"Aku mengejar mu untuk mendapatkan hati, bukan sakit hati:)"
-Vanya Xellyncia•
•
•"IPANN!!" Teriakan melengking itu berasal dari gadis yang memakai pita merah tersebut, berlari menghampiri seseorang dengan membawa kotak bekal ditangannya
Pemuda yang dipanggil Ipan, ralat! Nama aslinya adalah Rivan yang berada di meja pojok kantin seketika mengeraskan rahangnya, ia sangat tidak menyukai jika ada seseorang yang menggangu waktu makannya apalagi gadis yang sangat ia benci yaitu Vanya Xellyncia. Rivan menganggap vanya itu adalah hama dikehidupannya yang harus dibasmi
"Cewek sialan!" Desisnya menyentakkan garpunya itu ke meja sampai tertancap sempurna, pemuda disampingnya yang bernama pian itu hanya menghela nafas lelah
"Pagi ipann seperti biasa gue buatin bekal spesial untuk lu yang gue masak dengan penuh perjuangan ini" Ujar Vanya girang sambil menampilkan senyum lebarnya
Rivan tidak menanggapi ia hanya menatap datar kotak bekal yang berwarna biru pink itu kemudian tanpa aba-aba ia menghempaskan kotak bekal itu dari tangan Vanya hingga isi nya berhamburan dilantai kantin, seluruh murid-murid langsung memusatkan perhatian ke arah meja mereka
"K-kok?! Kok dibuang sih?? Padahal gue udah capek-capek bangun pagi buat masakin ini loh, ini udah ke lima puluh delapan kali nya lu ngebuang masakan gue" ucap Vanya sedih namun sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak keluar, jujur hatinya sangat sakit walaupun ia sudah sering mengalami ini
"Bacot! Gue ga peduli, yang minta lo masakin bekal buat gue juga siapa?!" Bentak Rivan yang sudah mulai geram
"J-jangan gitu, baiklah tidak masalah lain kali gue buatin lagi" gadis itu mencoba tersenyum manis
"GA USAH SIALAN! GUE UDAH MUAK AMA LO, SEKARANG CEPET LO PERGI DARI HADAPAN GUE!!" bentak rivan menatap vanya murka
Tiba-tiba sahabat-sahabat Vanya langsung datang menghampiri Vanya yang sedikit gemetar itu
"Anyaa, udah gue bilang kann ga usah urusin cowok brengsek ini lagi! Lu ga ada kapok-kapoknya ya bahkan dia udah beberapa kali nyakitin lu loh!?" Sungut Nazwa, salah satu sahabat Vanya yang sudah sering menasihati gadis itu
"Gamau!" Tolak Vanya
"COWOK SIALAN!! UDAH MENDING YA SAHABAT GUE NGASIH LU BEKAL?! LU GA MIKIR APA EFFORT DIA MASAKIN MAKANAN INI HANYA DEMI LU??" Bentak Aerin sedikit menunjuk kepala Rivan yang hanya menampilkan ekspresi datarnya
"Gue ga peduli" jawab Rivan kemudian kembali duduk dan menyantap makanan yang ia pesan dikantin
"Ivanjing!" Umpat Aerin kemudian menarik tangan Vanya untuk segera pergi namun langsung dilepas oleh Vanya
"Gue masih mau ama ipann" decak Vanya disertai nada rengekan
"Percuma, gausa deket-deket lagi kalau dia ga peduli sama lu!" Sahut Fanny yang sudah mulai kesal dengan keadaan
"Ga masalah, gue udah terbiasa kok kayak gini-"
"Haloo" tiba-tiba datang seorang gadis imut yang menghampiri Rivan
"Eh Cherry?? Ada apa kesini?" Emosi Vanya meradang ketika mendengar Rivan yang berbicara lembut ke gadis imut yang bernama Cherry itu
"Engga apa-apa, aku boleh ikut gabung disini kan?" Tanya Cherry menampilkan puppy eyes nya, Vanya hanya mencebikkan bibirnya menatap sinis ke arah gadis yang menurutnya sok imut itu
"Boleh kok" ucap Rivan
"GA BOLEH! Seharusnya gue duluan yang duduk disini!, Sana lu!" Dengan kasar Vanya menarik tangan Cherry kemudian ia duduk di kursi yang sempat diduduki oleh gadis imut itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanya Xellyncia
Teen Fiction⚠️ TYPO BERTEBARAN ⚠️ Gadis malang, adalah kata yang cocok untuk seorang Vanya Xellyncia. Ayahnya yang berselingkuh dan mengasingkan dirinya, ibunya yang sakit-sakitan kemudian meninggal, hidup sebatang kara, dan disakiti oleh pemuda yang ia cintai...