11. Pribadi Lain

2 0 0
                                    

"Aku tidak mempunyai banyak orang terdekat didalam kehidupan ku, jadi aku sangat menghargai orang baik disekitar ku"
-Vanya Xellyncia


vanya hanya memandang punggung rivan yang sedang mengendarai motor itu menjauh dari pandangannya, gadis itu memutuskan untuk pulang karena tak enak hati jika merepotkan freya, lagipula demamnya pun sudah mulai menurun tak sepanas tadi.

ia hanya menatap bingkisan yang diberikan freya sebelum pulang tadi kemudian melangkah memasuki rumahnya setelah menutup pintu pagar

pikiran vanya masih menimang-nimang untuk pergi ke sekolah besok atau tidak, dan dia memutuskan untuk pergi saja. namun uang yang dikirimkan oleh ayahnya itu sudah sangat menipis, bensin motornya juga sudah habis dari kemarin, uangnya tidak akan cukup untuk membeli bensin

"papa kok udah ga ngirimin aku uang ya?" gumam vanya sendu

ide cemerlang melintas dipikirannya, gadis itupun mengambil ponselnya dan membuka ruang chat bersama aerin

aerin jamet 🤟🏻

aerin cantik, baik hati dan tidak sombong

bisa kah kau memberikan tumpangan untuk berangkat bersamamu ke esokan harinya 🥹 ✔️✔️

ga.

pelit sekali kamu inih!

plis lah rinn bensin gue udah habis 😭😭
✔️✔️

ada syaratnya

apaan??
✔️✔️

nyontekin gue tugas ipa yang dikasi ibu delia minggu lalu

gue ga tau jawabannya 😭😭

ck

beres mah itu, tapi janji yaa~
✔️✔️

iyya bawel!

___

vanya bersorak kecil setelah meletakkan ponselnya itu, ia pun membaringkan tubuhnya yang masih terasa remuk itu dikasur lalu menarik selimut sehingga menutupi seluruh badannya, rasa kantuk mulai menyerang matanya hingga gadis itu sudah benar-benar masuk ke alam mimpi



vanya menaiki motor aerin disaat gadis itu sudah tiba didepan gerbang rumah milik vanya.

"bener yaa, nyontekin gue tugas ipa itu" ucap aerin sedikit merengek

"iyya ah, jalan gih dua puluh menit lagi gerbang dah tutup" titah vanya merapikan curly rambutnya

aerin pun segera melajukan motornya meninggalkan rumah vanya, diperjalanan sesekali keduanya mengobrol atau membuat lelucon hingga tertawa keras yang membuat pengendara lain menatap mereka

saat asik tertawa aerin kehilangan kendali sehingga setiran motornya hampir mengenai pembatas jalan

"anjir lu, jantung gue hampir copot!" umpat vanya memukul lengan aerin

"ya maap" balas aerin kemudian kembali menjalankan motornya itu "untung motor gue ga ada lecetnya"

"kiw kiw!" sontak keduanya menoleh dan menatap heran empat pemuda yang mengekori motor mereka itu

Vanya XellynciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang