawaz yang sedang latihan Futsal

Ia melihat Haura di sana juga, lalu ia heran

Ngapain si Haura disini, jangan-jangan bener kata si Kesya kalau si Haura suka si Fawaz, gak bisa dibiarin batin Syaila

"Fawaz nih kertas nya, ada dua orang yang gak piket" Ucap Haura
"Lu aja yang bilang ke ibu" Balas Fawaz
"Gue gak ada kouta" Jawab Haura
"Hah, lo gak ada kouta? " Tanya Fawaz yang tak percaya
"Iya ih, dah lah gue pulang dulu bye" Jawab Haura sambil pamit
"Nggak ada senyum nya apa" Ucap Fawaz
Haura pun tersenyum yang berhasil membuat Fawaz salting tak karuan

Syaila mencegah sebentar Haura dan bertanya

"Kamu gak biasa jalan lapang 2,biasanya juga jalan lapang 1" Tanya Syaila

Dih ni anak kepo banget sih batin Haura

"Eum habis.. Ngasihin kertas, dah itu aja duluan ya" Deg-gegan Haura

Gimana ya lanjutan nya
Jangan lupa tinggalkan jejak

See you next chapter



Ada Kala (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang