Di malam yang sunyi, langit dipenuhi bintang-bintang yang berkilauan. Suara gemerisik angin melintas di antara bangunan kota yang terdiam. Di tengah keheningan itu, sebuah mobil mewah berhenti dengan mantap di depan gedung yang gemerlap dan megah.
Dari dalam mobil, seorang lelaki berpenampilan elegan keluar dengan langkah mantap. Ia mengenakan setelan jas hitam yang memperlihatkan ketegasan dan kepercayaan dirinya. Cahaya lampu jalan yang redup memperlihatkan wajahnya yang tampan dan sorot matanya yang penuh dengan tekad.
Ia melangkah berputar membukakan pintu mobil untuk seorang wanita berambut merah muda yang duduk di dalamnya. Tangan lelaki itu terulur dan jari jemari ramping menyambutnya dengan hangat.
Wanita itu dengan anggun keluar dari dalam mobil, menyingsingkan langkahnya yang lembut. Dalam gaunnya yang mempesona, ia memancarkan aura dan kecantikan yang menawan, menambah gemerlap suasana di sekitarnya.
Dengan senyuman di wajahnya, Sasuke dengan penuh kepercayaan memandu Tuan Putri yang ada di sisinya. Langkah mereka yang seirama menarik perhatian semua mata yang terpaku pada mereka saat mereka melintasi kerumunan.
Atmosfer di sekitar mereka bergetar dengan kekaguman. Orang-orang terpesona oleh keanggunan gadis yang dipandu oleh Sasuke, yang tampil dengan karisma yang tak terbantahkan. Mereka menciptakan citra pasangan yang memikat, menarik perhatian semua orang dengan kehadiran mereka yang menawan.
Pintu besar bergaya elegan di hadapan mereka terbuka, mengungkapkan sebuah pemandangan yang jelas berbeda. Kerumunan orang berpakaian mewah tengah berkumpul di tengah pesta yang meriah, beberapa dari mereka terlihat sedang memamerkan gaya hidup glamour yang tengah mereka jalani. Sasuke tersenyum kecil, menuntun Sakura untuk masuk. Seketika pandangan mereka tertuju kepada pasangan yang sempat membuat heboh itu.
Mata Sakura menyipit ketika ia melihat pemandangan pesta yang begitu besar, sebuah perhelatan yang tiba-tiba diadakan oleh Sasori. Kerumunan orang berkelas, hiasan mewah, dan kegemerlapan di sekitarnya membuatnya terkejut.
"Untuk apa Sasori membuat pesta semewah ini?" Sakura berbisik pada Sasuke, menunjukkan rasa penasarannya.
"Aku tidak yakin," jawab Sasuke dengan jujur. "Namun, dengan kepribadian Sasori yang enigmatis, setiap tindakannya mungkin memiliki maksud dan tujuan yang lebih dalam."
Sakura mengernyitkan keningnya, mencoba menebak apa yang mungkin menjadi tujuan Sasori. Namun, keingintahuannya semakin membara, dan ia merasa bahwa pesta ini mungkin memiliki alasan yang lebih dalam daripada sekadar perayaan semata.
Mata Sakura mengelilingi ruangan itu dengan cermat, memperhatikan setiap tamu yang hadir. Ia dengan cepat mengenali beberapa wajah di antara mereka, para pemegang saham yang pernah ia lihat dalam ingatannya. Sebuah pikiran terbersit di benaknya, yaitu bahwa pesta ini pasti berkaitan erat dengan perusahaan mereka.
"Apakah mungkin kita kedatangan pemegang saham baru?" gumam Sakura dengan ragu, berharap Sasuke memiliki jawaban yang pasti. Namun Sasuke hanya menggelengkan kepala dengan lembut, menunjukkan bahwa ia juga tidak yakin.
Merasa lelah dan sedikit terbebani oleh pemikiran yang kompleks, Sakura mengendikkan bahunya dengan ringan. Ia menyadari bahwa terlalu memikirkan hal ini dengan terlalu dalam hanya akan membuatnya tidak bisa menikmati pesta dengan nyaman.
Matanya berkeliling ruangan dengan penat, tetapi kemudian sesuatu menarik perhatian Sakura. Bibirnya tersungging lebar, dan dengan semangat yang tiba-tiba, ia melambai dan meninggikan suaranya untuk memanggil seseorang yang tampaknya dikenalnya.
"Karin!" serunya dengan suara riang.
Seseorang yang dipanggil dengan nama itu, seorang wanita dengan rambut panjang dan berpakaian elegan, berbalik dan melihat ke arah Sakura. Wajahnya memancarkan kejutan dan senyuman hangat saat ia menyadari bahwa Sakura memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Falling Ares
FanficSasuSaku Fanfiction Sasuke merasa hidupnya telah sempurna dengan kehadiran Karin yang telah dia anggap sebagai cinta sejatinya. Semua itu sirna ketika Karin terpaksa harus menikahi orang lain, Haruno Sasori. Namun pernikahan itu tak alih membuat Sa...