(2)3. Pertemuan Kedua

1K 121 18
                                    

Ps: Jangan lupa baca note aku di bawah yaa!^_

𓃗𓃗𓃗


Di tengah hutan perbatasan, terlihat seekor kuda putih yang sedang membawa seseorang berlari dengan sangat kencang, membelah lautan rerumputan hijau yang tumbuh setinggi 30cm. Terlihat dua ekor kuda berwarna cokelat tampak mengejar di belakangnya dengan masing-masing kuda dikendarai oleh dua Pemuda berbeda usia. Kedua orang itu tampak terus mengejar sambil beberapa kali melancarkan serangan mereka dengan cara menembakkan beberapa anak panah secara terus menerus, membuat Mark dengan gesit mengendalikan kuda miliknya untuk terhindar dari serangan anak panah tersebut.

"Tsk! Ayo berlari lebih cepat kawan!" Ucap nya sambil mengusap singkat kepala kuda berwarna putih tersebut.

Ngiihhkk hoorsshh!!

Pria bersurai silver tersebut terus fokus dengan jalanan hutan yang ada di hadapannya. Ia yakin jika ia telah memasuki wilayah Roxana tanpa sadar karena terus menghindar dari kejaran kedua Panglima Roxana tersebut. Kedua orang itu juga tampak sengaja mengepung pergerakan kudanya dan membuat ia mau tak mau terus maju hingga masuk ke wilayah Roxana. Apakah ini salah satu rencana mereka? Jika benar begitu maka mereka telah berhasil, karena Mark sudah tak bisa menggunakan kekuatan Antar Ruang miliknya lagi karena kehabisan tenaga untuk sementara waktu ini.

"Tembak!" Teriak Panglima Lauren yang langsung disambut dengan lontarkan anak panah milik Panglima Emerald.

Ssrrattttt!

Tepis! Hampir saja anak panah itu mengenai lengan Silver Wings andai saja Pria itu tak berbelok arah ke Barat! Panglima Lauren yang melihat hal itu berdecih pelan. Ini adalah kesempatan bagus, ia tak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengalahkan Silver Wings! Namun, berhadapan langsung dengannya tentu bukan hal yang bagus. Karena, Panglima Perang Hesperos tersebut adalah Panglima paling kuat diantara semua Panglima Perang Hesperos lainnya! Bahkan, kabarnya Pangeran Mahkota Hesperos pun masih kalah tanding dengan dirinya jika berkaitan dengan medan pertempuran.

"Kau ke arah sana, biar aku yang ke arah sini!" Ucap Panglima Lauren pada Panglima Emerald.

Terlihat Panglima yang lebih muda mengangguk lalu ia berbelok arah ke kiri. Kini hanya Panglima Lauren yang mengejar Silver Wings tepat di belakang Pria bersurai silver tersebut. Mark yang menyadari hal itu pun dengan lihai mengendarai kudanya hingga mereka memasuki wilayah pepohonan. Ia dengan cepat melancarkan serangannya ketika ia menemukan area yang tepat. Mark dengan cepat melompat ke atas dan meraih dahan pohon yang cukup kuat. Ia lalu dengan cepat memutar tubuhnya hingga ketika Panglima Lauren melewati dirinya, Mark langsung mendarat dengan sempurna tepat di belakang Panglima Lauren sukses membuat Panglima muda itu terkejut.

Mark dengan cepat memiting leher Panglima Lauren sambil menahan kedua tangannya yang berusaha memberontak. Sementara Panglima Lauren berusaha dengan keras melepaskan tangan Silver Wings yang terus mencekik lehernya hingga ia kesulitan untuk bernapas. Bahkan, wajahnya pun mulai berwarna merah karena tak bisa mendapatkan oksigen sama sekali!

"Aakkgghhkk!!"

Kini kuda Panglima Lauren dan kuda milik Mark berlari beriringan. Kuda putih milik Silver Wings adalah kuda terlatih, jadi kuda itu bisa mematuhi dan mengetahui semua rencana Mark. Sementara Pria Richthofen tersebut terus memiting leher Panglima Lauren hingga Pemuda itu mulai kehilangan tenaganya. Namun, rencana itu gagal ketika Panglima Emerald yang datang dari arah samping mencoba untuk menebas dirinya.

Mark yang melihat hal itu dengan cepat melompat ke udara. Namun, karena luka dalam miliknya tiba-tiba kembali berdenyut sakit, tebasan itu berhasil ia dapatkan karena ketangkasan tubuhnya menurun. Mark langsung mendarat di kuda miliknya, namun dengan luka tebasan yang memperdalam luka yang sama dengan luka yang ia dapatkan dari Pangeran Mahkota Roxana.

Fermàta || Markhyuck (On)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang