12. Kebenaran

1.2K 138 10
                                    


♘♘♘



"Jaemin!" teriak Haechan ketika melihat Jaemin yang berjalan mendekatinya.

"Haechaㅡaarrggkkkhh!"

Jaemin langsung terjatuh ke tanah. Melihat hal itu Haechan langsung berlari ke arah Pemuda itu dan membantunya berdiri.

"Ada apa denganmu, Jaemin? Kau baik-baik saja?" tanya Haechan khawatir.

"C-ceritanya panjang, a-aku akan menceritakannya nanti" ucap Jaemin sambil dibantu Haechan untuk duduk bersandar di pohon berwarna biru tersebut.

Mendengar hal itu, Haechan pun mengangguk pelan. Setelah berhasil membantu Jaemin duduk, Haechan segera duduk di sampingnya dan memegang sebelah tangan Jaemin. Melihat hal itu, Pemuda bersurai silver itu tampak menatap Haechan dengan kebingungan.

"Biarkan aku membantumu, Jaemin." ucap Haechan sambil memejamkan kedua matanya.



Sriinngggg..



Cahaya kuning keemasan berpartikel putih itu masuk ke dalam tubuh Jaemin, membuat pemuda Calorius itu terkejut dibuatnya. Tak lama ia merasakan keadaan tubuhnya mulai membaik, bahkan surai putihnya kembali berwarna silver. Setelah itu Haechan melepaskan tangan Jaemin dan tersenyum padanya.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Haechan yang Jaemin balas dengan anggukan.

"Jauh lebih baik. Bagaimana bisa kau melakukannya?" tanya Jaemin penasaran.

Haechan yang mendapatkan pertanyaannya itu hanya tersenyum. Kemudian ia bersandar di pohon itu sambil menatap langit sore hari di hutan perbatasan Roxana dan Hesperos tersebut. Melihat hal itu, Jaemin hanya terus menatap Haechan dengan heran. Apa yang terjadi selama Haechan menghilang? Sepertinya ada sesuatu hingga ada banyak pertanyaan yang ingin Jaemin tanyakan pada Dokter muda tersebut.

"Sebelum itu, luka dalam yang kau dapatkan adalah efek samping dari suatu kekuatan, kan?" tanya Haechan tanpa menatap Pemuda bersurai silver tersebut.

Mendengar pertanyaan Haechan, tentu saja Jaemin terkejut bukan main. Bagaimana mungkin? Kenapa Haechan bisa tau jika luka dalam itu adalah efek samping dari suatu kekuatan? Lalu, melihat Haechan yang bisa memulihkan kekuatannya dengan cahaya misterius itu tentu semakin membuat Jaemin bertanya-tanya.

"Kau tidak perlu panik begitu, aku sudah tau jika kau juga memiliki kekuatan, Jaemin. Kekuatan apa yang kau miliki? Jika dilihat dari efek samping yang kau terima, sepertinya kekuatan mu berada di kelas S" ucap Haechan semakin membuat Jaemin terkejut.

Bahkan sangking terkejutnya, ekspresi wajah Jaemin terlihat sangat jelas. Kedua mata membola dan mulut yang terbuka lebar. Melihat hal itu Haechan kembali tertawa pelan. Temannya ini benar-benar lucu sekali.

"Kau masih di sana, Jaemin?" tanya Haechan sambil melambaikan tangannya di depan wajah Pemuda bersurai silver tersebut.

Jaemin langsung tersadar dari keterkejutannya. Ia mengerjapkan matanya pelan lalu menatap Haechan dengan tatapan sulit diartikan. Seketika ia memegang kedua bahu Dokter muda tersebut dan mengguncangkan tubuhnya.

"Haechan! Bagaimana kau tau?! Lalu cahaya apa itu? Kenapa kekuatan ku seketika pulih dan luka dalam ku sembuh? Apa yang baru saja terjadi?! Ke mana saja kau selama setengah bulan pergi menghilang?!"

Rentetan pertanyaan Jaemin membuat Haechan pusing. Bahkan guncangan cukup kuat dari Pemuda itu membuat Haechan semakin merasakan sakit di kepalanya. Ia dengan pelan menghentikan Jaemin dengan cara menangkup kedua sisi wajah Pemuda bersurai silver tersebut.

Fermàta || Markhyuck (On)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang