Ting tung
Pintu bercat cream itu terbuka dan menampilkan sosok paruh baya.
" pagi bi, Alliya nya ada? " tanya Sinta kemudian tersenyum
" pagi juga neng Sinta, ada neng. Masih dikamar, susulin aja kekamarnya gapapa neng " jawab bi Idah
" siap bi, Sinta samperin Alliya dulu ya " gadis itu melenggang pergi dan langsung menuju kamar Alliya yang terletak dilantai dua
Tok tok tok
" Alliya " panggil Sinta
Alliya membuka pintu kamarnya dan menampilkan sosok Sinta yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
" lo ngapain kesini? " itulah pertanyaan pertama yang berhasil lolos dari bibir Alliya
" jemput lo lah, masa gue jemput bi Idah " jawab Sinta enteng lalu tanpa babibu dia langsung masuk kekamar Alliya
" kan gue kemarin udah bilang mau berangkat kesekolah sendiri Sinta " Tegas Alliya
" udahlah barengan aja, kan lebih enak barengan dari pada sendiri-sendiri "
" Tapi kan_ " belum juga Alliya menyelesaikan perkataannya namun sudah dipotong oleh Sinta lebih dulu
" udah gaada tapi tapian, lagian gue juga sebenarnya disuruh sama Revan. Kalau enggak, mungkin gue udah dipaksa berangkat bareng sama Bagas nyebelin itu " Sinta berjalan menuju balkon kamar Alliya
" ngapain Revan nyuruh lo jemput gue? " tanya Alliya yang bingung dengan penjelasan Sinta
" ya kan dia pacar lo Alliya, jadi dia khawatir "
" hah, pacar? siapa juga yang pacaran sama Revan " Elak Alliya, mengambil tas ranselnya dan memakai sepatunya
" kan kalian deket banget, jadi gue kira lo sama Revan pacaran. Intinya tuh si Revan sama si Bagas latihan basket, soalnya bentar lagi akan ada lomba. Daripada gue harus ikut berangkat pagi-pagi bareng Bagas mending gue jemput lo. Kan jadi ada alasan ke bunda " jelas Sinta panjang lebar lalu menghampiri Alliya
" yok " ajak Sinta secara tiba-tiba menggandeng tangan Alliya dan membawanya keluar kamar
Mereka berdua sudah duduk dikursi mobil bagian belakang, " sudah siap non? " tanya supir Sinta
" sudah pak, meluncur " ucap Sinta dengan nada bicara seperti anak kecil
Setelah cukup lama menelusuri jalanan Jakarta, akhirnya mobil hitam itu sampai tepat didepan gerbang sekolah SMA CAKRAWALA. Alliya dan Sinta turun dari mobil itu dan bergegas masuk sebelum gerbang ditutup karena memang waktu sudah menunjukkan pukul tujuh.
" buruan Sin, kalau keduluan bu Endang bisa kena marah " ucap Alliya yang kemudian berjalan dengan sangat cepat meninggalkan Sinta
" huhhhh, kebiasaan banget deh jalannya cepet banget kayak kereta " celoteh Sinta kemudian berlari menyusul Alliya
Saat melewati lorong sekolah yang dekat dengan lapangan basket, tiba-tiba saja ada bola yang terlempar kearah Alliya. Sinta yang melihat itu secara reflek berteriak " Alliya awas bolaaaa "
Sinta membelalakkan matanya ketika melihat Alliya berhasil menangkap bola itu dengan satu tangannya, " gilakkkk Alliya keren banget " celetuk Sinta
Semua siswa siswi yang ada didekat sana juga melihat kearah Alliya, tanpa babibu Alliya melempar bola itu asal. Namun bola basket itu berhasil masuk ke ring dengan sempurna, berbagai sorakan dan tepuk tangan mulai terdengar.
" tuh anak baru jago juga "
" bisa nih diajak main bareng lain kali "
" kayaknya tim basket cewek sekolah ini harus ngerekrut dia "
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliya Dan Kisahnya
Ficção AdolescentePindah sekolah?, ya itu mungkin salah satu cara untuk melupakannya. orang yang pernah ada dihati Alliya, setelah beberapa kali dibujuk oleh mama dan papanya akhirnya dia memutuskan untuk menyetujui permintaan mereka. Sebenarnya masih sulit untuk men...