15. Saida And Lisa's Fear.

563 30 1
                                    

Saat ini mereka berada dikediaman keluarga Manoban. Jennie tertegun dengan pemandangan didepannya saat masuk ke gerbang rumah Lisa. Tepatnya sebuah mansion.

Sekarang Lisa terbaring dikasur empuknya, sedari tadi Jennie mengenggam tangan Lisa dibalik selimut, badannya panas. Mama juga setia berada di samping Lisa mengelus rambutnya.

Toktoktok

"Masuk" ucap mama.

"Nyonya, ada kiriman dari tuan Marco" ucap maid.

Mama bangkit lalu mengambil map yang berisikan kertas-kertas urusan perceraian. Mama geram dengan tingkah laku suaminya yang terlalu berlebihan. Mama meletakkan map itu diatas meja belajar Lisa, ya meskipun Lisa tak pernah menggunakan meja itu untuk belajar.

Tak lama ponsel mama berbunyi, mama melihat nama yang tertera dan pergi keluar kamar. Lisa tak tidur, ia penasaran dengan map itu lalu duduk dan berdiri.

"Mau kemana?" Tanya Jennie menahannya.

"Sebentar ya" ucap Lisa melepaskan tangan Jennie.

Lisa berjalan menuju meja belajarnya, membuka map dan membaca isi dari tiap-tiap kertas itu. Matanya membulat menelan salivanya, ia tak ingin jika kedua orangtuanya berpisah, Lisa tak ingin menjadi alasan mereka untuk bercerai. Biarlah dirinya yang pergi daripada hubungan keduanya tidak baik, pikir Lisa.

Lisa kembali menutup map itu dan meletakkan ditempat semula lalu berjalan ke kasurnya. Jennie membantunya untuk berbaring, matanya tertuju kepada dada Lisa yang terlihat datar lalu menyelimutinya kembali.

"Itu apa?" Tanya Jennie menunjuk map yang tadi dilihat Lisa.

"Masalah mama" jawabnya, tak mungkin ia memberitahu Jennie yang sesungguhnya kan?

"Apa yang kau perbuat Marco!" Geram mama berbicara dengan panggilan yang tersambung.

"Apa sudah sampai? Baguslah jika kau tau" jawab papa.

"Kau terlalu kekanakkan! Kita bisa selesaikan ini baik-baik!" Balas mama.

"Temui aku di Thailand hari ini" ucap papa.

"Thailand?! Lalisa sedang sakit mana mungkin aku meninggalkannya!" jawab mama.

"Jadi kau tak mau? Yasudah-"

"Baik! Aku segera kesana"

"Jennie" panggil Lisa.

"Ya?" Jawab Jennie.

"Baju ini ga nyaman" ucap Lisa membuka selimutnya.

"Mau ganti?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk.

"Ambilin baju dilemari itu, pilih yang paling nyaman" ucap Lisa.

Jennie mengangguk lalu berjalan ke lemari Lisa, membukanya dan memilih baju untuk dikenakan. Jennie memilih baju kaos berwarna putih polos dan celana pendek- ow? Jennie melihat semua celana pendek Lisa, kenapa bergambar minion semua?

Jennie terkekeh lalu memilih celana yang paling pendek diantara terpendek lainnya, Lisa akan terlihat lucu dan gemas jika memakai itu.

Ia membawa baju Lisa lalu meletakkannya ke hadapan Lisa.

Ceklek

"Lisayaa, mama harus ke Thailand sekarang" ucap mama yang berpakaian rapi berjalan ke ranjang mengusap rambut sang anak.

Mendengar kata 'Thailand' membuatnya menahan tangan mama, Lisa menggelengkan kepalanya.

"Jangan" ucap Lisa.

Mama tau yang Lisa maksud, ia tak ingin kejadian yang menimpa sahabatnya akan terjadi kepadanya.

"Mama harus temui papa hari ini, kamu tinggal sama Jennie dulu gapapa?" Ucap mama.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang