27. Stranger.

657 37 2
                                    

Seminggu setelah itu, Lisa hidup normal dan seperti biasanya. Pergi dan pulang sekolah bersama Seulgi, belajar dan membuat tugas dengan rajin. Tak lupa sering beribadah dan berdoa.

Lisa mencatat pelajaran tentang musik yang ditulis guru didepan dengan serius. Tanpa menoleh dan memperhatikan manusia disekitarnya. Dan tanpa ia tahu, mata kucing itu menatapnya dengan harapan Lisa juga menatapnya. Tapi gadis yang sedang fokus menulis itu tak kunjung menoleh.

"Anak-anak" suara guru menghentikan aktivitasnya.

"Disini siapa yang bisa bermain gitar?" Tanya guru itu.

Hanya satu yang menunjuk, Rosè.

"Yang lain?" Tanya guru perempuan itu lagi.

"Lisa bisa bu!" Teriak Seulgi.

Lisa menoleh kepada Seulgi yang meliriknya sembari tersenyum.

"Kamu bisa Lisa?" Tanya guru itu padanya.

"Engg-"

"Duhh jangan ditanya bu, skillnya ngalahin Sungha Jung" sanggah Dahyun.

"Baik, kamu dan Park Chaeyoung saya daftarkan untuk latihan harian" ucap guru.

"Saya juga?" Bingung Rosè.

"Kan lo nunjuk tangan tadi" ucap Joy.

"Iyaya" jawabnya.

"Yang lain tidak ada yang mau ikut? Sekolah kita akan mengikuti kompetisi tahunan antarsekolah yang akan digelar pada bulan depan, kalian bersaing dengan siswa lainnya dan bersaing pula dengan sekolah lain jika terpilih menjadi utusan untuk mengikuti lomba ini" jelas guru itu.

"Haruskah bu?" Tanya Rosè.

"Jika kalian ingin kelas kalian yang terpilih dan menjadi juara, maka kalian harus mengikuti latihan untuk lomba ini" lanjut guru.

Lisa sedikit berfikir, jika ia ikut dan terpilih menjadi utusan, lalu menang dan mendapat hadiah, itu akan mengurangi beban hidupnya dan keluar dari apartemen Seulgi lalu mencari tempat tinggal dengan hasil kerja kerasnya sendiri.

"Saya ikut bu" Lisa menunjuk tangannya.

Semua orang menoleh padanya, termasuk Hanbin yang sedikit bertepuk tangan dan mengacungkan jempolnya pada Lisa. Lisa membalas itu dengan senyuman manisnya.

Jennie memperhatikan, lalu kembali menulis catatannya. Senyuman itu biasa Lisa lemparkan untuknya, tetapi sekarang berpindah untuk orang lain.

"Pastikan kalian memiliki skill bermain gitar Akustik dan Elektrik, karna akan ada dua siswa yang akan diutus dari sekolah ini untuk mengikuti lomba tersebut, jika Park Chaeyoung dan Lalisa mempunyai skill yang berbeda maka siap-siap kelas kalian lah menjadi pemenangnya dari kelas lain" jelas guru itu lagi.

"Yuhuuuu" sorak Dahyun.

"Kim Dahyun, ada apa?" Tanya guru itu.

"Kelas kita menang kan bu?" Dahyun berujar.

Jeongyeon disebelahnya menghela nafas berat lalu memukul kepala manusia bodoh disampingnya itu.

"Masih siap-siap, makanya jangan main handphone saat guru menjelaskan didepan" ucap guru.

Dahyun hanya mendengus dan melirik Sana yang terkekeh akibat tingkahnya yang bodoh. Lalu ikut tersenyum setelah itu, tetapi Sana menghentikan kekehannya dan membiarkan Dahyun tersenyum sendiri seperti orang gila.

"By the way, latihannya hari apa aja bu?" Tanya Rosè.

"Setiap pulang sekolah kalian harus mendatangi ruangan multimedia untuk berlatih, disana ada guru pembimbing yang akan mengajari kalian tentang rumus dan teori gitar" guru itu menjelaskan dengan sangat detail.

DAYS WITH YOU [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang