októ

728 95 27
                                    

"Kalau begitu, aku akan membantumu membuat kisah yang baru, gadisku"

Sakura mengerjap beberapa kali, terkejut dengan perilaku mengejutkan Sasuke. Kehadiran pria di depannya membuatnya bingung, karena ia sama sekali tidak mengingat sosok tersebut. Ia berusaha menebak apa hubungannya dengan lelaki itu di masa lalu.

"A-apa?" tanya Sakura dengan suara gemetar.

Sasuke menatap Sakura dengan tatapan penuh kelembutan dan kepastian. Ia meraih tangan Sakura dengan lembut, memberikan kehangatan yang seolah tak terlupakan.

Sakura merasakan getaran emosi dalam dirinya. Meskipun tidak mengingatnya, ada sesuatu yang terasa begitu kuat di hadapan pria itu. Seakan-akan ada benang tak terlihat yang menghubungkan mereka.

"Tapi, aku sama sekali tidak mengingatmu," ucap Sakura dengan suara yang menyiratkan kebingungan.

Sasuke tersenyum lembut, menghapus keraguan di wajah Sakura dengan kehangatan tatapannya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura, sehingga jarak diantara mereka menipis.

"Aku akan bersamamu, mengingatkanmu dan membantu menciptakan kisah cinta kita yang baru. Setiap detik bersamamu akan menjadi langkah menuju pemulihan ingatan kita yang hilang," ucap Sasuke dengan suara rendah yang penuh keyakinan.

Sakura merasakan getaran kepercayaan yang tumbuh di dalam hatinya. Mulutnya terpaku, tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun. Otaknya masih berusaha mencerna. Kehadiran lelaki di depannya menambah kesan abu-abu dalam kehidupan masa lalu nya. Perasaannya mengatakan ia cukup mengenal lelaki itu, tetapi tetap saja ia merasakan bahwa lelaki itu tidak lebih dari orang asing.

Kepalanya mulai terasa nyeri saat berusaha memutar otaknya, mencoba mengingat masa lalunya sendiri. Gadis itu terpekik pelan, reflek memegang kepalanya. Sasuke menunjukkan wajah khawatir dan siaga. Ia memasang ancang-ancang barangkali gadis itu merasa sangat kesakitan. Tetapi kemudian ia bernafas lega saat melihat Sakura dapat mengendalikannya.

"Uchiha Sasuke!" Suara teriakan memecah keheningan, membuat Sasuke menoleh dengan cepat. Matanya menangkap Sasori yang menatapnya dengan marah. Dan di belakangnya, Karin muncul tanpa diketahui kapan datangnya.

Dalam sekejap, Sasori berlari menuju Sasuke dan menyerangnya. Ia meraih erat kedua kerah lelaki itu, menekannya dengan keras.

"Apa yang kau lakukan pada adikku? Tidakkah kau ingin memberikan penjelasan atas semua ini?!" tuntut Sasori dengan suara yang penuh emosi.

Sasuke melirik sejenak ke arah Karin, yang tampak tegang dan khawatir. Namun, matanya kembali fokus pada Sasori, memancarkan aura yang tenang namun penuh dengan ketegasan.

"Mungkin kita harus berkenalan terlebih dahulu, Sasori," ucap Sasuke dengan tenang.

Genggaman Sasori semakin erat, matanya memancarkan api kemarahan yang semakin membara. Sasuke bisa merasakan ketegangan yang melingkupi mereka.

"Berhentilah basa-basi dan katakan mengapa Sakura bisa bersamamu?!"

Dengan suara yang tenang namun tegas, Sasuke menjawab, "Sakura bersamaku karena kami memiliki ikatan yang kuat. Kami telah melewati banyak hal bersama dan saling mendukung."

Sasori mengerutkan kening, tak yakin dengan jawaban tersebut. "Ikatan yang kuat? Apa maksudmu?"

Siapa yang tidak mengenal Sasuke di era sekarang. Ia merupakan salah satu tutor berpengalaman yang terkenal di Jepang. Ia juga diketahui memiliki banyak keterlibatan dalam bisnis. Otak Sasori merangkai semua teka-teki di hadapannya. Ia tidak pernah menyangka Sakura akan berhubungan dengan lelaki bermata tajam itu.

Sasuke terdiam sejenak, menatap lurus ke dalam mata kakak Sakura itu. Perlahan mata Sasuke melirik kembali ke arah Karin. Tatapan tajam itu dibalas dengan raut kekhawatiran. Tanpa mengalihkan matanya, Sasuke mengeluarkan jawaban yang membuat semua orang terkejut.

The Falling AresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang