16. Berpulang

190 14 3
                                    

VOMENT OYY!! AUTHOR BIAR SEMANGAT :)) kalau udah thanks yaa~

Enjoyy

______________________

Malam hari sebelum Mark operasi.

Kini Yeonjun dan Mark sedang bertatapan di taman kota yang tak terlalu ramai.

Hening.

Lalu beberapa tetes air mata keluar dari sudut mata Yeonjun.

"Don't cry~" ucap Mark dengan nada main main.

Yeonjun mengusap air mata nya kasar dan memeluk Mark.

"Gimana gue gak nangis! Lo jahat! Lo ninggalin gue! Cukup Lucas.. Jangan lo.. Gue ga sanggup Mark, gue gasuka kalau lo begini"

Terdengar jika Yeonjun tengah menangis dengan memeluk Mark.

"Mark, gue udah kenal lo lebih dari yang lo tau, kenapa lo harus pergi? Gimana kalau gue lagi ada di saat terburuk? Biasanya ada lo, Changbin dan Lucas, setelah ini hanya ada Changbin? Tidak adil.. "

"Sedang apa kalian disini?" ucap cebol eh Changbin.

Mark menghela nafanya kasar dan berkata.

"Jadi yaa aku memutuskan untuk mendonorkan ginjal ku pada Jisung, besok adalah waktuku untuk operasi" Jelas Mark.

"Candaaan Mark tidak lucu" Ucap Changbin tertawa getir.

Ia lalu menatap wajah serius Mark yang bercampur dengan emosi lesu.

"Katakan kalau itu bohong."

"Changbin.. Itu tidak bohong.." Ucap Yeonjun merengek.

Jarang jarang Yeonjun merengek seperti ini.

"Mark, aku sudah lalai kehilangan Lucas, sekarang aku harus kehilangan mu? Kalau begitu aku tidak bisa berjanji akan disini sampai aku tua"

"Changbin! Jangan pernah bunuh diri lagi! Jangan.. Kumohonn"

"I'll try it, if I can..."

***

"Pagi bang Mark" sapa ramah Jaemin dengan senyumnya yang terukir indah di wajahnya.

"Pagi juga adekk" ucap Mark membalas senyum ramah Jaemin.

"Hari ini adalah hari Jisung operasi, aku akan sangat berterimakasih pada orang yang mendonorkan ginjalnya pada Jisung!!" senyum sumringah Jaemin yang lucu membuat Mark terkekeh.

"Ah iya~ apa papa sudah tau tentang Jisung?" Tanya Mark.

"Papa sudah tau kalau Jisung kecelakaan, dia tidak bisa pulang beberapa minggu lalu, jadi dia membantu kita mencarikan pendonor dari luar negeri, ia sangat khawatir pada Jisung, katanya hari ini juga dia mau pulang."

"Apa papa tau jika Jisung sudah memiliki pendonor?"

"Ahh~ iya aku belum mengatakannya" senyum sumringah tergantikan oleh senyum polos yang tak bersalah.

Mark hanya terkekeh pelan.

"Dasar, bagaimana kalau ayah memutuskan untuk mendonorkan ginjalnya pada Jisung?"

"Bagus dong!"

"Kamu salah Jaemin, kamu tau kan tentang kanker Jisung? Ia sengaja menyembunyikan itu pada papa agar papa tidak khawatir."

Abang || Mark Lee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang