Chapter 1 : PART 11

7 3 0
                                    

Rex Alba memerintahkan Claude untuk menuntun adik Anthony melewati jalan yang biasa ia lewati saat dia pergi ke dunia manusia.

"Bagaimana Rex tahu kalau aku sering keluar dan memakai nama Calliope?" Tanya Claude dengan wajah heran dan takut jika ia akan dijatuhi hukuman karena sering meninggalkan Nubibus.

Kakinya melemas dan tak bisa bangun dari tundukannya kepada Rex Alba.

"Anthony, bisa tinggalkan aku dan Claude" pintah Rex Alba.

"Baik Rex."

******

Sementara itu, Augusta dan Alvaro keluar dari istana Durum Corpus menunggangi Magnus Leo milik kaum Durum Corpus menuju tempat Magnus Avis milik Augusta berada.

"Hey Augusta.. apa kau sering bertemu kakak ku akhir-akhir ini?" Tanya Alvaro.

"Anthony? Aku belum bertemu dengannya, karena dia sangat sibuk di istana. Ah aku dengar dialah yang datang menjemput anak terpilih dari kau Finned Human."

"Oh begitu, menurutmu anak terpilih itu wanita atau pria?
Kalau wanita, apakah dia cantik?
Atau kalau dia pria, apakah dia tampan?"
"Ah.. tapi sepertinya tidak, karena mereka kan kaum Finned Human, kalau mereka berubah, tubuhnya sangat menyeramkan menurutku." Ucap Alvaro dengan kebiasaan buruknya.

"Kau belum bisa menebaknya seperti itu, karena seperti yang aku dengar ketampanan anak terpilih itu jauh melampaui ketampanan seluruh kaum di Nubibus." Jawab Augusta sambil tersenyum.

"Apa kau salah lihat? Kau tidak melihat seorang pria tertampan didepanmu sekarang?
Cobalah kau lihat wajahku Augusta, aku jelas lebih tampan darinya." Celoteh Alvaro.

"Sudahlah.. nanti kalian berdebat di istana Nubibus saja, biar nanti Alvaro bisa menilai langsung siapa anak terpilih itu." Sanggah Elvaretta lalu menyuruh Magnus Leo untuk mempercepat langkahnya.

"Kau selalu saja begitu Elvaretta. Aku tahu kau mengagumiku." Teriak Alvaro.

"Maaf Alvaro, tapi menurutku Augusta lebih tampan darimu." Canda Elvaretta seraya pergi meninggalkan mereka menuju tempat Magnus Avis milik Augusta.

"Apa kau bilang?
Hey... tunggu Aku Elvaretta, aku tidak akan memaafkanmu." Teriak Alvaro melaju meninggalkan Augusta.

Saat itu Augusta hanya menatap lurus kearah Alvaro dan Elvaretta yang sedang asyik bercanda. Ia seakan memikirkan sesuatu sampai akhirnya mereka tiba di batu besar seperti sebuah gunung tempat Magnus Avis di titipkan.

"Terima kasih atas bantuanmu Elvaretta." Ucap Augusta.

"Sampai bertemu lagi Magnus Leo sahabatku. Kita mungkin akan berpisah lama." Pamit Alvaro kepada sahabat kesayangannya tersebut.

"Memangnya kau sudah tahu apa yang akan disampaikan Rex Alba kepadamu?" Tanya Elvaretta.

"Belum sih, tapi menurutku, aku akan tinggal lama di suatu tempat. Lebih tepatnya itu menurut Priceps Tribus."

"Sepertinya kau banyak mengetahui sesuatu Alvaro." Sanggah Augusta.
"Baiklah, kami harus pergi Elvaretta, Rex Alba dan Anthony sepertinya sudah lama menunggu." Pamit Augusta lalu ditanggapi senyuman dan anggukan oleh Elvaretta.

Magnus Avis terbang bebas di udara dengan Alvaro dan Augusta yang berada diatas punggungnya.

"Apa maksudmu soal perjalanan yang lama?" Tanya Augusta.

NUBIBUS (Pertarungan di dua dunia berbeda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang