JONATHAN ALVIAN

48 3 0
                                    

Jonathan Alvian, cowok dengan kulit putih itu berdiri tegak dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku seragamnya.

"Habisin, katanya kalo makanan gak habis nanti dia nangis, kan?"

Yang lebih lemah menunduk, menahan rasa asin yang teramat itu agar tak ia muntahkan. Ia korban bullying Jo si ketua geng Gotreasure beranggotakan beberapa murid terkenal dan memiliki kekuasaan tinggi.

"Cukup Jonathan, lo keterlaluan"

Teriak Kasendra dari arah lorong kelas menuju kantin dan sebelahnya ada Aldo yang menatap tak kalah tajam si pembuat masalah.

"Lo berdua jangan ikut campur dah"

Balas Jo sembari melipat kedua tangannya di depan dada, menantang Kasendra yang nampak semakin kesal.

"Lo gak bisa seenaknya sama anak orang, lo mau dia kena hipertensi gegera makanan asin yang lo kasih itu?"

Kasendra berucap sembari berjalan mendekat, mengambil piring bakso yang kuahnya nampak bening tanpa toping apapun selain garam yang nampak berada di dasar mangkok yang bahkan belum terlarut oleh kuahnya.

"Lo boleh ke kamar mandi"

Mendengar itu, Jo tak terima lantas menggebrak meja dan berucap penuh emosi dengan tangan menunjuk ke arah Kasendra.

"Anjing lo!"

Kasendra hanya mengendikkan bahunya lalu membawa mangkuk tersebut menuju si penjual dan menyuruhnya membuang makanan tersebut, si penjual hanya mengangguk sebab tak di buang pun hanya akan membawa penyakit karena ia sendiri yang membuat bakso tersebut penuh dengan garam sesuai keinginan pelanggannya itu.

"Jo gue harap ini yang terakhir, gue gak peduli kalo lo anak pemilik sekolah ini atau bahkan lo yang punya sekolah ini karna kelakuan lo tadi gak bisa dibenarkan. Lagi, kalo mau caper bukan gini caranya"

Merasa tersinggung, Jo mengambil mangkuk berisi bakso panas dari orang yang berjalan melewatinya lalu dengan penuh emosi ia menumpahkan kuah panas itu tepat pada punggung Kasendra yang bersiap pergi dari kantin.

Pekikan kaget terdengar dari berbagai penjuru, bahkan siswi yang pemilik bakso tersebut nampak bergetar ketakutan. Kuah bakso itu pastinya sudah sampai titik didih dan dengan mudahnya Jo menumpahkan pada punggung Kasendra yang hanya terlapisi seragam putihnya, dapat dipastikan bahwa kulitnya akan melepuh dan mungkin meninggalkan jejak.

Kasendra membalik tubuhnya menghadap Jo, meringis kala merasakan perih pada bagian punggungnya.

"Kenapa, lo kesinggung sampe numpahin kuah panas ke tubuh gue?"

"Bajingan!"

Hampir saja pukulan itu mengenai wajah tampannya jika tidak di tahan oleh kedua teman satu gengnya itu. Kasendra menyeringai lalu berlalu begitu saja menuju loker dimana ia menyimpan barang miliknya termasuk seragam ganti.

Ia meringis kala bahunya yang sepertinya melepuh bergesekan dengan seragamnya yang kasar.

"Jujur ini perih"

Alih alih berjalan menuju UKS ia memilih berjalan menuju ruang osis karena ada beberapa hal yang harus ia kerjakan demi kelangsungan acara sekolah beberapa waktu yang akan datang.

Beberapa saat kemudian kepalanya tersa pusing dan badannya terasa lemas, ia memilih untuk menyelesaikan tugasnnya nanti saja.

Ia mengambil ponselnya lalu mengatakan pada Aldo yang menjabat sebagai wakil ketua itu untuk memberitahukan bahwa rapat yang akan di adakan sepulang sekolah di undur menjadi esok hari dengan alasan urusan pribadi.

[BL] oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang