chapter: 03

109 44 3
                                        

Happy reading

***

Disinilah mereka sekarang, di taman bunga tulip yang sedang bermekaran yang dihinggapi kunang-kunang. Samuel dan Josselin sudah berada di taman sekitar 1 jam yang lalu. Samuel menjemput Josselin lebih awal daripada waktu yang Josselin berikan, dengan alasan Samuel sudah tidak sabar ingin menghabiskan waktu bersama, jadi mau tidak mau Josselin bekerja dengan si awasi oleh mata elang Samuel.

Kini dua sejoli ini tengah menikmati malam yang penuh dengan bintang. Dengan menggelar tikar mereka menikmati indahnya malam, terlihat seperti piknik tapi dengan konsep yang berbeda yaitu piknik di malam hari. Tidak hanya Samuel dan Josselin yang melakukan hal ini tapi banyak orang lain juga yang menggelar tikar bahkan sampai mendirikan tenda.

Terlihat beberapa cemilan yang mereka beli untuk di santap saat berbincang, dan beberapa minuman bersoda dan 1 botol susu.

"Sam apa kau tidak keberadaan menikmati malam berdua di tempat seperti ini?" Tanya Josselin.

"Apa maksudmu hm?"

"Apa kau tidak keberatan duduk di bawah yang hanya beralaskan tikar seperti ini? Bagaimana jika bajumu kotor karena ulah ku? Aku tidak punya uang untuk mengganti pakaianmu"

"Apa yang kau katakan gadis manis? justru aku merasakan kebahagiaan di saat-saat seperti ini. Ini bukan hal pertama aku duduk berdua bersamamu yang hanya beralaskan tikar, kenapa kau mempertanyakan hal itu?

"Aku hanya takut kau tidak nyaman" ucap josselin dengan nada pelan.

"Tidak sayang, sungguh aku merasakan kebahagiaan setiap bersamamu walaupun hanya seperti ini" Samuel mengangkat dagu gadis itu dan menatap matanya bulatnya

"Kau tidak berbohong?"

"Tentu saja tidak. Ini sederhana tapi aku menyukainya" setelah mengucapkan kalimat tersebut Samuel mengecup sekilas bibir Josselin yang terlihat pink alami.

Josselin yang mendapat perlakuan manis tersebut hanya tersenyum dengan pipi yang memerah. Sementara Samuel yang melihat hal itu segera mengacak-acak rambut gadis tersebut dengan gemas.

Saat tengah asik berbincang tiba-tiba mata Josselin menangkap sesuatu di atas langit, ya terlihat bintang jatuh yang melewati indra penglihatannya.

"Sam lihatlah" Josselin menunjuk ke arah langit untuk memberi tahu arah kepada Samuel.

Pandangan Samuel mengikuti arah tunjuk gadisnya, yang dimana Josselin menujuk ke arah bintang yang meluncur jatuh.

"Bintang jatuh?" Tanya Samuel.

Josselin mengangguk sebagai jawaban "kau tahu Sam menurut orang-orang jika kita berdoa di saat ada bintang jatuh doa itu akan terkabul"

"Ya aku sering mendengar orang-orang mengatakan hal itu"

"Apa perlu kita melakukannya dan berdoa tentang keinginan kita yang ingin segera di kabulkan?"

"Tidak ada salahnya" Samuel tersenyum dan mulai menutup mata, begitu dengan Josselin yang mengikuti apa yang Samuel lakukan. Mereka merapalkan doa masing-masing berharap apa yang mereka ucapkan terkabul.

JOSSELIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang