"Jennie!"
"Ah, Lisa-ya"
Lisa mengejar Jennie yang hendak masuk ke lorong sekolah. Sudah satu semester lamanya Lisa berada disini, hubungan kedua circle itu semakin dekat dan terlihat titik terang dari mereka yang berjuang mendapatkan orang tercintanya.
"Kipas angin gue dimana?" Tanya Lisa.
"Astaga yaampun! Gue sampai lupa soal itu, besok gue bawa ya" jawab Jennie.
"Jangan, nanti gue anter lo pulang sekalian jemput benda itu" ucap Lisa
"Gue udah janji pulang sama Mino, besok dibawain kok tenang aja" ucap Jennie, Lisa murung seketika. Namun ia tak gentar, ia harus kuat dan mendapatkan Jennie.
"Kenapa ga sama gue aja? Bukannya ga ngebolehin kalo-"
"Nganter depan gerbang jadi gabakal keliatan sama nyokap, udah ah lo selalu aja protes kalo gue dianter sama cowo" ucap Jennie lalu pergi meninggalkan Lisa.
"Bukan protes, gue cuma ga mau lo deketan sama yang lain selain gue" ucap Lisa menundukan kepalanya, menenteng tas lalu memasukkan tangannya ke saku celana.
Sudah tak asing lagi, hanya Lisa lah siswi yang berpakaian layaknya laki-laki. Ia tak percaya diri, lagipula sekolah pun menyetujui keputusan Lisa, itupun karna uang.
"Mau sampai kapan lo gini terus"
"Oh, hai Byul" sapa Lisa kepada Moonbyul.
"Kena tolak lagi?" Tanya Moonbyul.
Lisa tersenyum miris sambil berjalan menuju kelasnya.
"Ya begitu lah" balas Lisa.
"Beberapa temen kita udah berhasil memikat hati cewenya, what about you?" Tanya Moonbyul.
"Kalo lo tanya ke gue, jawabannya masih sama, belum ada celah" jawab Lisa.
"Pasti nanti lo bakal dapat balasannya" ucap Moonbyul.
"Gue harus pake cara apalagi buat ngedeketin dia? Gue sejujurnya ga mau ngebuat dia risih sama sikap gue yang kadang berlebihan" ucap Lisa murung.
"Lo ga berlebihan, hanya aja lo yang overprotectiv sama dia" balas Moonbyul.
"Salah kah?" Tanya Lisa. Moonbyul menggelengkan kepalanya.
"Lo bisa kejar dia tapi perlahan, perlakukan dia kaya temen yang lain dulu, jangan terlalu ngeliatin sisi cinta lo ke dia" jelas Moonbyul.
"Lebih baiknya lo bawa dia ke tempat yang paling dia senangi, kode dulu dikit, lo habisin waktu bareng dia, dan dia juga ngerasa bahagia kalo deket sama lo" lanjutnya.
"Lo bisa minta bantuan dari gue kok" ucap Moonbyul.
"Gue.. ga tau gimana cara ngomongnya" ucap Lisa.
"Tinggal bilang, jangan gugup, jangan bertingkah manis didepan dia, anggap dia sebagai temen deket lo" balas Moonbyul.
"Kalo gue udah anggap dia sebagai teman hidup, gimana tuh?" Kekeh Lisa.
"Ngelunjak lo" Moonbyul tertawa lalu merangkul Lisa dan masuk ke dalam kelas.
Seperti biasa, Lisa duduk disebelah Seulgi, dipojok sebelah kanan.
"Lis" panggil Seulgi.
"Apa?" Tanya Lisa.
"Gue ntar ngedate bareng Irene!" Seulgi antusias. Lisa ikut tersenyum dan senang.
"Dimana?" Tanya Lisa.
"Dit-"
"Irene please!"
"Suho cukup! Gue ga mau lagi denger alasan lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYS WITH YOU [JENLISA]
FanfictionJennie sangat ingin merasakan berpacaran, tapi hal itu tidak dibolehkan oleh orang tuanya. Satu hal yang terlintas dibenak Jennie agar ia diperbolehkan dekat dengan lawan jenisnya, yaitu menyatakan dirinya sebagai penyuka sesama jenis. Namun ia gaga...