chapter: 08

64 37 5
                                    

Happy reading

***

Tidak ada percakapan di dalam mobil, hanya terdengar suara deru mesin mobil saja. Ketiga manusia itu tengah sibuk dengan pikiran masing-masing. Josselin yang duduk di belakang hanya menatap lurus ke depan sementara Samuel sesekali mencuri pandangan kepada Josselin dari kaca depan. Terlihat wajah Josselin yang terlihat murung Samuel mengetahui jika Josselin berat harus mengalah untuk Willona tapi ia tahu bagaimana gadisnya itu, Josselin adalah orang yang selalu merasa tidak enak kepada orang lain. Sedangkan gadis bermarga Willson itu tengah bermain ponsel dengan sesekali tersenyum ke arah Samuel.

"Sam bisakah kau berhenti di minimarket depan sana? Ada beberapa barang yang harus aku beli" pinta Josselin.

"Tentu saja aku akan menemanimu"

Mobil Samuel terparkir di depan minimarket tersebut. Josselin keluar dari mobil lebih dahulu sementara Samuel dan Willona mengikutinya dari belakang.

"Sayang tunggu aku" Samuel berlari untuk menyamai langkahnya dengan Josselin.

Willona yang melihat hal itu hanya memutar bola matanya malas, Willona muak melihat pemandangan ini tapi mau tidak mau Willona harus mengikuti mereka.

Josselin yang tidak menghiraukan teriakan Samuel terus berjalan sampai akhirnya berhenti di sebuah rak khusus bumbu dapur. Mata Josselin berbinar saat melihat diskon 50% terlihat di papan pemberitahuan.

"Sam lihatlah saus samyang ini sedang Dikson!!" Ucap Josselin dengan senang.

"Benarkah? Apa kita perlu membeli banyak?" Timpal Samuel, Mengingat jika Josselin menyukai makanan korean food terutama saus samyang tersebut.

"Tentu saja, kita jarang menemukan diskon seperti ini, jadi kita harus membelinya dengan banyak"

"Untuk apa kau menunggu diskon, itu membuang-buang waktu saja, jika aku menginginkan itu aku bisa membelinya kapanpunku mau tanpa menunggu potongan harga" ucap seorang gadis dari arah belakang siapa lagi jika bukan Willona.

Josselin yang mendengar hal itu hanya tersenyum dengan menunduk ada perasaan malu di dirinya setelah mendengar ucapan Willona.

"A-ah ya kau benar"

"Tentu saja, untuk apa kita menunggu diskon secara harga nya tidak terlalu mahal hanya untuk 1 botol saus, bahkan jika kau mau aku akan membelikan pabriknya untukmu" sombong Willona

Josselin mengangguk sembari memasukan 1 botol saus samyang kedalam troli. Samuel yang mendengar ucapan Willona tentu sangat geram, secara tidak langsung Willona mengatakan jika Josselin tidak mampu membeli saus itu.

"Bahkan jika kau berniat membelikan gadisku pabrik nya maka aku akan menolak" timpal Samuel dengan geram

"Why? Kenapa kau menolak? Aku bisa membelikan saus itu dengan pabriknya agar kekasihmu tidak perlu lagi menunggu diskon"

"Gadisku bukan penikmat harta atau uang, dia akan membeli jika dia mampu membeli, jika harga itu tidak sepadan dengan harga 1 botol saus maka dia akan membeli saat ada diskon"

"Apa gadismu tidak mampu membeli 1 botol saus saat harga biasa?" Ucap Willona dengan nada meremehkan.

"Lebih tepatnya dia memiliki sifat keibuan, dia tau cara menggunakan uang bukan hanya sekedar menghabiskan tapi tidak tau cara menghasilkan!" ucap Samuel dengan menarik tangan Josselin dan meninggalkan Willona.

JOSSELIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang