14

2.5K 50 0
                                    

Cerita baru aku, cerita milik aku . Kalau kalian melihat cerita aku ini ada di novel lain selain wattpad atau di penulis lain, plis itu plagiat. Cerita ini miliku,bukan milik kamu ataupun yang lain.

Yuk lanjut,,









Gemercik air dari luar jendela membuat Dewi membuka kedua matanya perlahan. Meregangkan tangannya terlebih dahulu lalu memakai pakaiannya.

Berjalan perlahan ke arah jendela dan membuka gorden.

"Wah, alhamdulillah hujan juga. Terima kasih ya Allah " Air hujan itu membasahi tanah yang kekeringan, dan aroma khas tanah menjadi tercium.

Dewi segera membuka jendelanya sedikit , angin hujan menerpa dirinya.

" Wah segarnya " Ucap Dewi antusias

Bunga - bunga yang di tanam olehnya di samping garasi kelihatan dari arah jendela kamar nya bahwa tersiram oleh air hujan.

"Eh "

Arya memeluk istrinya dari belakang dan mencium rambut lurus yang begitu wangi .

" Hujan "ucap Arya

" Hhm Mas, dulu kalau hujan gini suka malas kalau ke mana - mana, sukanya di rumah aja. Semisal nonton spongebob di barengin mie instan, udah tahu gak sehat tapi tetep aja banyak yang suka " Cerita Dewi sembari mengusap kepala suaminya, membuat Arya memejamkan matanya kembali

" Terus main hujan - hujanan bareng anak lain pas di desa dulu sebelum merantau ke sini bareng kakak " Lanjut Dewi

" Sekarang gimana perasaan kamu? "Tanya Arya sembari tetap memejamkan kedua matanya

" Senang lah Mas " Sahut Dewi

" Karena? "

" Ya gak bisa di jelasin, pokoknya kalau ada hujan akumah senang"

Cup

Arya mencium pelipis istrinya lalu membawa lagi ke atas kasur untuk tidur kembali. Emang ya cuaca kaya gini teh enaknya buat tidur lagi.

...

Sedangkan di luar rumah, banyak sekali pedagang seperti penjual bubur keliling atau menetap berhenti sejenak karena tidak membawa mantel.

Ibu Cinta yang sedang menunggu di depan rumahnya, tukang bubur langganan belum juga kelihatan.

Hanya menggunakan payung besar tidak memakai mantel tetap saja air hujan ada yang kena kepada tubuhnya.

" Emang ya, ditungguin malah enggak ada "  Ibu cinta segera berbalik menuju rumah nya lagi. Enggak bisa di bayangkan bahwa sepeda listrik kalau lagi hujan begini enggak berguna sama sekali, jadinya Ibu Cinta berjalan kaki dari gerbang depan menuju rumah yang berjarak empat meter itu.

Meskipun hujan, masih untung tidak ada petir jadi Bu Cinta aman - aman saja berjalan di bawah hujan yang lumayan deras.

Selama kurang lebih dua puluh menit perjalanan. Akhirnya Bu Cinta sampai juga dan menyimpan payung di teras depan.

" Bu dari mana? " Tanya Arya yang sedang minum

" Mau beli bubur, eh malah gak ada di tungguin pula "Bu Cinta segera masuk ke dalam kamar nya setelah menjawab anaknya


Makasih yang udah mampir!
Love u se asia

Kepasrahan DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang