"Aku tidak peduli dengan perasaan seseorang yang menyukai atau bahkan mencintaiku karena aku tidak mencintainya dan itu sangat lah tidak penting"
-Vanya Xellyncia•
•
•Vanya bersenandung kecil berjalan menuju parkiran, sesampainya disana ia kemudian mengedarkan pandangannya untuk mencari dimana sosok lelaki yang ia cintainya berada
Senyum gadis itu luntur ketika ia mendapati Rivan yang sedang asik mengobrol dengan gadis yang membuatnya emosi tadi siapa lagi kalau bukan Cherry
Segeralah ia berjalan menghampiri Rivan dan Cherry yang masih sibuk mengobrol dengan bahagianya
"Bubub ipann!" Sapa Vanya dengan riangnya "Gue pulang bareng lu yaa??" ucap Vanya dengan muka memelas
"Ga"jawab Rivan singkat
"Kenapa?" Tanya Vanya
"Gue pulangnya bareng Cherry" Ekspresi Vanya berubah menjadi datar dan menatap tak suka ke arah Cherry yang dibalas tatapan sok polos dari gadis itu
"Terus gue pulang gimana? Padahal gue udah sengaja ga bawa motor biar bisa pulang bareng sama lu" protes Vanya
"Nyusahin banget sih jadi cewek! Gue ga peduli lo ga bisa pulang atau gimana, kan lo bisa mesen gojek online!!" Bentak Rivan, lagi dan lagi perkataan Rivan membuat hati Vanya sakit
"G-gue ga punya uang buat bayar gojek online" gumam Vanya dengan suara gemetar
"Makanya jangan jadi orang miskin, nyusahin lagi! Mati aja Lo!"
Tes
Satu tetes air mata berhasil lolos dari pelupuk mata gadis itu, dadanya bergemuruh ketika melihat Rivan melajukan motor sportnya dengan Cherry yang memeluknya erat di belakangnya
Vanya mengepalkan tangannya saat melihat Cherry sempat memberikan senyum manis kepadanya, tetapi bagi Vanya itu adalah senyum ejekan untuknya
Vanya berjongkok sambil menumpahkan seluruh kesedihannya, ia menangis terisak diparkiran yang sudah mulai sepi itu
PIP! PIP!
Vanya terkejut kala mendengar suara klakson yang berada dibelakangnya, ia menoleh dan mendapati Axel
Netra Axel melebar kala melihat Vanya dengan wajah sembab, buru-buru dia mematikan motornya dan turun menghampiri Vanya
"Lu kenapa nya?" Tanya Axel khawatir
"E-engga apa-apa" gadis itu menundukkan kepalanya
"Bohong! Mata lu sembab, pasti habis nangis" tukas Axel "Apa yang buat lu nangis?" Axel kembali bertanya
Vanya hanya diam, namun Axel dapat melihat bibir gadis itu bergetar dan melengkung kebawah
"HUAAAA AXELLL!!!" Vanya segera berhambur diperlukan Axel yang membuat pemuda itu ling-lung dan salah tingkah, gimana ga salting coba dipeluk ama mbak crush?
"Heyy, lu kenapa?? Cerita ke gue?" Tanya Axel khawatir sambil mengusap puncuk kepala gadis itu sembari menenangkan
"Ipan ninggalin guee" tangan Axel mengepal, lagi dan lagi Gadis yang ia sukainya ini menangis gara-gara pemuda brengsek itu "Dia pulang bareng Cherry, padahal gue berharap bisa pulang diantar ama ipann.. gue pulang nya gimana hiks hiks" rengek Vanya
"Udahh, jangan nangis lagii gimana kalau lu pulang bareng gue aja??" Axel mencoba memberi tawaran
Vanya diam sejenak menatap manik mata pemuda itu "Boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanya Xellyncia
Roman pour Adolescents⚠️ TYPO BERTEBARAN ⚠️ Gadis malang, adalah kata yang cocok untuk seorang Vanya Xellyncia. Ayahnya yang berselingkuh dan mengasingkan dirinya, ibunya yang sakit-sakitan kemudian meninggal, hidup sebatang kara, dan disakiti oleh pemuda yang ia cintai...