Happy reading
***
Kicauan burung terdengar di rungu pria yang masih senantiasa menutup matanya. Perlahan Samuel membuka matanya dan melihat sinar matahari yang menembus gorden silver dengan caha paginya.
Samuel terbangun dari tidurnya dan mendudukan diri guna mengumpulkan semua nyawa nya. Samuel menatap sekeliling ruangan tersebut dan matanya menatap sekilas wanita yang masih terlelap tidur di sebuah ranjang besar.
Jika kalian berpikir Samuel tidur di ranjang yang sama dengan Willona, maka jawabannya ada salah. Samuel tidak tidur bersama Willona, ia tidur di sebuah sofa yang berada di pojok ruangan.
Jangan tanya alasan mengapa Samuel tidak tidur dengan Willona karena jawabannya sudah jelas jika Samuel tidak ingin dan tidak akan pernah terjadi.
Awalnya Samuel akan tidur di tempat lain toh dia juga bebas memakai ruangan manapun yang dia inginkan. tapi mengingat jika keluarganya dan keluarga Willson masih berada disini. so Samuel mengurungkan niatnya dan mau tidak mau dia tidur di ruangan yang sama.
Samuel berdiri dari duduknya, dia membuka gorden guna mempersilahkan cahaya matahari masuk dengan leluasa "Pagi yang melelahkan sekali" gumam Samuel.
Dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terlihat sangat tidak vit, mungkin berendam lebih baik.
Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk berendam kini Samuel keluar dengan wajah yang lebih segar dan baju santai yang sudah melekat di tubuhnya.
Mengingat jika kemarin adalah hari pernikahannya dan malam tadi seharusnya menjadi malam yang indah untuk sepasang pengantin, tapi tidak untuk Samuel, justru hari kemarin adalah hari awal keburukannya di mulai.
Dan mengingat Willona, wanita itu masih terlelap dalam tidurnya padahal waktu sudah menunjukkan pukul 09:00 AM, dan Samuel pun tidak berniat membangunkannya.
Samuel hanya sibuk melamun dengan pikirannya dan perasaan bersalahnya sembari memandang kota Jeju yang luas nan indah.
Tapi saat tengah asik melamun tiba-tiba dia teringat kepada Josselin yang tidak ia hubungi sedari kemarin.
Samuel segera mengambil benda pipih miliknya di atas nakar dengan kasar. Dia langsung mencari nomor sang kekasih, setelah menemukan tanpa berlama-lama Samuel langsung melakukan panggilan.
"Bagaimana aku bisa melupakannya, maafkan aku sayang" gumam Samuel.
Tut
Tut
Tut
"Hallo"
Hati Samuel menghangat saat mendengar suara yang dia rindukan.
"Selamat pagi sayang"
"Selamat pagi Sam, kenapa kau baru menghubungiku?"
"S-sayang maafkan aku, aku kemarin sangat sibuk karena pekerjaan sialan" bohong Samuel.
"Aku menunggu kabar darimu asal kau tahu"
"Benarkah? Lalu kenapa kau tidak menghubungiku hm?"
"Aku takut mengganggumu, jadi aku memutuskan untuk menunggumu tanpa menghubungimu, tapi justru kau juga tidak menghubungiku" ucap Josselin dengan nada sedih.
Samuel yang mendengar suara lirih sang kekasih semakin dibuat merasa bersalah karena ia juga harus terpaksa berbohong untuk menutupi semuanya yang menimpa dirinya.
"Sayang maafkan aku sungguh aku tidak bermaksud membuatmu menunggu"
"Tidak apa-apa Sam aku mengerti kau pasti sibuk, aku tidak marah, aku hanya khawatir kepadamu"

KAMU SEDANG MEMBACA
JOSSELIN [ON GOING]
Teen Fictionjosselin seorang gadis yang harus merasakan sakit hati yang teramat sangat ketika kekasihnya sekaligus kebahagiaannya di jodohkan dengan orang lain. *** Josselin gadis 22 tahun yang hidup sebatang kara. Orang tuanya telah meninggal saat josselin ber...