05. Hadiah

136 12 0
                                    

Pada pagi hari

***

Mark dengan para adiknya sarapan nasi goreng buatan sang Ayah,

"Dek ayah kemana?" Tanya Mark mencari sang ayah yang pergi ntah kemana

"Ayah? Tadi ada urusan kantor tiba tiba," Ucap Jeno sambil melahap nasi goreng nya

Mark hanya mengangguk dan melanjutkan sarapan, Hari itu Mark memakai kaos putih tulang dan celana berwarna hitam, Setelah makan Keluarga Lee itu sedang bersantai di ruang keluarga.

Saat tengan tengah bersantai tiba tiba ada suara pintu terbuka dengan sangat keras,

BRAK!

"MARK LEE! KEMANA KAMU?!" Bentak seseorang atau ayah mereka

Mark menelan ludahnya dengan susah payah dan menghampiri ayahnya.

"Nee? Papa?" Tanya Mark yang melihat jika ayahnya sedang dalam keadaan emosi.

"Kenapa Nilai mu sangat Jelek hah?! Ayah dapat kabar dari gurumu jika nilai mu akhir akhir ini menurun! DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!." Bentak sang Ayah

Mark hanya bisa menunduk dan menutup matanya ketakutan melihat ayahnya yang sedang marah itu,

"M-Maaf kan mark pap-"

PLAK!

Tamparan keras tepat berada di pipi Mark, ia hanya bisa diam sambil menahan sakit yang ia rasakan,

"Dari dulu hanya maaf yang keluar dari mulut bodohmu itu, kamu semakin dewasa semakin bodoh saja. " Ucap ayah mark sambil menghela nafas frustasi dengan anaknya itu

"Pa, makasih hadiahnya.." Gumam mark, senyumnya tergulum tipis menahan rasa sakit yang ia rasakan, Ia berjalan menuju kamar mandi untuk berkaca.

***

Mark menatap kosong tamparan di pipi kirinya, tanpa ia sadari hisungnya mengeluarkan darah yang cukup banyak yang membuat bajunya yang putih terkena noda darah. Namun alih alih mencoba menghentikan mimisan tersebut, Mark hanya melihat darah itu mengalir bebas ke wastafel dan bajunya.

Ntah apa yang Mark rasakan, tapi itu melegakan bagi Mark, Setelah darah itu berhenti ia akhirnya membersihkannya.

***

Mark sekarang berada di kamarnya menatap Jendela, sambil bernyanyi "happy birthday, Happy birthday, Happy birthday too me~" Ucap mark

Drztt drztt!!

Terdengar suara telepon dari HP Mark, "Yeonjun" Gumam mark dan mengangkat telepon tersebut.

"WOEEE HABEDE MERAK! CONGRATS REPEAT YEARR, YUHUUUU" ucap Yeonjun dalam telepon

"Happy birthday anjir, kok malah congrats repeat year" Uca0 Mark datar pada Yeonjun

"Ya maap, eh agar silaturahmi tidak terputus adalah seratus ? Tapi lebih baik limaratus" Ucap Yeonjun

"Lo gimane dah? Harusnya yang ulang tahun lu kasih jadi, bukan yang ulang tahun ngasih kado, bego" Ucap Mark sambil rasanya ingin menjitak Yeonjun.

"Eh kok gue tiba tiba kangen Lucas ya?" Kata mark di slama telepon.

"Lu kira lu doang? Udah ikhlas aja, Lucas pasti bahagia di sana" Ucap Yeonjun kali ini sedikit khawatir pada Mark

"Kok gue pengen nyusul Lucas ya?" Ucap mark dengan tatapan kosong

"WADOH JANGAN SAMPE, NANTI GUE GAADA TEMEN DISINI" teriak Yeonjun

"Bercanda aelah" Ucap mark sambil menjauhkan hpnya dari telinganya karena teriakan Yeonjun sangat keras.

"Huh, kirain" Ucap Yeonjun agak panik.

"Udahlah mabar yo?" tanya Mark

"Kuy gas! Nguengggg!" Ucap Yeonjun bersemangat

"Eh buat hadiah lo, besok gue traktir mie ayam di kantin slebew ye?" Ucap Yeonjun.

****

Sorry dikit! Jangan lupa ninggalin jejak!
-Keynara / Author
Minggu/15/Oktober/2023.

Abang || Mark Lee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang