37. Ice Cream.

482 35 4
                                    

"Jennie.." Panggil Lisa.

"Jawab aku Lisa" Tegas Jennie meski airmatanya berjatuhan.

"Jennie maaf aku takut, aku akan berjuang demi kita, maaf ucapan aku, maaf sayang" Lisa mengenggam tangan Jennie dan mengecupnya berkali-kali.

Jennie berdiri tanpa menghiraukan Lisa berjalan dengan wajah yang menunduk, tapi sebelum itu ia menoleh ke belakang menatap kekasihnya.

"Nini.." Panggil Lisa ikut berdiri.

"Aku ganti baju dulu" Ucap Jennie dan pergi dari hadapan sang kekasih.

Lisa menutup wajahnya dengan kedua tangan mengutuki dirinya berbicara seperti itu pada Jennie. Ia tak tahu mengapa, ucapannya terkesan seperti meminta mereka untuk berhenti.

Lisa pun menyadari itu, dan sekarang ia harus melakukan perkerjaannya setiap hari, membujuk Jennie tentunya.

°•°

Lisa masuk ke kelas setelah mengganti baju olahraga. Ia mengenakan pakaian sekolah dengan kemeja dan celana, tak lupa sepatu hitam polos yang semakin membuatnya bersinar di sekolah itu. Lisa duduk disebelah Jennie yang dimana mereka berdua adalah teman sebangku, gadis jangkung itu meletakkan ponselnya diatas meja dan sibuk mengeluarkan bukunya dari tas.

Jennie sesekali melirik Lisa meskipun sedikit dalam hatinya masih merasa kesal. Ia menyembunyikan ponsel Lisa dan memasukkannya ke dalam saku rok yang ia kenakan. Lisa merasa kehilangan sesuatu setelah menaruh bukunya diatas meja. Ia celingak-celinguk menoleh ke kanan dan kiri tapi tak menemukan keberadaan ponselnya.

Lisa menanyai semua siswa didalam kelas itu kecuali Jennie disampingnya. Lisa menggaruk tengkuk sambil menghembuskan napasnya perlahan dengan mengerucutkan mulut. Ia bolak balik memeriksa meja temannya dan yang lain demi ponselnya yang sangat berharga.

"Tadi gue ditaro diatas meja tapi kenapa hilang" Ucap Lisa pada Seulgi.

"Lo lupa kali, atau ketinggalan dilapangan olahraga" Ucap Seulgi.

"Ngga Gi, tadi gue udah taro dimeja beneran, siapa yang ngambil ya" Lisa menggaruk pelipisnya.

"Lo udah tanyain semua orang?" Tanya Moonbyul.

"Udah kan kalian liat gue muter-muter dari tadi" Jelas Lisa.

"Yang ono udah ditanya belum?" Jisoo menambah mengarahkan dagunya kepada Jennie.

Lisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal setelah itu menggeleng lalu tertawa.

"Cengengesan lo" Ledek Seulgi.

"Udah sana buru bujukin, tiap hari brantem mulu heran" Ucap Moonbyul.

Lisa mengaduh karena ia takut dengan tatapan Jennie yang selalu mengintimidasi.

"Buruan bujukin cewe lo sebelum gue yang bujukin" Ucap Jisoo menyambung.

"No, bego" Tolak Lisa, temannya itu memang centil.

Lisa berjalan dan duduk kembali ditempatnya bersama Jennie, gadis berponi itu berani tak berani berbicara pada Jennie untuk menanyai keberadaan ponselnya. Lisa berdehem beberapa kali untuk menstabilkan dirinya saat ini.

Tangan Lisa terangkat untuk menusuk lengan Jennie dengan telunjuknya pelan, sangat pelan. Jennie tak menggubris Lisa sebelum ia berbicara. Lisa menoel lengan gadisnya beberapa kali tapi tidak ada balasan, ia menggigit bahu Jennie membuat gadisnya tersentak.

"Akh! Ngapain sih" Gerutu Jennie.

"Em.. nini liat handphone lili ngga?" Tanya Lisa.

"Ngga" Singkatnya.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang