19. Ending

130 10 2
                                    

Pagi hari ini Eunhyuk bangun cukup cepat, sekitar pukul empat pagi kedua kelopak mata Eunhyuk sudah terbuka sepenuhnya.

Sekarang, ia sedang duduk di pinggiran kasurnya menatap kosong lantai sambil memijat pangkal hidung nya.

Ia memang masih stres akan kepergian Mark, namun ia masih memiliki tanggung jawab sebagai seorang ayah.

Ia sudah berjanji akan menjadi lebih baik mulai dari sekarang, meski sudah terlambat tapi anak anaknya masih memberinya kesempatan kedua.

Eunhyuk membuka pintu kamarnya dan menuruni tangga menuju dapur, memasak sarapan untuk anak anaknya.

"Good morning paa!" pekik Chenle.

"Aigoo~ sudah bangun?" Tanya Eunhyuk sambil mengacak acak surai rambut anaknya itu.

"Sudah dong paa! Kalau belum kenapa Chenle udah ada disini?!" ucap Chenle mendengus kesal pada Eunhyuk.

Eunhyuk hanya terkekeh pelan dan mencubit lembut pipi Chenle, Chenle cemberut karena tingkah sang ayah yang mencubit pipinya.

"Kenapa kamu bangun sepagi ini Chenle?" Tanya Eunhyuk.

"Uhmm, tadi aku mimpi bertemu ibu dan bag Mark" Ucap Chenle dengan polos.

"Mereka bilang apa hmm?" Tanya Eunhyuk.

"Entahlah pah, tapi kata bang Mark, akan ada hal buruk dan hal baik yang akan terjadi hari ini, dan... Hal buruk itu akan menimpa salah satu anggota keluarga kita" Ucap Chenle lalu meminum susu yang baru saja ia buat.

Eunhyuk hanya menghela nafas pasrah dan berjalan menuju kulkas mencari bahan bahan untuk dimasak.

***

Semua anggota keluarga Lee sudah sarapan, di meja makan sangat lah ramai tak seperti dulu, sekarang ada banyak cekcok antara Haechan dan Renjun lalu Chenle yang berteriak karena muak akan Haechan, Eunhyuk tidak marah.

Bahkan ia hanya tertawa melihat tingkah anak anaknya.

Hampir semua anggota keluarga Lee berada di ruang keluarga menonton TV.

Namun Jaemin dan Jeno atau kedua kembar tersebut tidak berada di ruang keluarga.

"Jeno dan Jaemin kemana??" Tanya Eunhyuk.

"Ada apa pah?" saut Jeno saat mendengar namanya di sebut oleh sang ayah.

"Kalian akan pergi kemana?" Tanya Eunhyuk.

"Aku akan kerumah sakit bersama Jaemin, dan juga sekarang waktunya Jaemin untuk ke psikolog" Ucap Jeno sambil memakai jaket nya.

Psikolog? Apa yang terjadi pada Jaemin?

"Psikolog? Bang Jaemin kenapa?" Tanya Chenle.

"Ahh~ kata dokter saat kepergian Mark kondisi mental Jaemin berantakan, ia harus melakukan terapi untuk memulihkan kesehatan mentalnya, juga harus ada dukungan dari keluarga" ucap Jeno.

Eunhyuk mendekati Jaemin yang ada di sebelah Jeno.

Tangan Eunhyuk terulur untuk membelai pipi Jaemin dengan lembut.

"Kamu pasti akan sembuh, Jaemin, Ayah percaya pada mu!" Ucap Eunhyuk.

"Gomawoo.." gumam Jaemin menundukkan kepalanya.

Abang || Mark Lee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang