chapter: 09

68 36 2
                                        

Happy reading

***

Kediaman keluarga Willson.

Willona memasuki rumah megah nya dan membanting tas mewah miliknya keatas sofa dengan kasar. Orang tuanya yang berada di ruang keluarga sangat terkejut melihat hal itu. Mereka segera menghampiri putri semata wayangnya itu.

"Sayang ada apa!?" Ucap nyonya Elysia dengan panik.

"Daddy mommy aku meminta pada kalian untuk mempercepat perjodohan ini"

"Tapi kenapa? Kita akan melangsungkan perjodohan ini 1 bulan lagi dan kenapa kau minta di percepat" ucap tuan David.

"Aku tidak mau dia semakin jatuh kedalam pelukan gadis miskin itu"

"Apa maksudmu?" Tanya ke-dua orang tua Willona dengan serempak.

"Asal kalian tau dia sudah memiliki kekasih, yang bahkan Samuel mencintai dengan sangat, dia memamerkan kemesraan nya di depanku, aku tidak terima itu, bahkan dia membela wanitanya" ucap Willona dengan dara yang naik turun.

"Benarkah? Tapi orang tuanya mengatakan jika anaknya tidak mempunyai kekasih"

"Mungkin mereka tidak tahu tapi faktanya Samuel mempunyainya dan aku yang melihatnya"

"Tapi sayang kita tidak bisa mengambil jalan sepihak mau bagaimanapun kita harus membicarakannya dengan keluarga Samuel"

"Aku tidak mau tahu aku ingin perjodohan dan pernikahan ini di percepat" ucap Willona dengan langkah lebar menuju kamarnya dan meninggalkan orang tuanya.

Tuan David dan nyonya Elysia nampak terdiam mendengar penuturan putri nya.

"Sayang bagaimana ini?" Tanya nyonya Elysia.

"Kita harus berbicara dengan Tuan Alex dan membicarakan, tidak ada salahnya lebih cepat lebih baik" ucap tuan David dengan menatap punggung anak nya yang berjalan menaiki tangga.
-
-
-
Kediaman keluarga Rodriguez.

Setelah menghantarkan Willona pulang Samuel langsung bergegas pulang juga, ia merasakan hari ini benar-benar lelah dan itu membuatnya pusing, bukan karena hal lain tapi karena gadis bermarga Willson itu.

Pintu utama terbuka lebar memperlihatkan para maid yang sedang merapihkan barang-barang yang berada di ruangan tamu. Samuel terus berjalan sampai akhirnya mata nya tertuju pada dua insan yang sudah berumur yang sedang berbincang.

"Mom Dad aku pulang" ucap Samuel.

"Syukur kau sudah pulang, kemarilah" ucap nyonya Allena.

Samuel yang mendengar itu berjalan menghampiri mereka dan terlihat di meja ada beberapa makan ringan dan 2 cangkir teh yang sudah hampir habis.

Samuel mendudukkan dirinya di sofa berwarna brown yang langsung menghadap kedua orang tuanya.

"Apa hal pentingmu sudah kau tangani?" Tanya tuan Alexander.

"Tentu, aku sudah menyelesaikannya beberapa jam yang lalu"

"Syukurlah, lalu bagaimana dengan Willona?" Tanya tuan Alexander.

"Bagaimana apanya yang Daddy maksud?" Tanya Samuel dengan alisnya yang mengerut.

"Aish anak ini, apakah dia cantik? Atau baik?"

"Entah menurutku biasa saja" jawab Samuel dengan santai.

"Kau belum dekat dengannya jadi itu adalah penilaian yang wajar saat pertama kali bertemu" ucap nyonya Allena.

JOSSELIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang