Kerja Kelompok

35 31 12
                                    

Suara ricuh-ricuh di kelas IPA 2 seketika berhenti ketika Dewangga memasuki kelas itu. Memang kelas IPA 2 sudah punya Revan cowok tampan melebihi Dewangga, namun tak ayal para siswi juga mengagumi ketampanan Dewangga. Dewangga berjalan kearah tempat duduk Revan yang disampingnya ada Alliya juga, memang setelah keputusan Alliya yang mau memberanikan diri menerima kenyataan Revan langsung pindah ke tempat duduknya yang semula. Namun Revan ganti duduk dikursi yang Alliya tempati, begitu juga sebaliknya dengan Alliya.

" waktu itu lo bawa Alliya kemana? " tanya Dewangga to the point, memang sejak kejadian Revan yang memaksa Alliya untuk naik ke motornya pada waktu itu Dewangga merasa sangat terganggu, namun ia baru berani bertanya kali ini karena ia sudah tidak tahan lagi menahan rasa penasarannya

Revan mengernyitkan dahinya, " lo ngomong sama gue? " ucapnya yang justru balik bertanya

" menurut lo? " Sebal Dewangga

" ya gue kira lo ngomong sama setan " Revan memang suka memancing emosi Dewangga, dia dan Dewangga itu bagaikan tom and jerry yang tak pernah akur

" tinggal jawab aja susah banget sih " Titah Dewangga dengan wajah yang mulai memerah  karena marah

" bukan urusan lo " ucap Revan penuh penekanan

" urusan gue lah kan gue_ " 

" lo apa, pacar bukan, saudara bukan. Lo suka sama Alliya? " Revan menampilkan senyum smirknya

Jlebb

Mendengar pertanyaan Revan serasa Dewangga membunuh dirinya sendiri, karena memang Dewangga tak memiliki hubungan apapun dengan Alliya. Ia hanya berteman, itupun dia tidak tau Alliya menganggapnya sebagai teman apa bukan. Malu banget deh rasanya, mana dilihatin sama semua orang yang ada dikelas.

" kalau lo suka sama Alliya, lewati gue dulu " tambah Revan yang berhasil membuat amarah Dewangga memuncak

Sementara seluruh siswa-siswi bersorak sorai mendengar penuturan Revan.

" cie cie, kuy kuy "

" Revan keren banget "

" udah cocok banget "

" siapa yang menang nih "

" pendukung Revan Alliya mana suaranya " 

" huuuuuuu "

"Brisik banget sih kalian " ucap Sinta yang berada didepan pintu kelas, ketika melihat Revan dan Dewangga dikelasnya sontak Sinta langsung menutup mulutnya

" gila nih kenapa orang ganteng pada ada disini " batin Sinta

"  awas aja lo apa-apain Alliya, gue nggak bakal tinggal diem " ancam Dewangga

" gue nggak diapa-apain sama Revan, Angga " ucap Alliya tiba-tiba, itu juga pertama kalinya Alliya berbicara lumayan panjang pada Angga

Mata Dewangga beralih menatap Alliya, " beneran? "tanyanya

" iya, gue nggak apa-apa " jawab gadis itu dengan penuh keyakinan

" oke,kalau si biang keladi ini ngapa-ngapain lo bilang aja sama gue " ucap Dewangga sambil tersenyum kearah Alliya kemudian mengusap kepala Alliya pelan

" Dasar cowok aneh " decih Revan

" apa? " 

" lo yang apa "

" lo lah "

" lah, lo lah kok jadi gue "

" kan emang lo " 

Antara Revan dan Dewangga memang tak pernah ada yang mau mengalah jika sudah berdebat, padahal dulunya mereka teman baik. Cuma gara-gara Dewangga yang tidak mau diajak masuk ekskul basket dan lebih memilih ekskul futsal akhirnya membuat mereka berdua bertengkar. Ntahlah, mereka berdua memang seperti anak kecil saja.

Alliya Dan KisahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang