21

1.7K 44 0
                                    

Cerita baru aku, cerita milik aku . Kalau kalian melihat cerita aku ini ada di novel lain selain wattpad atau di penulis lain, plis itu plagiat. Cerita ini miliku,bukan milik kamu ataupun yang lain.

Yuk lanjut,,

Aku paling malas bikin cerita yang konflik nya keterlaluan gituloh, jadi santai aja ya sama cerita aku mah!

Happy reading!

Ok guys karena kemarin ada yang kasih masukan part terlalu pendek, jadi aku mau nambahin ya jadi lumayan panjang tapi gak panjang banget takut kalian malah ngelunjak minta nambah 🤣🤣🤣 tipis - tipis aja!






Wati baru saja sampai di kontrakan nya dan melihat adik iparnya sedang memakan sesuatu sampai tidak memperdulikan sekitarnya. Wati menghampiri setelah menyimpan sendal nya di teras berdampingan dengan flatshoes milik Dewi.

Wati menatap ngiler terhadap apa yang dimakan Dewi tapi sayang Wati alergi dengan makanan tersebut.

" Beli apa kak di toko pak Somad? " Tanya Dewi setelah sadar akan kedatangan kakak iparnya

"Kakak beli micin Wi buat ngoseng(tumis) kangkung " Wati melihat ke arah kresek yang ada nama mini market nya terdapat dua kresek

"Kamu beli apa itu? " Wati sebenarnya udah tahu apa isinya karena transparan

" Buat kakak, ada susu hamil sama camilan.... Astaghfirullah kak " Ujar Dewi kaget membuat Wati ikutan kaget juga

" ada apa sih Wi? Bikin kaget aja "dengus Wati sembari membuka kresek milik Dewi

" Aku dari tadi makan kerang ijo tapi gak nawarin, mau enggak? Ini masih banyak " Tawar Dewi sembari menyodorkan kerang ijo kepada kakak iparnya takut nanti ileran lagi

Wati bimbang sebenarnya dirinya ingin mencicipi kerang ijo tersebut tapi dia punya alergi makanan seafood, ya Allah membag*ngkan emang.

"Apa mau pesan yang baru? " Wati hanya menggeleng lalu mencomot satu saja

" Mau satu aja Wi " Dewi hanya mengangguk tak menanyakan lebih detail

Saking enaknya Wati sampai lupa diri dan rasa khawatir akan alergi hilang begitu saja.Dewi juga sudah memesan es tea jus beserta basreng dan lumpia kering totalnya seratus ribu kepada tetangga kontrakan nya.

" Wi lagi ngidam apa gimana? " Tanya Bu Ijah yang jualan Tea jus

Dewi hanya menggelang sedangkan Wati terus  memakan makanan yang di pesan Dewi.

"Ini susu kedelai " Ujar Dewi

Wati menerima lalu meneguk nya Dewi pun sama

"Puding enak juga ya kak " Wati hanya mengangguk

Sedangkan di rumah gedong suaminya yaitu Arya Satia sedang terjadi kehebohan pasalnya Arya sudah mencari istrinya ke setiap ruangan tapi hasil nya nihil, sudah bertanya kepada ibu nya jawabannya ngasal bilangnya lagi ke rumah kakak nya mana bisa Arya percaya begitu saja istrinya sudah berjanji akan meminta izin terlebih dahulu kalau mau keluar rumah.

"Bu sebenarnya istriku ada dimana? " Ujar Arya lagi sembari memakan mentimun supaya tidak terjadi hipertensi

" Cape lah ngomong sama lu , ibu mau ke rumah pak RT aja deh " Bu Cinta segera melenggang pergi meninggalkan anaknya yang sedang memakan mentimun dengan rakus

" Anj*ng " Umpat nya

....

Karena kekenyangan aku dan kak Wati sedang rebahan di kasur lantai diruang tamu saking panas nya cuaca kipas angin saja tak terasa padahal udah volume full.

Aku melihat ke dalam dompet ternyata uang pemberian suamiku tersisa warna biru satu lembar. Tapi gak papa kan uang nya dipakai untuk beli makanan .

Tin

Tin

Kak Wati melirik ke arah pintu aku pun sama.

" sayang " Aku segera beranjak dan menghampiri sang sumber suara

" Astaghfirullah dicariin di rumah tahunya disini kenapa gak izin dulu sih? " Cerocos suamiku sembari mencium kedua pipiku lama

" Aku udah izin sama ibu kok mas " Aku emang udah izin kan tadi sebelum berangkat kesini

" Kenapa gak izin nya sama Mas? Malah sama ibu? " Aku hanya bisa memutar kedua mata secara diam-diam takut di hukum karena tak sopan

" Ya udah aku minta HP "

" Buat apa? " Pertanyaan bodoh

"Ya buat komunikasi lah Mas, masa buat check-in " Sahut ku gereget

" Udah ngerti check-in ya sekarang "

" Apaan sih "

" Mas nanya buat apa kasih kamu HP? " Tanya nya sekali lagi

" Buat minta izin sama kamu kalau aku mau keluar rumah "

" Kan ada Mas jadi bareng aja sama Mas "

" Buktinya sekarang kaya gini, Mas nuduh aku gak minta izin gimana mau izin mas kamu lagi ke luar kota terus ga ada ponsel juga mau heran tapi suami sendiri "

"Oh iya ya, tumben kamu pinter " Cengir nya

"Ih Iyi yi, timbin kimi pintir " Suamiku malah tertawa diledekin kaya gitu

"WIIIIIIIIIII..... DEWIIIIIIIIIII " Teriak kak Wati

Aku dan suamiku tentu kaget segera saja kami berdua masuk ke dalam kontrakan

Astaghfirullah

"Kak WATIIIIIIII"

Aku melihat kak Wati sudah tak sadarkan diri dengan badan penuh bentol -bentol, kaki nya bengkak dan ada darah yang mengalir.







🥳🥳🥳🥳🥳🥳

Kepasrahan DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang