"Kok bang makeu ga buka pintu ya?" Gumam seorang anak kecil bernama Renjun
"Nggak di kunci loh" batin renjun
"Apa abang udah tidur??" Gumam polos Renjun
Renjun akhirnya membuka pintu dengan perlahan
"Kamar abang mark gelap, sekarang bang mark dimana?" kata renjun sambil mencari saklar lampu
Ctak!
Suara Renjun membunyikan saklar lampu
Renjun melihat sekitar dan seketika pupil renjun melebar, dia menangis..
"JENOO! BANG MARK PINGSAN." Teriak Renjun yang sontak membangunkan Jeno
"Ren yang bener, gamungkin bang Mark pingsan" Kata Jeno tak percaya
Renjun masih menangis yang membuat Jeno akhirnya mempercayai apa yang Renjun katakan.
"Ren, kita panggil yang lain ga?" Tanya Jeno pada Renjun
"P-panggil echan sama jaemin aja, kasian chenle sama jisung mereka masih kecil. " Ucap Renjun terbata bata karena menangis
Jeno mengangguk dan memanggil Jaemin dan Haechan untuk membantunya mengangkat Mark ke kasurnya.
***
"Eughh" Suara mark sambil membuka matanya
"Uhh kepala ku pusing.." gumam mark
"Jam berapa sekarang??" Gumam mark lagi sambil melihat jam di sebelahnya
"Jam 2 pagi.." Mark mengubah posisi tidurnya menjadi telentang yang membuat dia menatap langit langit kamarnya yang gelap.
Mark mengehela nafas kasar dan kembali memikirkan apa yang ayahnya tadi katakan
"Papa kira aku ga sakit hati kali ya? Padahal sakit banget, sesusah itukah mendapat kasih sayang darimu?" Ucap mark dan mark mengehela nafas kasar.
Mark akhirnya mencoba untuk tidur karena masih larut malam
***
"MARK, RENJUN, JENO, HAECHAN, JAEMIN AYO MAKAN" Ucap pria paruh baya sambil menyiapkan makanan untuk mereka
"Iya pa" ucap sang anak pertama yaitu Mark yang di susul oleh Renjun, Jeno, Haechan dan Jaemin
Di sana sudah ada Chenle dan Jisung yang sarapan terlebih dulu
Suasana di meja makan mereka sangat sunyi, Hanya suara sendok dan garpu yang mengisi kesunyian di meja makan keluarga bermarga Lee itu
Pria paruh baya itu menghela nafas kasar "Mark" panggil pria itu
"Apa pi?" tanya Mark sambil menatap ayahnya.
"Hari ini ada pengumuman pemenang lomba, kan?" Tanyanya dengan tenang
"Iya pi, ada apa?" tanya mark lagi meski sudah tau arah obrolan ini kemana
"Saya harap kamu mendapat juara 1 atau paling tidak juara 2. Kalau tidak" ucap sang ayah menggantung
"Jangan sampai kamu menunjukkan muka mu di hadapan ayah hingga kamu mendapat juara yang ayah inginkan" tambahnya
"Iya pi." Ucap Mark dengan nada dingin dan segera menyelesaikan makanannya
***
"JUARA SATUNYA ADALAHHHHHH....... LEE MARKK" Ucap seorang guru
Mark maju kedepan hendak mengambil piala itu, banyak tepukan tangan yang kagum pada Mark.
Bagaimana tidak? Mark hidup di keluarga yang ekonominya lebih dari cukup, Ayah yang baik dan adek adek yang sangat menyayangi dirinya
Namun, itu hanya di mata orang lain
Di mata Mark, ayahnya adalah orang yang kejam, jika nilai mark di bawah 87 dia akan dipukuli habis habisan oleh ayahnya.
(Di kelas)
"Gilak mark, lo keren banget sumpah" Kata yeonjun sahabat Mark
"Yeuu iyalah, kalau lo mah duta bolos" Ucap datar mark tapi dengan nada sombong
"Udah jarang ye sekarang" jawab Yeonjun lagi
Mark memutar bola matanya malas dan duduk meninggalkan sahabatnya itu
"Yeuu gue di tinggal duduk" Ucap Yeonjun kesal dan akhirnya juga memutuskan duduk di tempat duduknya
***
Kriettt
Bunyi pintu yang perlahan terbuka
"Kamu pulangg" ucap semua bersamaan
Dengan bersemangat Mark mencari ayahnya
"Papiii!" teriak mark sambil menghampiri sang ayah
"Aku dapat juara satu lohh!!" Ucap Mark dengan sangat bangga dan berharap di beri pujian oleh pria di depannya yang berstatus sebagai ayah Mark
Namun jawaban yang di beri ayah mark hanya anggukan kecil dan meninggalkan mark tanpa peduli apapun
____________
Pendek ya?? Sorry hehe
Yang penting aing dah lanjut :PMwehehehe
Babayyyyyyyyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang || Mark Lee [END]
Humor"aku tak punya banyak cinta, namun aku akan membagikan cintaku pada mereka yang berhak bahagia" -Mark Lee Keluarga yang bisa dianggap jauh dari kata 'cemara'. Mark harus tinggal dengan seorang ayah yang dalam tanda kutip 'kasar'. Lebam? Sudah menja...