chapter: 22

43 17 10
                                        

Happy reading

***

Disinilah Josselin tengah makan siang bersama Marsha, hari ini waktu mereka sangat kosong karena tidak banyak pelanggan yang berkunjung.

"Kenapa hari ini kau naik bus?" Tanya Marsha.

Hari ink Marsha menaiki kendaraan umum karena tidak ada jemputan seperti biasanya.

"Hanya ingin" jawab Josselin seadanya.

"CK pembohong, wajahmu memperlihatkan kekecewaan. Ada apa ceritakan padaku"

"Tidak ada sha aku hanya bingung kemana Samuel, dia tidak menjemputku dan dia juga tidak memberiku kabar" ucap Josselin.

"Benarkah?"

"Hm"

"Kenapa kau tidak coba menghubunginya? Kenapa hari menunggunya mengubungi lebih dahulu?"

"Aku takut ia tengah sibuk sha"

"Sesibuk apapun dia pasti akan menyempatkan waktu untukmu, hubungi dia sekarang"

Josselin nampak terdiam dengan ucapan Marsha, ada rasa ingin tapi ada rasa takut juga.

Josselin mengambil benda pipih yang berada di saku celananya, ia menekan tombol panggilan ke nomor Samuel.

Tut

Tut

Tut

Panggilan mati seketika, menandakan jika Samuel tidak mengangkat panggilannya, ini tidak seperti biasanya.

"Bagaimana?" Tanya Marsha dan Josselin hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Bersabarlah dia pasti sedang sibuk bekerja, oke?"

"Hm"

Saat Josselin tengah sibuk dalam pikirannya tiba-tiba bahunya di tepuk dari belakang.

"Josselin, Marsha mari ikut denganku" ucap tuan Roman.

"Kemana tuan?" Tanya Marsha.

"Ada barang yang harus kita kemas" ucap Tuan Roman.

"Baik Tuan" ucapnya serempak.

Josselin dan Marsha mengikuti langkah lebar tuan Roman. Terlihat tuan Roman berhenti di depan patung manekin yang menggunakan gaun pengantin yang beberapa waktu yang lalu tuan Roman buat.

"Kita akan mengemas gaun ini"

"Kenapa?" Tanya Josselin.

"Ada orang yang membelinya untuk pernikahan putra putri nya"

"Really?!!" Teriak Josselin dan Marsha yang membuat Tuan Roman terkejut.

"Kenapa kau begitu heboh mendengarnya? Gaun ini memang di beli oleh keluarga kaya raya" ucap tuan Roman.

"Siapa keluarga itu tuan?" Tanya Marsha.

"Aku tidak bisa mengatakannya, ini privasi haha, cepatlah rapihkan gaun ini sebentar lagi bodyguard akan mengambilnya" ucap Tuan Roman dengan meninggalkan kedua gadis itu yang masih saling menatap tidak percaya.

"Sha apa kau percaya dengan apa yang tuan Roman katakan?" Tanya Marsha.

"Aku percaya, dan aku harap orang yang di maksud tuan Roman adalah aku" ucap Marsha.

Josselin menatap Marsha dengan melipatkan kedua tangannya di depan dada "sudah cukup menghalu karena itu jauh dari kata mungkin, sekarang bereskan ini semua karena sebentar lagi bodyguard yang di katakan tuan Roman akan segera datang"

JOSSELIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang