Cerita baru aku, cerita milik aku . Kalau kalian melihat cerita aku ini ada di novel lain selain wattpad atau di penulis lain, plis itu plagiat. Cerita ini miliku,bukan milik kamu ataupun yang lain.
Yuk lanjut,,
Arya dan istrinya sekarang sedang berada di kontrakan panjang. Sedang apa?
Ya pastinya mereka sedang menagih uang kontrakan.
Tok
Tok
Tok
" Permisi bu, biasa " Ujar Dewi sembari tersenyum ramah
" Gak usah senyum - senyum kamu, mau tebar pesona? " Tegur Arya
" Siapa sih yang tebar pesona" Gerutu Dewi sebal
" Nih neng Dewi, pas yah satu juta " Ujar bu Astem
"Makasih bu"
Arya dan Dewi segera pulang setelah menagih kontrakan yang berisi seratus pintu itu, ya kalian bisa lihat satu bulan pendapatan mereka berapa,semua pintu full karena dekat pabrik banyak pekerja yang merantau, jadilah mereka ngontrak di kontrakan panjang milik Ibu Cinta.
Karena kontrakan nya udah full dalam nya. Seperti kipas angin, kasur nomor satu, lemari pakaian, ember, gayung, pel an, dan gantungan, kamar mandi dan kamar ada dua meskipun enggak terlalu besar. Mereka juga yang ngontrak bebas mau di cat lagi atau di dekorasi sedemikian rupa, yang penting bukan di robohin aja, takut Arya ngamooook.
" Eh sayang aku lupa " Dewi sontak berhenti dan menatap suaminya
" Kita kok belum ke kontrakan nomor tujuh, sini lihat catatannya "
Dewi menyodorkan buku catatan kepada Arya
" Nah kan belum, yuk kita kesana "
Dewi hanya menurut dan mengekor dibelakang nya
" Ngapain di belakang sih di samping aku dong " Dewi segera manut takut ngamuk
"Bagus".
...
Suami ku emang enggak sopan, apalagi ini kontrakan yang di huni oleh kakak ipar nya sendiri bisa lebih jelas kakak ku tinggal di kontrakan nya.
" Yuhu Dewa, Wati keluar kalian bayar kontrakan cepat"
" Mas, gak usah kaya gitu juga mereka sekarang juga saudara kamu "
" Aku tahu, tapi bayar kontrakan mah perlu sayang "
Ceklek
Kak Wati keluar hanya memakai daster, dan memegang uang berwarna merah.
"Nih, pas yah "
Suamiku segera menghitung uang yang dikasih kak Wati.
"Bagus, eh kok gak di persilahkan masuk atau ngopi gitu "
"Maaf mas, rumah lagi kotor dan berantakan " Aku tahu kak Wati sedang berbohong
" Ya udah, bye "
" kak Wati sehat - sehat ya, aku belum punya HP untuk hubungi kakak "
" Sayang, ayo "
Kak Wati hanya tersenyum dan menatap ku dengan sendu, entahlah apakah hanya perasaan ku saja.
Suamiku malah menebar kemesraan sepanjang jalan. Tangannya bertengger di pinggang ku. Sudah aku hempaskan tetap saja tangan nackal nya kembali lagi.
" Malu Mas, lepasin " Cicit ku pelan apalagi sekarang kita sedang melewati area pabrik yang sedang ber istirahat, banyak orang? Jangan di tanyakan
Makasih yang udah mampir bestie nya akoh!
Love u se asia!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepasrahan Dewi
Fanfictionkenalin aku Dewi Kirana, biasa di panggil Dewi. Aku terpaksa menerima lamaran dari seorang anak Juragan pemilik Domba. Ceritaku berbeda dengan orang lain. mau tahu kelanjutannya? yuk ikutin kisahku yang begitu pelik ini! start up : 290923 end: 27...